Rabu, 29 September 2010

Tahapan Pilkades Belani Dimulai

0 komentar
RAWAS ILIR- Tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Kades(Pilkades) Belani, Kecamatan Rawas Ilir mulai dilaksanakan. Pjs Kades Belani Rehal Iqbal penganti Pjs lama Ihsan (Alm) ketika dikonfirmasi kontributor koran ini menjelaskan, untuk panitia Pilkades sebenarnya sudah lama dibentuk. Saat penyelenggara mulai melakukan pendataan pemilih dan menyusun rencana anggaran pelaksanaan Pilkades.
Menurutnya untuk masalah anggaran yang akan dikeluarkan saat Pilkades harus dimusyawarahkan secara matang. Jangan sampai nantinya membebani para calon Kades yang ikut dalam Pilkades Belani. “Yang namanya uang sangat sensitive dan harus ada pertanggungjawabannya,” ucap Rehal.
Ditambahkan Rehal mengenai anggaran yang akan dikeluarkan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak camat. Setelah semua administrasi selesai pihaknya baru akan membuka pengumuman penerimaan calon Pilkades. “Untuk panitia Pilkades Belani diketuai Nasihanawik dari pembuka masyarakat beranggotakan perangkat desa dan BPD. Panitia pemilihan dibentuk BPD,” jelas Rehal.(K-1)

Kondisi Jalan Beringin Makmur II Memprihatinkan

0 komentar
RAWAS ILIR – Beberapa titik jalan di Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir, kondisinya memprihatinkan. Hal ini membuat para pengendara sulit untuk melalui jalan desa dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pantauan kontributor koran ini dilapangan, mulai dari hilir Desa Beringin Makmur II ke hulu desa kondisi jalan rata-rata mengalami kerusakan. Saat turun hujan, beberapa titik jalan yang rusak digenangi air membuat kendaraan sulit melintas. Kondisi ini selalu dikeluhkan masyarakat pengguna jalan.
Seperti halnya diungkapkan salah seorang warga Desa Beringin Makmur II berinisial LS. Ia mempertanyakan tanggungjawab pemerintah desa maupun kecamatan serta Pemkab Mura. “Jika dibandingkan dengan Desa Beringin Makmur I dan Kelurahan Bingin Teluk kondisi jalan jauh lebih baik bahkan sudah ada yang dicor beton. Sedangkan Desa Beringin Makmur II belum ada jalan yang diperbaikan sama sekali,” ungkap LS, Selasa (28/9).
Ditambahkan LS, beberapa investor yang masuk ke Desa Beringin Makmur II saat ini, tidak sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Setidaknya kata dia, ruas jalan sudah di cor beton atau dilakukan pengaspalan. “Bila kondisi ini dibiarkan terus tanpa ada perhatian dari pemerintah, kepercayaan masyarakat akan memudar,” pungkasnya.(K-1)

Selasa, 28 September 2010

Hujan Deras, Sungai Bingin Meluap

0 komentar
RAWAS ILIR- Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (26/9) sore hingga Senin (27/9) pagi membuat beberapa ruas jalan di Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir tergenang. Genangan air mencapai 1,5 meter ini akibat meluapnya sungai Bingin yang ada di Desa Beringin Makmur pasca hujan. Akibatnya akses jalan tidak bisa dilalui dan berdampak pada roda perekonomian.
Salah seorang pedagang sayur keliling, Rosi kepada kontributor koran ini mengaku tidak dapat berjualan ke Tran Kecamatan Nibung karena jalan yang akan di lalui terenda. “Akses jalan jadi tidak dapat dilalui akibat sungai meluap. Bahkan mobil jenis apapun tidak dapat melintasi jalan yang tergenang,” ungkap Rosi.
Beruntung luapan air sungai Bingin tidak terlalu terjadi. Seluruh akses jalan yang tadinya tergenang air, Senin (27/9) siang sekitar pukul 12.00 WIB sudah dapat dilalui karena debit air berangsur-angsur mulai surut. Namun hal ini tidak membuat Rosi senang. “Tapi kalau untuk kami sudah tidak bisa lagi pergi ke Trans untuk berjualan karena sudah terlalu siang. Untuk akses jalan ini memang sering terendam,” ucapnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) memiliki kebijakan untuk melakukan penimbunan badan jalan agar tidak tergenang air saat sungai meluap. “Kalau jalan sudah ditimbun masyarakat bisa menggunakan jalan tanpa adanya gangguan dan hambatan,”akunya.(K-1)

Jalan di Hulu Bingin Teluk Amblas

0 komentar
RAWAS ILIR- Air merupakan sumber kehidupan utama masyarakat, namun dapat menyebabkan kerugian dan sumber bencana bagi masyarakat. Sebagai contoh aliran sungai Rawas di hulu Desa Bingin Teluk membuat longsor dinding sungai akibat hantaman arus. Bahkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan beberapa rumah yang ada disekitar hulu Desa Bingin Teluk terpaksa dipindahkan.
Pantuan kontributor koran ini dilapangan, Senin (27/9) hampir seluruh badan jalan jatuh ke sungai. Bahkan sebagian bangunan SD Negeri 2 Bingin Teluk yang ada disekitar lokasi mulai amblas ke sungai, belum lagi rumah warga.
Menurut pengakuan beberapa warga, kondisi ini sudah pernah dilaporkan kemudian dibangun beronjong. Namun ironisnya pembengunan beronjong terkesan asal-asalan sehingga tidak dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Upaya lain yang dilalakukan masyarakat yakni membuat jalur sungai lain. Akan tetapi tindakan ini sepertinya tidak dapat mengatasi permasalahan karna pembuatan sungai dan terusan ini tidak sesuai dan tidak tepat. “Kalau hal seperti ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan semuanya akan amblas ke sungai Rawas. Jadi harapan saya mari bersama-sama baik masyarakat maupun pemerintahan kita harus memikirkan hal ini, sebelum terlalu banyak korban,” ucap Hendri salah seorang warga Bingin Teluk.(K-1)

Kamis, 23 September 2010

PT Seleraya Penuhi Tuntutan Pemkab Mura

0 komentar
MUSI RAWAS- Setelah memalui beberapa kali pertemuan, tuntutan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) terhadap PT Seleraya Meragin II akhirnya dipenuhi. Dalam pertemuan dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Mura, H Sulaiman Kohar, Rabu (22/9), pihak PT Seleraya sepakat akan memperbaiki jalan yang rusak di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir hingga Desa Jene Kecamatan BTS ULu. Kesepakatan kerjasama ini dilakukan menyusul adanya pelarangan operasional pengangkutan minyak melalui jalan darat oleh Pemkab Musirawas terhadap PT Seleraya dari lokasi pengeboran di Desa Belani Kecamatan Rawasilir ke wilayah Jene Kecamatan BTS Ulu sepanjang 130 km.
Kendati telah sepakat memperbaiki jalan, namun pelarangan pengangkutan minyak melalui jalan kabupaten oleh PT Seleraya hingga kemarin masih tetap diberlakukan. Pelarangan melintas akan dicabut setelah hasil kesepakatan ditandatangani bupati dan pihak Seleraya.
“Alhamdulillah, hasil rapat dai (kemarin,red) pihak PT Selaraya sepakat memenuhi tuntutan Pemkab Mura,”ucap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Musirawas, Ari Narsa, didampingi Kabag Humas Kgs Effendi Feri kepada wartawan koran ini, Rabu (22/9).
Kesepakatan kerjasama antara PT Seleraya dengan Pemkab Mura antara lain, pihak PT Seleraya menyanggupi dan bersedia untuk melakukan perbaikan dan peningkatan jalan kabupaten yang rusak akibat kendaraan pengangkut minyak PT Seleraya. Selain itu, pihak perusahaan juga sanggup untuk memberikan kontibusi kepada Pemkab Mura yang akan membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Besarannya disesuaikan dengan hasil angkutan minyak mentah dalam satu bulan dari Belani ke Jene. “Berdasarkan perkiraan sekitar 6.000 barel, atau setara Rp 1,25 miliar per bulan masukkan PAD. Ini merupakan sumbangan pihak ktiga yang tidak mengikat disetor melalui Bank SumselBabel ke rekening daerah,” terangnya.(03)

Dua Tahun Ruko Belum Dimanfaatkan

0 komentar
RAWAS ILIR- Rumah Toko (Ruko) di pasar Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang dibangun sejak 2008 lalu, hingga saat ini belum dimanfaatkan. Padahal didepan Ruko yang dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Mura ini, sebagai pusat pasar tradisional setiap Jumatnya.
“Jika Ruko ini dimanfaatkan, disekitarnya bisa menjadi pusat pasar,” ungkap Andri salah seorang warga Kecamatan Rawas Ilir, Rabu (22/9).
Selain itu dikatakannya, pasar tradisianal yang ada di depan Ruko saat ini juga masih dalam permasalahan. Sebab satatus kepemilikan tanah masi belm jelas.
Salah seorang warga Kecamatan Rawas Ilir, berinisial Irl kepada kontributor koran ini mengeluhkan kondisi pasar yang ada saat ini. Sebab jika musim hujan, seluruh areal pasar seperti kubangan. “Jadi untuk keliling pasar, pembeli sangat susah, karena perawatannya kurang bagus,”keluhnya.
Selain itu ia menyarankan pihak pengelolah dapat memperbaiki kondisi pasar yang ada saat ini dengan melakukan pengerasan. “Jangan hanya retribusinya saja yang diambil, pelayanan dan perbaikan lokasi harus juga dipikirkan. Kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kondisi pasar yang ada saat ini,” harapnya.(K-1)

Rabu, 22 September 2010

Kondisi Alun-alun Memprihatinkan

0 komentar
RAWAS ILIR- Kondisi alun-alun di Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas (Mura) sangat memprihatinkan. Berdasarkan pantauan kontributor Koran ini dilapangan, disekitar alun-alun terlihat rumput yang mulai panjang karena tidak terawar, serta kondisi pagar pipa sudah berkarat. Bahkan tanapam yang ada di sekitar alun-alun mulai tidak terawat, ditambah lampu jalan yang selalu padam. Kondisi ini sangat disayangkan beberapa pihak karena pembangunan alun-alun yang menelan dana besar terkesan sia-sia.
Ketua Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (FKBPD) Kecamatan Rawas Ilir,Firdaus, mengatakan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pembanguann, ia telah melaporkan dugaan penyelewengan pembangunan alun-alun ke Polda Sumsel. Menurutnya pembangunan alun-alun diduga tidak sesuai dengan yang dianggarkan.”Tapi untuk saat sekarang laporannya masih dalam proses pemeriksaan dan pengecekan,”akunya.
Ditambahkan Firdaus, kedepan jika seluruh data yang dibutuhkan aparat penegak hukum lengkap proses hukum akan dilanjutkan. “Siapaun yang terlibat harus bertanggung jawab,”tegasnya.(K-1)

Berkas Tersangka Penyetuman Ikan Dikirim ke Kejaksaan

0 komentar
MUSI RAWAS– Penyidik Satreskrim Polres Musi Rawas (Mura), mulai mengirimkan berkas delapan tersangka pencarian ikan menggunakan alat berbahaya, di Sungai Rawas Kecamatan Rawas Ilir, ke Kejaksaan Negeri Lubuklinggau. Tersangka masing-masing berinisial, Nul (30) , Ed (33), Ks (21), Dnd (22), Iw (30), Dd (30), Ahd (50) dan Aty (46), kesemuanya warga Desa Aringin Kecamatan Karang Dapo.
Selain dijerat pasal 84 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan, dua tersangka yakni Ks dan Dnd dijerat pasal 359 KUHP. Karena akibat perbuatan Ks dan Dnd mengakibatkan dua anggota Polsek Rawas Ilir, Aipda Emanuel Bambang S dan Briptu Andi Samudra meninggal dunia.
“Berkas tersangka saat ini sudah kami kirimkan ke Kejaksaan Negeri Lubuklinggau. Saat ini berkasnya sedang diperiksa jaksa kita menunggu petunjuknya,” ungkap Kapolres Mura AKBP Imam Sachroni melalui Kasat Reskrim AKP Maruly Pardede kepada wartawan koran ini.
Sementara ditempat terpisah, Kajari Lubuklinggau Taufik Setia Diputra melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Fredy F Simanjuntak ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima berkas tersangka.
“Untuk berkas tersangka yang diduga melanggar undang-undang perikanan Pidsus yang memeriksanya. Sementara untuk tersangka kelalaian yang menyebabkan dua anggota polisi meninggal kemungkinan Pidum yang memeriksa berkasnya,” ungkap Fredy seraya menyarankan untuk menanyakannya kepada Kasi Pidum Kejari Lubuklinggu, Yunardi dan akan mempelajari berkas tersebut.(03)

Hari Pertama Sekolah, KBM Aktif

0 komentar
RAWAS ILIR- Hari pertama masuk sekolah pasca libur hari raya Idul Fitri, Senin (20/9) disambut gembira seluruh siswa mulai SD hingga SMA di Kecamatan Rawas Ilir. Tidak hanya para siswa, seluruh guru dihari pertama sekolah kemarin, langsung melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM), khususnya guru di SMP Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir.
Salah seorang siswa SDN 4 Bingin Teluk Sella kepada kontributor koran ini mengaku sangat senang dihari pertama masuk sekolah, Senin (20/9). Menurutnya setelah beberapa minggu menikmati masa libur, dihari pertama sekolah kemarin, ia langsung melepaskan rasa kangen dan bersilahturahmi kepada teman-temannya.
Selain bersilahturahmi dengan teman-teman, ia juga mengaku sangat senang kembali bertemu dengan para guru sebagai penganti orang tua saat berada di sekolah. Dengan langsung dimulainya kegiatan belajar mengajar dihari pertama kemarin, seluruh mata pelajar yang tertinggal karena libur lebaran, dapat teratasi.”Ilmu yang kita dapatkan dapat mewujudkan cita-cita kita,” akunya.(K-1)

Jumat, 17 September 2010

Rumah Janda Beranak Satu Ludes Terbakar

0 komentar
RAWAS ILIR- Warga Dusun II Desa Tanjung Raja Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas, Kamis (16/9) geger. Pasalnya satu unit rumah milik Gol (42) warga desa setempat ludes dilalap si jago mereh. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB mengakibatkan kerugian ditaksir Rp 15 juta.
Sekdes Tanjung Raja, Aan kepada kontributor koran ini membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakannya dugaan sementara api yang melalap rumah korban berasal dari ruangan dapur. Saat kebakaran terjadi, janda beranak satu ini sedang berada di kebun milik PT PP Lonsum. “Diduga korban terburu-buru pergi sehingga lupa mematikan api kayu baker didapurnya,”ceritanya.
Lanjut Aan, sementara anak korban Inti Sari (8) yang duduk dibangku kelas II SD saat kejadian sedang bermain kerumah tetangganya. Korban mengetahui kejadian setelah rumahnya ludes terbakar. Warga yang sempat mengetahui kejadian berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Api baru dapat dipadamkan sekitar tiga jam setelah warga bahu membahu mengambil air dari sungai Rawas.(K-1)

Kuli Bongkar Muat Keluhkan Keberadaan Truk

0 komentar
RAWAS ILIR- Sejumlah kuli bongkar muat sawit di Bukit Hijau tergabung dalam organisasi SPSI NIBA Kecamatan Rawas Ilir mengeluh. Pasalnya saat ini truk yang mengangkut buah sawit ke BE POM di Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir terlalu banyak muatan. Hal ini membuat pendapatan yang mereka terima tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.
Perwakilan kuli bongkar muat buah sawit, Pik kepada kontributor koran ini mengaku, keluhan para kuli tersebut sudah pernah disampaikan ke Bupati Musi Rawas (Mura) H Ridwan Mukti. Keluhan ini disampaikan para kuli angkut saat H Ridwan Mukti melaksanakan kampanye di Kecamatan Rawas Ilir beberapa waktu lalu.
“Keluhan ini sudah diterima dan ditanggapi, tapi sangat disayangkan sampai sekarang belum ada tindakan atau alternatif penyelesaian masalah,” ucap Pik.
Selain itu dikatakan Pik, para kuli angkut pernah dijanjikan akan diberikan peluang usaha lain. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Mura dapat menyikapai permasalahan yang terjadi di masyarakat khususnya para kuli bongkar muat buah sawit saat ini. “Jadi kami berharap agar Pemkab Mura mengkaji lagi hal yang sangat diharapkan kuli bongkar muat. Jangan berikan kami janji-janji yang tidak pasti,” tegasnya.
(K-1)

Kamis, 16 September 2010

Jalan Provinsi di Rantau Kadam Rusak Parah

0 komentar
KARANG DAPO– Akses jalan provinsi di Desa Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas (Mura) rusak parah. Berdasarkan pantauan kontributor koran ini, kondisi jalan rusak terjadi dari hulu Desa Rantau Kadam hingga ke Trans Subur. Hal ini dikeluhkan sebagian besar warga sekitar karena dikhawatirkan dapat mengganggu perekonomian desa.
Seperti halnya diungkapkan Bebi, salah seorang warga Desa Bina Karya SP 5 Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Mura. Menurutnya kondisi jalan provinsi yang ada saat ini tidak sesuai dengan janji yang diucapkan saat Pemilihan Umum (Pemilu) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) 2008 lalu. “Janji saat kampanye Pilgub akses jalan tidak akan rusak dan seburuk ini,” ucapnya.
Namun pada kenyataannya lanjut Bebi, setelah terpilih menjadi gubernur janji yang telah dilontarkan hingga saat ini belum terealisasi. Selaku perwakilan masyarakat, Bebi berharap pemerintah khususnya Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dapat memperhatikan kondisi jalan yang ada saat ini. “Masyarakat hanya dapat janji-janji saja tanpa ada bukti. Kami berharap Gubernur Sumsel dapat membuktikan janji yang telah diucapkan saat kampanye. Karena jalan merupakan factor utama kemajuan perekonomian desa,” harapnya.(K-1)

Masa Libur Dimanfaatkan Siswa untuk Belajar

0 komentar
RAWAS ILIR- Menjelang Hari Raya Idul Fitri aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM)di setiap sekolah di Kabupaten Musi Rawas mulai dari TK hingga SMA sederajat diliburkan hingga Senin (20/9). Masa libur yang diberikan ini membuat para pelajar senang, seperti halnya diungkapkan Anton salah seorang siswa SMA Negeri Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir. Kepada kontributor koran ini, Anton mengaku masa libur dimanfaatkannya untuk melakukan ibadah puasa serta merayakan Idul Fitri bersama teman dan keluarga.
Selain itu dikatakan Anton, libur sekolah bukan berarti sama sekali tidak melakukan kegiatan belajar. Justru sebaliknya saat libur Ramadhan, mereka belajar menahan diri dari hawa nafsu serta meningkatkan amal ibadah. “Termasuk belajar kedisiplinan, dan hal – hal lainnya,” ujarnya.
Kendati mengaku senang mendapat lubur panjang, Anton juga mengaku ingin cepat-cepat kembali masuk sekolah untuk bersilahturahmi dengan teman-temannya. “Hari Senin (20/9) nanti kami akan masuk sekolah kembali, rasa rindu dengan teman-teman maupun dewan guru pasti ada,” akunya.(K-1)

Rabu, 15 September 2010

Bupati Berharap Muratara Segera Terwujud

0 komentar
MUSI RAWAS- Bupati Musi Rawas (Mura) H Ridwan Mukti meminta pemerintah pusat dapat segera mengesahkan pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). “Mulai dari Bupati dan DPRD Mura, Gubernur dan DPRD Sumsel sudah menyampaikan kelengkapan pemekaran administrasi Muratara ke pemerintah pusat. Oleh karena itu kami meminta kepada pemerintah pusat agar dapat segera mewujudkan keinginan masyarakat membentuk Kabupaten Muratara,” ungkap Ridwan Mukti usai mengikuti kegiatan gotong royong pembangunan Mapolsek Rawas Ulu, Selasa (14/9).
Diakui Ridwan Mukti, persoalan lambanya proses pemekaran Muratara diduga karena adanya persoalan di tingkat pusat. Namun selaku kepala daerah ia meminta pemerintah dapat segera membuat amanat presiden untuk dilakukan pembahasan di DPR RI. “
Kalau kami lihat sekarang, dari Depdagri dan pemerintah pusat sudah selesai melaksanakan Moratorium dan Grand Desgen tentang rencana pemerakan. Maka sudah sepatutnya Muratara yang sudah termasuk ke dalam agenda pemekaran segera dibuatkan amanat presiden. Sehingga proses pembahasan uandang-undang di DPR RI dapat segera berlanjut,” harap bupati.
Guna menyikapi masalah pemekaran Muratara, Bupati mengutus Asisten I, Kabag Tata Pemerintahan Setda Mura, tokoh masyarakat tergabung dalam Presedium Muratara memonitor dan selalu meminta kejelasan dari DPD serta DPR RI. Tujuannya bila ada berkas administrasi yang masih kurang dapat segera dilengkapi. “Kalau sudah lengkap mohon kiranya pemerintah dapat segera mewujudkan keinginan masyarakat Muratara,” imbuhnya.(03)

Petani Mulai Bakar Hutan untuk Lahan Perkebunan

0 komentar
RAWAS ILIR- Memasuki musim panas biasanya masyarakat mulai menyiapkan membuka lahan baru yang akan digunakan untuk perkebunan. Biasanya pembukaan lahan oleh petani dilakukan masyarakat dengan cara membakar semak belukar yang akan dijadikan lahan perkebunan. Musim hujan yang terjadi sejak beberapa bulan lalu, membuat para petani merasa cemas karena khawatir tidak bisa membuka lahan perkenunan.
Seperti halnya diungkapkan salah seorang warga Kecmatan Rawas Ilir, Budi kepada kontributor koran ini, Selasa (14/9). Ia mengaku sangat khawatir dengan perubahan cuaca
Petani dari hal 16
yang sudah tidak menentu atau tidak dapat diperkirakan. “Tapi Alhamdulillah beberapa minggu ini cuaca panas meningkat membuat kami bisa membakar lahan yang sudah kami tebas. Lahan tersebut nantinya akan dibuat perkebunan sebagai bekal kehidupan mendatang,” jelas Budi.
Selain itu Budi berharap pemerintah bisa membantu memberikan bantuan berupa bibit tanaman yang memiliki kwalitas terjamin. “Seperti bibit sawit dan karet agar hasilnya nanti dapat lebih memuaskan,”harap Budi.(K-1)

Kelompok UKM BM II Butuh Dana

0 komentar
RAWAS ILIR- Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Rawas Ilir terancam tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pasalnya terdapat beberapa UKM mengalami kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. UKM itu sendiri biasanya banyak dibentuk dilingkungan masayarakat di kelurahan maupun desa-desa.
Salah seorang warga Desa Beringin Makmur (BM) II Kecamatan Rawas Ilir, Badrul mengatakan, selama 10 tahun membuka usaha bengkel motor dan tambal ban, tidak mengalami perubahan yang singifikan. Hal ini menurutnya disebakan minimnya modal yang ada sehingga tidak dapat mengembangkan usaha. “Bengkel kami tidak ada kemajuan karena tidak mempunyai banyak modal untuk membeli onderdil atau sparepart. Kami juga mengalami kekurangan fasilitas pendukung lainnya, sehingga usaha yang ada sekarang lambat untuk maju,” jelanya.
Dengan kondisi yang ada saat ini, Badrul berharap Pemerintah Kabupaten Mura melalui instansi terkait dapat memberikan suntikan modal dana. Sehingga kedepan usaha yang ia kelolah dapat berkembang. “Dan juga bisa bersaing dengan pengusaha lain serta bisa meningkatkan pendapatan perekonomian keluarga kami,”harap Badrul.(K-1)

Senin, 06 September 2010

SD Tebing Tinggi Bangun Lokal Baru

0 komentar
NIBUNG- SD Tebing Tinggi Kecamatan Nibung mendapatkan tambahan dua lokal baru. Ruang belajar tersebut saat ini dalam tahapm pembangunan dan tidak lama lagi akan selesai. Kepala SD Tebing Tinggi, Sumari melalui salah seorang guru, Triyanto kepada kontributor koran ini mengungkapkan, secara keseluruhan SDN Tebing Tinggi telah memiliki 13 guru dengan rincian, tujuh berstatus PNS dan enam honor, dengan jumlah murid 218 orang. “Jumlah ini sudah termasuk kelas jauh,”ujarnya.
Diakui Triyanto, pembangunan kedua lokal dikerjakan CV Umar dengan dana APBD tahun 2010 senilai Rp 200 juta. Ditambahkannya saat ini banyak guru honorer mempertanyakan dana kualifikasi yang hingga kini belum didapatkannya. “Sedangkan disekolah yang lain sudah turun, jadi hal ini membuat rasa kecemburuan para guru yang ada disini,” terang Triyanto.
Selain itu ditambahkan Triyanto, pihaknya juga belum mendapatkan berkas data permohonan. “Ssementara sekolah lain sudah dapat. Para guru-guru disini berharap agar Pemkab Mura khususnya Dinas Pendidikan agar lebih memperhatikan apa yang menjadi keluhan guru-guru SD Tebing Tinggi,” imbuhnya.(K-1)

Pesantren Ramadhan, Membentuk Generasi Muda Islami

0 komentar
RAWAS ILIR- Guna mempertebal iman dan ketaqwaan, SMA Negeri Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir, menggelar pesantren Ramadhan 1431 H. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak Rabu (1/9) hingga Jumat (3/9), diselingi dengan lantunan lagu-lagu nasyid, dibuka Kepala SMAN Bingin Teluk, Widada.
Kepala SMAN Bingin Teluk, Widada kepada kontributor koran ini mengatakan, dalam pelaksanaannya pesantren mengambil materi tauhid, ahlak mulia serta keutamaan shalat dan puasa.
Sementara ketua panitia, Eroza Marliyana didampingi pembina OSIS, Hafizurahman menuturkan dalam pesantren Ramadhan kemarin ‘melalui pesantren Ramadhan 1431H kita pertebal keimanan untuk membentuk generasi muda islami’. Pada hari pertama, peserta diberikan materi materi keutamaan shalat dan puasa. Selanjutnya pada akhir kegiatan peserta diwajibkan menyusun laporan untuk mendapat penilaian guru yang membidanginya.
Dihadapan peserta pesantren Ramadhan, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi Ilmu Al-quran (LPIQ) Jakarta, Quraisyi Syadzily mengingatkan, agar para siswa memiliki rasa malu kepada orang lain terlebih kepada diri sendiri. “Kami bangga safari Ramadhan tahun ini bertepatan dengan kegiatan pesantren Ramadhan di SMAN Bingin Teluk,” ucap Hafizurahman.
Eroza, dalam bergaul di lingkungan keluarga, sekolah serta di tengah-tengah masyarakat menjadi norma agama sebagai pilihan terakhir, setelah norma kebiasaan, kesusilaan dan norma hukum. “Rencana, puncak pesantren Ramadhan akan dilaksanakan buka puasa bersama keluarga SMA BT pengurus komite dan masyarakat dimasjid Istiqomah Beringin Makmur II,” sambung Eroza.(K-1)

Kamis, 02 September 2010

Tiga Pengawas KUPT Diduga Lalaikan Tugas

0 komentar
RAWAS ILIR- Beredar informasi, tiga pengawas KUPT Pendidikan Kecamatan Rawas Ilir diduga sering melalaikan tugas, selama lebih kurang dua bulan. Ketiga oknum tersebut masing-masing berinisial HRP, SMJ dan MTB selaku pengawas bidang olahraga. Kepala KUPT Pendidikan Rawas Ilir, Syukur kepada kontributor koran ini, Rabu (1/9) membenarkan adanya tiga oknum pengawas di lingkungan kerjanya tidak pernah masuk. Diakui Syukur pihaknya pernah memberikan teguran secara lisan kepada tiga oknum tersebut namun hingga kini tidak juga ada perubahan.

Disisi lain Syukur mengakui, selama ini dalam mengerjakan tugas pendidikan, pihaknya menumpang di SD Negeri 5. Ia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan KUPT Pendidikan Kecamatan Rawas ILir. “Harapan kami agar Dinas Pendidikan (Diosdik) Kabupaten Musi Rawas (Mura), dapat membantu untuk peneyelesaian beberapa masalah dan kebutuhan yang dibutuhkan KUPT Pendidikan Rawas Ilir. Kalau bisa menamba tenaga kerja untuk staf kantor, baik PNS ataupun honorer,”harap Syukur.

Ditambahkan Syukur, untuk saat ini ia mengaku beban moral dan tenaga sangatlah terkuras. “Tapi karena merupakan tugas dan kewajiban sebagai PNS, sesuai dengan sumpah jabatan, kita harus bertanggung jawab,” tegasnya.(K-1)

Tradisi Gotong Royong Masih Tertanam Dimasyarakat

0 komentar
RAWAS ILIR- Tradisi gotong royong untuk mempermudah mengerjakan sesuatu hingga saat ini masih tertanam pada pribadi masyarakat Kabupaten Musi Rawas(Mura), khususnya di Kecamatan Rawas Ilir. Hal ini dibuktikan saat tragedi kecelakaan perahu yang ditumpangi anggota Polsek Rawas Ilir, Jumat (27/8) di Sungai Rawas Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas ILir. Pasca insiden tersebut masyarakat Kecamatan Rawas ILir langsung ikut membantu melakukan pencarian terhadap jasad Aipda Bamabang (Alm) dan Briptu Andi Samudra (Alm).

Salah seorang tokoh masyarakat, Hulik kepada kontributor koran ini mengatakan, sifat gotong royong masyarakat masih tinggi. Menurutnya saat kejadian kecelakaan perahu anggota Polsek Rawas Ilir, tanpa dikomandoi masyarakat langsug turun ke lapangan melakukan pencarian.
“Dengan mengunakan alat tradisional masing-masing, seperti rambang atau jala besar serta jaring dan alat konpressor untuk membantu pernapasan guna pencairan jasad korban di dasar sungai,” jelasnya.

Dijelaskan Hulik, tradisi gotong royong juga sering diterapkan masyarakat saat persedekahan. Masyarakat saling bahu membahu membantu mulai dari awal persedekahan hingga selesai. “Apalagi kalau ada salah seorang warga yang meninggal, pada malam harinya beramai-ramai masyarakat melakukan takzia,” ucapnya.(K-1)