Jumat, 30 April 2010

Warga Nibung Belum Nikmati Listrik PLN

0 komentar
 
NIBUNG- Penerangan lampu listrik yang didambakan warga Kecamatan Nibung, dari PT PLN hingga saat ini belum dapat terealisasi. Padahal, dari sisi ekonomis masyarakat Kecamatan Nibung, dapat dikategorikan masyarakat yang memiliki penghasilan cukup. 

Namun sayang, hingga saat ini listrik yang menjadi kebutuhan dasar belum bisa dinikmati masyarakat di Kecamatan Nibung. “Untuk penerangan kami menggunakan genset. Bukan kami saja, tetapi rata-rata masyarakat juga menggunakan listrik genset,” ungkap Yessi, salah seorang guru SMP Nibung kepada wartawan koran ini, Kamis(29/4).

Penggunaan listrik tenaga genset ini sendiri, setidaknya membuat warga Nibung sedikit cemburu dengan warga lainnya yang bisa menikmati penerangan dengan listrik yang disuplay oleh PT PLN. Sebab, jika dibandingkan biaya operasional menggunakan genset lebih besar dibandingkan berlangganan listrik dengan PT PLN. “Kalau melihat orang membayar listrik ke PLN per bulan memang lebih murah. Kalau kami menggunakan genset pemakaian enam jam mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB, bisa menghabiskan minyak bensin sekitar 3 liter. Harga bensin di Nibung tidak sama dengan harga jual bensin di SPBU jauh lebih mahal,” kata Yessi. 

Beruntung akses jalan menuju ke Nibung mulai diperbaiki oleh Pemkab Mura. Sehingga masyarakat yang ingin mengeluarkan hasil perkebunan dan pertanian sedikit bisa bernafas lega. Dan dari hasil ini pula listrik yang mereka nikmati didapat dari pembelian genset sebagai kebutuhan dasar mereka. 

Tidak adanya listrik di Kecamatan Nibung, ternyata membuat warga sulit untuk mendapatkan es batu. “Sulit memang membuat es batu. Kalau kami buat sendiri, paling tidak butuh waktu dua hari baru es batunya keras. Kalau mau beli, harga batu es bisa sampai Rp 3.000,”kata Sumardi warga Nibung lainnya. 
Sumardi berharap agar Pemkab Mura memprioritaskan jaringan listrik ketempat mereka. “Kami sangat berharap Pak. Dengan adanya listrik anak kami dapat belajar pada malam hari. Mungkin anak-anak banyak yang tidak lulus karena tidak dapat belajar pada malam hari,” kata Sumardi dihubungi melalui Hpnya.(09)

0 komentar:

Posting Komentar