Selasa, 06 April 2010

Dua Desa di Ulu Rawas Terancam Terisolir

0 komentar

Jalan Poros Putus
ULU RAWAS- Dua desa di wilayah Kecamatan Ulu Rawas, masing-masing Desa Napallicin dan Kuto Tanjung kembali terancam terisolir. Menyusul putusnya jalan penghubung antara Desa Sosokan dengan Desa Napallicin, beberapa hari lalu.
Salah seorang warga Ulu Rawas, Hidayat (29) kepada Linggau Pos mengatakan lokasi putusnya jalan tersebut berada di turunan tebing sebelum memasuki Desa Napallicin. Akibat kerusakan itu, warga mengalami kendala keluar masuk desa untuk membeli bahan kebutuhan pokok.
Lebih lanjut Hidayat menjelaskan bagi warga Desa Napallicin maupun Kuto Tanjung yang ingin bepergian ke Surulangun (Kecamatan Rawas Ulu) maupun ke Lubuklinggau terpaksa berganti kendaraan. Atau kalau mau menambah biaya transportasi, warga harus menggunakan sarana transportasi air hingga ke Kelurahan Muara Kulam.
“Sekarang masyarakat dua desa (Napallicin dan Kuto Tanjung) sedang susah karena jalan putus, sehingga kendaraan angkutan umum tidak bisa hilir mudik seperti biaya. Andaipun tetap mau naik kendaraan roda terpaksa harus nyambung, maksudnya bertukar mobil. Kalau tidak mau terpaksa harus naik motor ketek hingga ke Desa Sosokan atau Muara Kulam,” paparnya. 
Sebenarnya lanjut dia, jalan penghubung antara Muara Kulam dengan desa di bagian ulunya telah lama rusak dan bahkan sudah diambang batas. Tak jarang, lanjutnya, penumpang muntah-muntah akibat goncangan kendaraan yang ditumpangi. 
“Saya pikir sudah saatnya pemerintah memperbaiki jalan tersebut kalau tidak mau melihat masyarakat di Ulu Rawas sengsara. ujar warga lain, Aisyah. 
Padahal sebelumnya lanjut Aisyah, Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti dan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin pernah berjanji akan mengaspal jalan dari Desa Pulau Kidak hingga ke Desa Kuto Tanjung. 
“Hingga saat ini belum ada tanda-tanda kalau jalan penghubung dari Pulau Kidak ke Kuto Tanjung akan diaspal. Malah sekarang kondisinya sangat memprihatinkan. Masyarakat masih kesulitan bila ingin keluar daerah, maksudnya ke Lubuklinggau atau ke kecamatan lain, karena kondisi jalan yang masih rusak parah,” tambahnya. Warga masih ingat bupati berjanji akan mengaspalkan jalan sepanjang 30-an kilometer tersebut. “Katanya 2010 akan selesai dibangun, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan diperbaiki,” ucapnya sedikit kesal. 
Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Musi Rawas, Suhari mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan dari para asisten Aleg PKS di lapangan. Intinya banyak jalan di Kabupaten Musi Rawas mengalami kerusakan cukup parah.
“Atas aspirasi itu, kami atas nama pimpinan DPRD telah mengundang Dinas PU Bina Marga dalam rangka untuk menentukan langkah-langkah antisipasi sesegera mungkin. Terhadap jalan yang rusak harus segera diperbaiki, kalau tidak bisa diaspal minimal ditimbun dengan koral. Semua ini untuk memperlancar arus transportasi terutama pengangkutan terhadap hasil-hasil pertanian maupun untuk memperlancar tenaga pendidik kita yang bertugas di daerah-daerah terisolir,” ungkapnya. 
“Jangan sampai lantaran jalan rusak sehingga mengganggu proses belajar mengajar di daerah terisolir,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Ridwan Mukti sebelumnya berjanji dalam waktu 10 hari kedepan Pemkab Mura melalui dinas instansi terkait siap memperbaiki jalan yang rusak di wilayah Kabupaten Mura. “Kalau 10 hari kedepan hujan reda maka seluruh jalan segera diperbaiki,” tegas Ridwan Mukti baru-baru ini.(03)

0 komentar:

Posting Komentar