Kamis, 21 Oktober 2010

Program Berobat Gratis Belum Dipahami Masyarakat

0 komentar
RAWAS ILIR- Program berobat gratis dicangkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin, hingga saat ini belum sepenuhnya dimengerti masyarakat. Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) melalui jajarannya diminta kembali mensosialisasikan program berobat gratis hingga ke tingkat desa. Hal ini diungkapkan Kepala Unit Pelayanan Teknis (KUPT) Kesehatan Rawas Ilir, Rodo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Kantor Camat Rawas Ilir, Selasa (19/10).
Selain itu dalam Rakor dipimpin Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim kemarin Rodo menyampaikan, ada satu program kesehatan dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) dinilai masih berjalan ditempat (belum terealisasi). “Dana nise untuk gisi buruk sampai sekarang belum terealisasi,” ujar Rodi.
Selanjutnya Rodi menyampaikan saat ini, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bingin Teluk membawahi empat desa dan satu kelurahan di Kecamatan Rawas Ilir. Keempat desa tersebut yakni, Desa Mandi Angin, Beringin Makmur I, Beringin Makmur II dan Beringin Sakti serta Kelurahan Bingin Teluk. Sementara untuk desa lain pelayanan kesehatan berkoordinasi dengan Puskesmas Pauh.
Ditambahkan Rodi, untuk Puskesmas Desa Beringin Sakti, telah beralih fungsi menjadi tempat tinggal masyarakat. Ia berharap pemerintah desa dapat membantu memberikan pengertian kepada masyarakat agar segera mengosongkanya. “Untuk bidan desa saat ini masih belum ada. Pelayanan kesehatan masih dibantu tenaga sukarela lokal. Kami harap Pemerintah Kecamatan Rawas Ilir beserta jajarannya dapat membantu permasalahan yang kami sampaikan tadi,” pungkasnya.(K-1)

KUPT Pendidikan Laporkan Permasalahan ke Camat

0 komentar
RAWAS ILIR- Kepala Unit Pelayanan Tekhnis (KUPT) Pendidikan Kecamatan Rawas Ilir Syukur, menghimbau kepada seluruh sekolah tidak melakukan pungutan liar sejak diberlakukannya program sekolah gratis. Selain itu ia meminta kepada semua pihak untuk sosialisasi program sekolah gratis ditengah-tengah masyarakat. Demikian dikatakannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) di kantor Camat Rawas Ilir, Selasa (19/10).
Pantauan kontributor koran ini, dalam Rakor kemarin, Syukur juga menyampaikan rasa prihatin terhadap kondisi SD N 2 yang ada saat ini. Ia berharap pemerintah dapat mencari solusi perbaikan demi meningkatkan kemajuan dalam dunia pendidikan. Selain itu Syukur mengaku mutasi guru yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) saat ini tidak sesuai dengan bidang study yang dibutuhkan.
Bahkan tidak hanya itu, permasalahan lain diungkapkan Syukur yakni sulitnya mencari guru penganti di Desa Beringin Sakti. Kemudian adanya perlakuan kasar salah seorang oknum Kepala Sekolah (Kasek) di Desa Belani dalam mendidik muridnya. Saat memberikan pendidikan oknum Kasek tersebut selalu memukul muridnya jika melakukan kesalahan.
Permasalah yang terjadi di dunia pendidikan ini, disampaikan Syukur kepada Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim. Syukur berharap Pemerintah Kecamatan Rawas Ilir dapat membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi selama ini.(K-1)

Jumat, 15 Oktober 2010

Majelis Taklim Rawas Ulu Didata

0 komentar
RAWAS ULU- Pihak Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas, mendukung penuh program Bupati menuju Mura Darussalam. Terbukti pihak kecamatan melakukan pendataan kelompok pengajian atau Majelis Taklim tersebar di pedesaan.
Dari pendataan tim kecamatan berasal dari 16 desa dan kelurahan memiliki 52 majelis taklim dengan anggota 2.547 orang. “Data itu sangat potensial sangat sekali guna mendukung terwujudnya Mura Darussalam hingga nanti bisa saja berpotensial menjadikan Kecamatan Rawas Ulu Darussalam,” kata Camat Rawas Ulu, Y Mori pada koran ini, Kamis (14/10). Ia menyatakan jika pengajian itu termasuk aktif melaksanakan kegiatannya dengan mengadakan pembacaan surah Yasin juga arisan. Malah ada satu kelompok tersebut dengan anggota 180 orang lebih berada di Kelurahan Pasar Surulangun.
Mori menyatakan aktifitas dari pengajian ini memang sangat membantu hingga terealisasinya program mulia tersebut. “Setelah kami turun ke lapangan ternyata pelaksanaan pengajian berlangsung di rumah-rumah warga secara bergantian. Serta ada juga dilaksanakan di mushalah,” tambahnya. Pihaknya berharap kegiatan majelis taklim ini dapat terus berlanjut hingga kegiatan keagamaan dapat terus berlangsung. Dan yang jelas mendukung program Mura Darussalam.(01)

Sungai Rawas Masih Dimanfaatkan untuk MCK

0 komentar
RAWAS ILIR- Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi rawas (Mura) masih memanfaatkan aliran Sungai Rawas untuk Mandi Cuci Kakus (MCK). Selain dimanfaatkan untuk MCK, keberadaan Sungai Rawas menjadi sumber rezeki masyarakat.
Hampir setiap hari warga Desa Beringin Makmur khususnya dan Rawas Ilir umumnya mencari ikan di Sungai Rawas serta memanfaatkan pasir di pinggiran sungai untuk pembangunan rumah.
Salah seorang warga Desa Beringin Makmur I, Bulah kepada kontributor berharap Pemerintah Kabupaten Mura dapat memprogramkan pembuatan WC umum. “Masyarakat tidak mampu untuk membuat WC karena terbentur dana. Jadi kami berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini” harapnya.
Ditambahkan Bulah, saat ini masyarakat juga sangat membutuhkan sarana air bersih. Selama ini masyarakat terkadang menggunakan air galon untuk masak dan minum.(K-3)

Kamis, 14 Oktober 2010

Proyek PNPM Diduga Dikerjakan Asal-asalan

0 komentar
KARANG JAYA- Pembangunan fasilitas umum menggunakan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri senilai Rp 2 Miliar tahun 2008 di Kecamatan Karang Jaya diduga asal-asalan tidak sesuai rencana. Proyek tersebut diantaranya pembangunan bak penampungan air dan jalan setapak. Demikian dikatakan Ketua Silampari Corruption Watch (SCW) Karang Jaya, Sandi didampingi Ketua SCW, Muara Rupit Mahendra, saat mendatangi Gedung Graha Pena Linggau, Jum’at (8/9).
Dijelaskan Sandi, proyek yang diduga bermasalah itu berada di tujuh desa di Kecamatan Karang Jaya. Untuk bangunan fisik ditentukan melalui sistem ranking. Salah satunya pembangunan jalan setapak di Desa Desa Sukamenang menghabiskan dana 140 juta. “Jalan tersebut sekarang tidak dapat dilalui lagi, padahal di kerjakan baru satu tahun,” kata Sandi.
Selanjutnya pembangunan Bak Penampungan di Desa Bukit Ulu pada 2008 lalu. Baru satu tahun selesai dibangun, bak sudah terbengkalai dan tidak bisa lagi digunakan. “Kemudian pengadaan kursi dan meja di salah satu Madrasyah tidak memenuhi standar. Bahannya diduga menggunakan kayu rancuk sehingga cepat rusak,” ungkap Sandi.
Menurut Sandi proyek PNPM Mandiri 2008 di Kecamatan Karang Jaya dilaksanakan tidak sesuai dengan anggaran yang disiapkan. Bahkan untuk 2010, akan kembali menerima dana PNPM Mandiri senilai Rp 3 Miliar. “Harapan kami kedepan agar dapat dikerjakan sesuai dengan rencana anggaran, agar dapat dimanfaatkan masyarakat,” imbuhnya. Selain itu Sandi berharap, bangunan yang dikerjakan 2008-2009 dapat diperbaharui sebagaimana mestinya. “Jika tidak, kami atas nama SCW Kecamatan Karang Jaya akan melaporkan kepada pihak berwajib,” ancamnya.
Sementara Ketua UPK Kecamatan Karang Jaya, Mugi saat di hubungi, menbantah kalau adanya pengelembungan dana PNMPN Mandiri. Ia menegaskan, Dana PNPM pada tahun 2008 hanya Rp 900 Juta diperuntukan 14 Desa.
Dijelsakanya, pengelolaan administrasi agaran PNPM diawasi langsung BPKP, dikelolah masyarakat sendiri. Panitia dipilih masyarakat desa, baik dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seluruh elemen masyarkat.
“Jadi saya sendiri pribadi selaku orang pembukuan paham masalah adminsitrasi. Seluruh pekerjaan itu semua ada pengawasan. Kalau memang ada kesalahan, sanksinya masyarakat juga, sebab itu pekerjaan dari gotong royong,” jelasnya.
Kemudian Mugi menerangkan, untuk pembangunan Bak Air di Desa Bukit Ulu, merupakan prgram PNPM pusat, dibatu dengan swadaya masyarakat. “Masalah pengelolaan dana PNPM Mandiri selalu ada pengawasan dan swadaya masyarakat,” tuturnya.
Diakuinya, untuk 2010, memeng ada bantuan PNPM sebesar Rp 3 Milyar, dari dana APBD dan APBN. Rinciannya 25 persen APBD dan 75 persen APBN. Selanjutnya 25 persen disalurkan untuk simpan pinjam khusus perempuan. Untuk 75 persennya pembangunan fisik, di 13 desa satu kelurahan dalam bentuk pembuatan siring dan jemabatan.
“Kalau dari PU Rp 1 Milyar, kita Cuma Rp 200 Juta, kalau masyarakat sudah tersedia baru kita bangun. Kalau di duga karupsi itu salah besar, kita sebagai ketua UPK motor butut saja tidak ganti kita bekerja dibawah pengawasan, “akunya.(05)

Desa Ketapat Bening Butuh Perhatian

0 komentar
RAWAS ILIR- Beberapa fasilitas umum di Desa Ketapat Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas (Mura) sangat memprihatinkan. Pantauan dilapangan, kondisi jalan di Blok 2 rusak parah, nyaris tidak dapat dilalui. Bahkan hingga saat ini, masyarakat belum pernah menikmati fasilitas listrik PLN dan air bersih yang disubsi pemerintah.
Salah seorang warga Desa Ketapat Bening, Nawar mengatakan, dulunya Ketapat Bening merupakan wilayah transmigrasi mulai dari SP O dan Blok 2 Trans. Dengan bertambahnya jumlah pendduk dari suku jawa dan lokal setiap tahunnya, wilayah tersebut menjadi suatu desa. “Kami berharap pemerintah dapat memperhatkan kondisi Desa Ketapat Bening saat ini. Beberapa fasilitas pendukung yang bisa dinikmati masyarakat di Kabupaten Mura belum bisa di rawaskan masyarakat Desa Ketapat Bening,” ucap Nawar.
Sebagai putra asli Desa Ketapat, ia sangat berharap Pemerintah Kabupaten Mura memberikan bantuan dalam rangka pembangunan desa. Jika dilihat dari wilayah, Desa Katapat berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi.”Jadi kalau pemerintah tidak memberikan , kami takutkan masyarakat akan kecewa dengan Pemkab Mura,” imbuhnya.(K-1)

Rabu, 13 Oktober 2010

BPD BM II Selidiki Pembebasan Lahan PT Gorby

0 komentar
RAWAS ILIR- Pembebasan lahan milik warga Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir oleh PT Gorby dipertanyakan masyarakat. Pasalnya didalam lokasi tanah yang telah dibebaskan PT Gorby, terindikasi masih ada tanah milik desa yang tidak masuk dalam pembebasan.
Salah seorang anggota Badan Pemusyawaratawn Desa (BPD) Beringin Makmur II, Heri Lintar kepada kontributor koran ini mengatakan, selama ini PT Gorby telah banyak melakukan pembebasan tanah sebagai lokasi tambang. “Didalam tanah yang sudah dibebaskan PT. Gorby diindikasikan ada sebagian tanah milik desa. Hal ini berdasarkan keterangan dan laporan dari masyarakat yang berkebun didekat lokasi tambang,” jelas Heri.
Dengan adanya laporan masyarakat tersebut BPD Beringin Makmur II akan berupaya menindaklanjuti dengan mencari bukti-bukti tentang tanah desa. Ditambahkan Heri, upaya yang telah dilakukan BPD saat ini, mengirimkan surat kepada PT Gorby. “Isinya agar pihak perusahaan bisa melakukan pengecekan kembali lokasi lahan yang sudah dibebaskan.(K-1)

Proyek RIS- PNPM Mandiri Dimulai

0 komentar
RAWAS ILIR- Pembangunan siring sepanjang 865 meter di Desa Beringin Makmur I Kecamatan Rawas Ilir, kabupaten Musi Rawas (Mura) mulai dikerjakan. Proyek tersebut mulai dikerjakan setelah cairnya dana RIS-PNPM Mandiri termin pertama.
Sekretaris Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) Juli Armadi kepada kontrubutor koran ini mengatakan, pengerjaan proyek pembuatan siring sudah dilaksanakan sejak tiga hari lalu (Minggu,10/10). Proyek dikerjakan oleh tenaga kerja lokal Desa Beringin Makmur I yang memiliki keahlian.
“Kami bersama-sama pengurus lainnya akan selalu mengontrol dan mengawasi pembangunan siring agar kualitasnya lebih baik dan bermutu,” ucap Juli.
Dikatakan Juli kualitas pengerjaan akan diupayakan semaksimal mungkin agar tidak mengecewakan masyarakat. Selain itu ia berjanji kualitas mutu bangunan akan diutamakan sesuai dengan harapan masyarakat.
“Sebagai pemborong kita harus menjaga nama baik dan mengerjakan proyek yang dipercaya pemerintah sebaik-baiknya,” ucap Juli.(K-1)

Selasa, 12 Oktober 2010

Kerusakan Jalan Perlu Perhatian Serius

0 komentar
RAWAS ILIR- Beberapa titik ruas jalan di Kecamatan Rawas Ilir perlu mendapat perhatian serius Pemerintah Kabupaten Musi rawas (Mura). Berdasarkan pantauan kontributor koran ini, Senin (11/10) beberapa titik jalan terlihat mengalami kerusakan khususnya jalan cor beton di Desa Beringin Makmur I.
Permukaan jalan terlihat mengalami kerusakan, dimana batu-batu koral yang tadinya ditutupi semen mulai terkelupas. Bahkan ada beberapa titik jalan mengalami keretakan serta berlubang.
Dengan kondisi jalan yang ada saat ini, masyarakat berharap segera dilakukan perbaikan sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. “Karena sayang bangunan memakan dana miliaran rupiah cepat rusak. Jadi harapan kami biaya perbaikan jalan dapat diangarkan pada 2011 mendatang,” jelas Andre.
Ditambahknya, jika dilakukan perbaikan diharapkan jalan tersebut ditingkatkan dari cor semen menjadi aspal. Atau jika perlu setelah dilakukan pengecoran langsung dilakukan pengaspalan agar jalan bisa bertahan lebih lama.
Selain jalan di Beringin Makmur I, kondisi jalan rusak juga terjadi di Desa Beringin Makmur II. Ruas jalan terlihat sudah banyak berlobang, sehingga kendaraan yang melintas harus eksta hati-hati. “Kami harap agar Pemkab Mura dapat lebih memperhatinkan dengan serius kerusakan jalan yang ada di Kecamatan Rawas Ilir. Karena sudah sangat tidak pantas kalau ibu Ibukota Kecamatan Rawas Ilir yang memiliki banyak asset jalannya rusak,” harapnya.(K-1)

Pembangunan Mess Guru SMA BT Dimulai

0 komentar
RAWAS ILIR- Harapan para guru dan Kepala SMA Bingin Teluk (BT) di Kecamatan Rawas Ilir memiliki mess tidak lama lagi bakal terwujud. Pasalnya pembangunan Mess Guru yang didambakan saat ini mulai berjalan.
Salah seorang pengawas lapangan Dedi kepada kontributor koran ini menjelaskan, mess guru dan Kepala Sekolah tersebut dibangun oleh CV Putri. Sumber dana berasal dari APBD 2010 Pemkab Mura senilai Rp 98 juta.
Dikatakan Dedi, pembangunan mess Guru dan Kepala SMA BT sudah berjalan dua minggu dan mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan faktor alam yang tidak bisa diprediksi serta matrial pembangunan gedung dibeli dari Kota Lubuklinggau dengan jarak tempuh yang cukup jauh. “Hal inilah yang membuat keterlambatan pembangunan dari jadwal yang telah ditentukan,” kata Dedi.
Selanjutnya Dedi berharap semua pihak dapat mengerti dan memahami kondisi lapangan yang terjadi saat ini. Ia berjanji semaksimal mungkin menyelesaikan pembangunan sehingga tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selain itu ia berjanji kualitas mutu bangunan akan diutamakan sesuai dengan harapan masyarakat. “Sebagai pemborong kita harus menjaga nama baik dan mengerjakan proyek yang dipercaya pemerintah sebaik-baiknya,” ucap Dedi.(K-1)

Senin, 11 Oktober 2010

Lima Pjs Kades Dilantik

0 komentar
RAWAS ILIR- Sedikitnya lima Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Rawas Ilir, Sabtu (9/20) dilantik. Pelantikan dilaksanakan di gedung serba guna Kecamatan Rawas Ilir oleh Bupati Musi Rawas (Mura) diwakili Camat Azhar Ibrahim. Kelima Pjs tersebut yakni Pjs Kades Mandi Angin dijabat Holidin sebelumnya menjabat Kades Beringin Makmur I yang saat ini dipegang Zaidi Zawawi.
Lalu Pjs Kades Beringin Sakti Rojiun sebelumnya staf kecamatan mengantikan Nangcik yang habis masa jabatannya. Kemudian Pjs Kades Tanjung Raja dijabat Susita. Selanjutnya Pjs Kades Belani Rehal Ikmal selama ini menjadi staf Kecamatan Rawas Ilir mengantikan Ihsan Sukur pejabat lama yang meninggal dunia.
Camat Rawas Ilir, Azhar Ibrahim dalam sambutannya mengatakan, seluruh Pjs Kades yang dilantik diharapkan dapat menjalankan tugas dan amanah yang telah diberikan dalam melayani kepentingan masyarakat. Selain itu Pjs Kades diminta dapat bekerjasama dengan Badan Permusyawaratan Daerah (BPD) mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) didaerah masing-masing.
Selain itu dikatakan Azhar, kerjasama yang baik anatar Pjs Kades dan perangkat desa lainnya akan dapat menciptakan hasil Pilkades yang baik. “Jalankan amanah yang diberikan pemerintah maupun masyarakat. Karena kita tahu tugas Kades melayani dan mengayomi masyarakat,” harapnya.(K-1)

Camat Ajak Masyarakat Pertahankan Suban IV

0 komentar
RAWAS ILIR- Bertempat di gedung Serba Guna Kecamatan Rawas Ilir, Sabtu (9/10) dilaksanakan pisah sambut Camat Rawas Ilir dari Ahmadi Zulkarnain kepada pejabat baru Azhar Ibrahim mantan Camat Karang Dapo. Sementara Ahmadi Zulkarnain sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Setda Mura mengantikan pejabat lama Kgs Efendi Fery saat ini menjabat Kabag Humas Pemkab Mura. Pisah sambut kemarin dihadiri unsur pemerintah mulai dari Tripika, Kades, BPD tokoh masyarakat, pemuda, ulama , dan pengusaha.
Uniknya dalam pisah sambut kemarin, pejabat yang melaksanakan pisah sambut menyediakan kain putih sepanjang 10 meter untuk mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk kesiapan masyarakat mempertahankan kepemilikan Suban IV.
Kabag Tata Pemerintahan, Ahmadi Zulkarnain kepada kontributor koran ini menjelaskan, seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dengan Camat Rawas Ilir yang baru demi memajukan Mura khususnya Rawas Ilir. Selain itu ia meminta kepada masyarakat kompak mempertahankan kepemilikan Suban IV yang saat ini diklaim milik Pemkab Musi Banyu Asin (Muba).
“Kita harus mempertahankan wilayah Suban IV jangan sampai diambil Pemkab Muba, karena itu adalah wilayah kita,” jelas Ahmadi
Hal senada dikatakan Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim. Sebagai pejabat baru dirinya sangat membutuhkan dukungan masyarakat. “Mari kita ciptakan suasan yang kondusif demi kemajuan pembangunan,” imbuhnya.(K-1)

Jumat, 08 Oktober 2010

Ganti Rugi Lahan Dinilai Tidak Adil

0 komentar
NIBUNG- Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Sumatera Selatan (Sumsel) menuding PT Seleraya Meragin II tidak adil dalam hal ganti rugi tanah milik masyarakat. Dugaan penipuan terjadi Selasa (14/9) terhadap korban Abdullah Pauh yang memiliki tanah seluas 2 hektar.
Anggota LPPNKRI Sumsel, Edwar kepada kontributor koran ini menceritakan, kronologis awalnya pihak PT Seleraya melakukan ganti rugi lahan milih Abdullah Pauh seluas dua Ha seharga Rp 80 juta. Kemudian PT Seleraya juga melakukan ganti rugi lahan milik Dul Et warga SP 10 Nibung seluas satu Ha seharga Rp 100 Juta. Melihat perbandingan harga ganti rugi lahan kedua masyarakat ini, Edwar menguka terjadi penipuan terhadap harga ganti rugi lahan. ”Dengan ganti rugi yang tidak sama maka pihak PT Seleraya telah melakukan penipuan harga kepada masyarakat,” ungkap Edwar, Kamis (7/10).
Atas kejadian ini menurut Edwar, Amdullah mendesak PT Selaraya tidak melakukan aktivitas dilahan miliknya, sebelum harga ganti rugi lahan disamakan. Ditambahan Edwar, jika permasalahan ganti rugi lahan ini tidak bisa diselesaikan melalui musyawarah, pihaknya akan membawanya ke aparat penegak hukum. ”Saya berharap pihak Pemkab Mura mempelajari permasalahan yang ada di masyarakat saat ini jangan sampai pihak investor di Kabupaten Mura bertindak tidak sesuai dengan aturan yang ditentukan pemerintah,”harapnya.(K-1)

Kegiatan OSIS SMAN Bingin Teluk Aktif

0 komentar
RAWAS ILIR- Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA N Bingin Teluk terus digalakkan. Hal ini bertutujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta kedisiplinan siswa.
Salah seorang guru pembina OSIS SMA N Bingin Telukm Adek Irawan menjelaskan, beberapa kegiatan OSIS yang masih saat ini yakni Pramuka, PMR, Bimbingan Imtak, Paskibraka,dan olahraga prestasi. Selin itu dikatakannya SMAN Bingin Teluk telah mengirim siswa dalam lomba LKS(Latihan Kepemimpinan Siswa) di hotel Hakmaz Taba. Kegiatan diikuti perwakilan siswa di jajaran Pemkab Mura sejak 6-30 September 2010. “Alhamdulillah siswa kita yang ikut mendapat peringkat 6 masuk dalam 10 besar atas nama siswa romadona Abdullah,” kata Irawan
Dijelaskan Irawan kemungkinan dalam waktu dekat pihaknya akan mewakili ke tingkat provinsi. Segala kegiatan OSIS telah di laksanakan rutin setiap hari jam 7.30 WIB pagi,”ujarnya.
Ditambahkan Irawan, tidak lama lagi kegiatan pramuka akan melakukan plantikan laksana, bantara, dan ambalan, yang di adakan di Kecamatan Nibung. Sementara kegiatan OSIS pada 2010 diagendakan perayaan HUT SMA N Bingin Teluk yang ke-6.
Pembina OSIS SMAN Bingin Teluk , apizurrahman, dalam perayaan nnanti, akan dilaksanakan lomba cerdas cermat, sparing parner dengan SMA Pauh. Seluruh guru pembina OSIS mengaku merasa seanang dan bangga terhadap Kepala Sekolah Widada karema selalu mendukung kegiatan siswa.(K-1)

Kamis, 07 Oktober 2010

Beredar Isu Penculikan Anak

0 komentar
RAWAS ILIR- Sejak beberapa hari terakhir, beredar isu terjadi penculikan anak dilakukan oknum tidak bertanggung jawab dengan harapan mendapat tebusan. Hal ini membuat sejumlah orang tua resah dan khawatir terhadap keselamatan anaknya, karena pelaku penculikan diinformasikan mengambil beberapa bagian organ tubuh.
Koordinator FKBPD, Firdaus kepada kontributor koran ini mengatakan, dengan kondisi kemanan yang terjadi beberapa hari terakhir, pemerintah khususnya aparat kepolisian dapat mengambil tindakan demi kenyamanan masyarakat. Ia berharap pemerintah dan aparat kepolisian berkoordinasi untuk mengantisipasi isu penculikan anak yang beredar. “Beredarnya isu penculikan anak membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu. Bahkan di kalangan masyarakat ada yang mulai percaya terhadap isu penculikan anak tersebut,”akunya.
Lanjut Firdaus, kalaupun isu yang beredar benar adanya, ia berharap pemerintah bertindak untuk mengatasinya. Kepada masyarakat diminta agar selalu waspada terhadap situasi yang sifatnya mengancam jiwa dan nyawa anak-anak. “FKBPD nantinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membahas masalah ini agar jangan sampai aktivitas masyaraktat terganggu akibat dari isu penculikan anak-anak. Kalau memang isu itu benar ada dan terjadi diharapkan masyarakat cepat melaporkannya kepada pihak kepolisian,” imbuhnya.(K-1)

Masyarakat Resah Listrik Sering Padam

0 komentar
RAWAS ILIR- Masyarakat di Kecamatan Rawas Ilir mengaku resah serta merasa di rugikan atas pemadaman listrik yang sering terjadi beberapa Minggu terakhir. Seluruh aktivitas masyarakat terganggu bahkan berpengaruh terhadap roda perekonomian.
Selain itu saat listrik padam masyarakat khawtir terhadap situasi kemanan desa karena sangat dimungkinkan dapat dimanfaatkan oknum pelaku kejahatan. Beberapa kejahatan yang biasa terjadi dan pernah dialami masyarakat yakni, aksi pencurian dan perampokan.
Salah seorang petugas PLN di Kecamatan Rawas Ilir, Eko kepada kontributor koran ini menjelaskan, memang terjadi kerusakan jaringan listrik akibat factor alam sejak beberapa hari terakhir. Kerusakan terjadi disamping danau Kecamatan Karang Jaya, sehingga tegangan listrik tidak bisa disalurkan ke Kecamatan Rawas Ilir karena ada alat penghantar yang rusak.
Saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan Trafo di Kecamatan Karang Jaya yang mengalami kerusakan. Diakui Eko sejak beberapa hari terakhir, pihak PLN hampir tidak pernah beristirahat untuk memperbaiki beberapa titik jaringan listrik yang rusak. “Untuk melakukan perbaikan kami sudah bergabung dengan rekan-rekan unit Karang Dapo, Rupit dan teman-teman lainnya. kami berharap masyarakat dapat bersambar karena pihak PLN tidak menginginkan adanya kerusakan,” ucapnya.(K-1)

Rabu, 29 September 2010

Tahapan Pilkades Belani Dimulai

0 komentar
RAWAS ILIR- Tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Kades(Pilkades) Belani, Kecamatan Rawas Ilir mulai dilaksanakan. Pjs Kades Belani Rehal Iqbal penganti Pjs lama Ihsan (Alm) ketika dikonfirmasi kontributor koran ini menjelaskan, untuk panitia Pilkades sebenarnya sudah lama dibentuk. Saat penyelenggara mulai melakukan pendataan pemilih dan menyusun rencana anggaran pelaksanaan Pilkades.
Menurutnya untuk masalah anggaran yang akan dikeluarkan saat Pilkades harus dimusyawarahkan secara matang. Jangan sampai nantinya membebani para calon Kades yang ikut dalam Pilkades Belani. “Yang namanya uang sangat sensitive dan harus ada pertanggungjawabannya,” ucap Rehal.
Ditambahkan Rehal mengenai anggaran yang akan dikeluarkan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak camat. Setelah semua administrasi selesai pihaknya baru akan membuka pengumuman penerimaan calon Pilkades. “Untuk panitia Pilkades Belani diketuai Nasihanawik dari pembuka masyarakat beranggotakan perangkat desa dan BPD. Panitia pemilihan dibentuk BPD,” jelas Rehal.(K-1)

Kondisi Jalan Beringin Makmur II Memprihatinkan

0 komentar
RAWAS ILIR – Beberapa titik jalan di Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir, kondisinya memprihatinkan. Hal ini membuat para pengendara sulit untuk melalui jalan desa dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pantauan kontributor koran ini dilapangan, mulai dari hilir Desa Beringin Makmur II ke hulu desa kondisi jalan rata-rata mengalami kerusakan. Saat turun hujan, beberapa titik jalan yang rusak digenangi air membuat kendaraan sulit melintas. Kondisi ini selalu dikeluhkan masyarakat pengguna jalan.
Seperti halnya diungkapkan salah seorang warga Desa Beringin Makmur II berinisial LS. Ia mempertanyakan tanggungjawab pemerintah desa maupun kecamatan serta Pemkab Mura. “Jika dibandingkan dengan Desa Beringin Makmur I dan Kelurahan Bingin Teluk kondisi jalan jauh lebih baik bahkan sudah ada yang dicor beton. Sedangkan Desa Beringin Makmur II belum ada jalan yang diperbaikan sama sekali,” ungkap LS, Selasa (28/9).
Ditambahkan LS, beberapa investor yang masuk ke Desa Beringin Makmur II saat ini, tidak sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Setidaknya kata dia, ruas jalan sudah di cor beton atau dilakukan pengaspalan. “Bila kondisi ini dibiarkan terus tanpa ada perhatian dari pemerintah, kepercayaan masyarakat akan memudar,” pungkasnya.(K-1)

Selasa, 28 September 2010

Hujan Deras, Sungai Bingin Meluap

0 komentar
RAWAS ILIR- Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (26/9) sore hingga Senin (27/9) pagi membuat beberapa ruas jalan di Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir tergenang. Genangan air mencapai 1,5 meter ini akibat meluapnya sungai Bingin yang ada di Desa Beringin Makmur pasca hujan. Akibatnya akses jalan tidak bisa dilalui dan berdampak pada roda perekonomian.
Salah seorang pedagang sayur keliling, Rosi kepada kontributor koran ini mengaku tidak dapat berjualan ke Tran Kecamatan Nibung karena jalan yang akan di lalui terenda. “Akses jalan jadi tidak dapat dilalui akibat sungai meluap. Bahkan mobil jenis apapun tidak dapat melintasi jalan yang tergenang,” ungkap Rosi.
Beruntung luapan air sungai Bingin tidak terlalu terjadi. Seluruh akses jalan yang tadinya tergenang air, Senin (27/9) siang sekitar pukul 12.00 WIB sudah dapat dilalui karena debit air berangsur-angsur mulai surut. Namun hal ini tidak membuat Rosi senang. “Tapi kalau untuk kami sudah tidak bisa lagi pergi ke Trans untuk berjualan karena sudah terlalu siang. Untuk akses jalan ini memang sering terendam,” ucapnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) memiliki kebijakan untuk melakukan penimbunan badan jalan agar tidak tergenang air saat sungai meluap. “Kalau jalan sudah ditimbun masyarakat bisa menggunakan jalan tanpa adanya gangguan dan hambatan,”akunya.(K-1)

Jalan di Hulu Bingin Teluk Amblas

0 komentar
RAWAS ILIR- Air merupakan sumber kehidupan utama masyarakat, namun dapat menyebabkan kerugian dan sumber bencana bagi masyarakat. Sebagai contoh aliran sungai Rawas di hulu Desa Bingin Teluk membuat longsor dinding sungai akibat hantaman arus. Bahkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan beberapa rumah yang ada disekitar hulu Desa Bingin Teluk terpaksa dipindahkan.
Pantuan kontributor koran ini dilapangan, Senin (27/9) hampir seluruh badan jalan jatuh ke sungai. Bahkan sebagian bangunan SD Negeri 2 Bingin Teluk yang ada disekitar lokasi mulai amblas ke sungai, belum lagi rumah warga.
Menurut pengakuan beberapa warga, kondisi ini sudah pernah dilaporkan kemudian dibangun beronjong. Namun ironisnya pembengunan beronjong terkesan asal-asalan sehingga tidak dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Upaya lain yang dilalakukan masyarakat yakni membuat jalur sungai lain. Akan tetapi tindakan ini sepertinya tidak dapat mengatasi permasalahan karna pembuatan sungai dan terusan ini tidak sesuai dan tidak tepat. “Kalau hal seperti ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan semuanya akan amblas ke sungai Rawas. Jadi harapan saya mari bersama-sama baik masyarakat maupun pemerintahan kita harus memikirkan hal ini, sebelum terlalu banyak korban,” ucap Hendri salah seorang warga Bingin Teluk.(K-1)

Kamis, 23 September 2010

PT Seleraya Penuhi Tuntutan Pemkab Mura

0 komentar
MUSI RAWAS- Setelah memalui beberapa kali pertemuan, tuntutan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) terhadap PT Seleraya Meragin II akhirnya dipenuhi. Dalam pertemuan dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Mura, H Sulaiman Kohar, Rabu (22/9), pihak PT Seleraya sepakat akan memperbaiki jalan yang rusak di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir hingga Desa Jene Kecamatan BTS ULu. Kesepakatan kerjasama ini dilakukan menyusul adanya pelarangan operasional pengangkutan minyak melalui jalan darat oleh Pemkab Musirawas terhadap PT Seleraya dari lokasi pengeboran di Desa Belani Kecamatan Rawasilir ke wilayah Jene Kecamatan BTS Ulu sepanjang 130 km.
Kendati telah sepakat memperbaiki jalan, namun pelarangan pengangkutan minyak melalui jalan kabupaten oleh PT Seleraya hingga kemarin masih tetap diberlakukan. Pelarangan melintas akan dicabut setelah hasil kesepakatan ditandatangani bupati dan pihak Seleraya.
“Alhamdulillah, hasil rapat dai (kemarin,red) pihak PT Selaraya sepakat memenuhi tuntutan Pemkab Mura,”ucap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Musirawas, Ari Narsa, didampingi Kabag Humas Kgs Effendi Feri kepada wartawan koran ini, Rabu (22/9).
Kesepakatan kerjasama antara PT Seleraya dengan Pemkab Mura antara lain, pihak PT Seleraya menyanggupi dan bersedia untuk melakukan perbaikan dan peningkatan jalan kabupaten yang rusak akibat kendaraan pengangkut minyak PT Seleraya. Selain itu, pihak perusahaan juga sanggup untuk memberikan kontibusi kepada Pemkab Mura yang akan membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Besarannya disesuaikan dengan hasil angkutan minyak mentah dalam satu bulan dari Belani ke Jene. “Berdasarkan perkiraan sekitar 6.000 barel, atau setara Rp 1,25 miliar per bulan masukkan PAD. Ini merupakan sumbangan pihak ktiga yang tidak mengikat disetor melalui Bank SumselBabel ke rekening daerah,” terangnya.(03)

Dua Tahun Ruko Belum Dimanfaatkan

0 komentar
RAWAS ILIR- Rumah Toko (Ruko) di pasar Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang dibangun sejak 2008 lalu, hingga saat ini belum dimanfaatkan. Padahal didepan Ruko yang dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Mura ini, sebagai pusat pasar tradisional setiap Jumatnya.
“Jika Ruko ini dimanfaatkan, disekitarnya bisa menjadi pusat pasar,” ungkap Andri salah seorang warga Kecamatan Rawas Ilir, Rabu (22/9).
Selain itu dikatakannya, pasar tradisianal yang ada di depan Ruko saat ini juga masih dalam permasalahan. Sebab satatus kepemilikan tanah masi belm jelas.
Salah seorang warga Kecamatan Rawas Ilir, berinisial Irl kepada kontributor koran ini mengeluhkan kondisi pasar yang ada saat ini. Sebab jika musim hujan, seluruh areal pasar seperti kubangan. “Jadi untuk keliling pasar, pembeli sangat susah, karena perawatannya kurang bagus,”keluhnya.
Selain itu ia menyarankan pihak pengelolah dapat memperbaiki kondisi pasar yang ada saat ini dengan melakukan pengerasan. “Jangan hanya retribusinya saja yang diambil, pelayanan dan perbaikan lokasi harus juga dipikirkan. Kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kondisi pasar yang ada saat ini,” harapnya.(K-1)

Rabu, 22 September 2010

Kondisi Alun-alun Memprihatinkan

0 komentar
RAWAS ILIR- Kondisi alun-alun di Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas (Mura) sangat memprihatinkan. Berdasarkan pantauan kontributor Koran ini dilapangan, disekitar alun-alun terlihat rumput yang mulai panjang karena tidak terawar, serta kondisi pagar pipa sudah berkarat. Bahkan tanapam yang ada di sekitar alun-alun mulai tidak terawat, ditambah lampu jalan yang selalu padam. Kondisi ini sangat disayangkan beberapa pihak karena pembangunan alun-alun yang menelan dana besar terkesan sia-sia.
Ketua Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (FKBPD) Kecamatan Rawas Ilir,Firdaus, mengatakan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pembanguann, ia telah melaporkan dugaan penyelewengan pembangunan alun-alun ke Polda Sumsel. Menurutnya pembangunan alun-alun diduga tidak sesuai dengan yang dianggarkan.”Tapi untuk saat sekarang laporannya masih dalam proses pemeriksaan dan pengecekan,”akunya.
Ditambahkan Firdaus, kedepan jika seluruh data yang dibutuhkan aparat penegak hukum lengkap proses hukum akan dilanjutkan. “Siapaun yang terlibat harus bertanggung jawab,”tegasnya.(K-1)

Berkas Tersangka Penyetuman Ikan Dikirim ke Kejaksaan

0 komentar
MUSI RAWAS– Penyidik Satreskrim Polres Musi Rawas (Mura), mulai mengirimkan berkas delapan tersangka pencarian ikan menggunakan alat berbahaya, di Sungai Rawas Kecamatan Rawas Ilir, ke Kejaksaan Negeri Lubuklinggau. Tersangka masing-masing berinisial, Nul (30) , Ed (33), Ks (21), Dnd (22), Iw (30), Dd (30), Ahd (50) dan Aty (46), kesemuanya warga Desa Aringin Kecamatan Karang Dapo.
Selain dijerat pasal 84 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan, dua tersangka yakni Ks dan Dnd dijerat pasal 359 KUHP. Karena akibat perbuatan Ks dan Dnd mengakibatkan dua anggota Polsek Rawas Ilir, Aipda Emanuel Bambang S dan Briptu Andi Samudra meninggal dunia.
“Berkas tersangka saat ini sudah kami kirimkan ke Kejaksaan Negeri Lubuklinggau. Saat ini berkasnya sedang diperiksa jaksa kita menunggu petunjuknya,” ungkap Kapolres Mura AKBP Imam Sachroni melalui Kasat Reskrim AKP Maruly Pardede kepada wartawan koran ini.
Sementara ditempat terpisah, Kajari Lubuklinggau Taufik Setia Diputra melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Fredy F Simanjuntak ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima berkas tersangka.
“Untuk berkas tersangka yang diduga melanggar undang-undang perikanan Pidsus yang memeriksanya. Sementara untuk tersangka kelalaian yang menyebabkan dua anggota polisi meninggal kemungkinan Pidum yang memeriksa berkasnya,” ungkap Fredy seraya menyarankan untuk menanyakannya kepada Kasi Pidum Kejari Lubuklinggu, Yunardi dan akan mempelajari berkas tersebut.(03)

Hari Pertama Sekolah, KBM Aktif

0 komentar
RAWAS ILIR- Hari pertama masuk sekolah pasca libur hari raya Idul Fitri, Senin (20/9) disambut gembira seluruh siswa mulai SD hingga SMA di Kecamatan Rawas Ilir. Tidak hanya para siswa, seluruh guru dihari pertama sekolah kemarin, langsung melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM), khususnya guru di SMP Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir.
Salah seorang siswa SDN 4 Bingin Teluk Sella kepada kontributor koran ini mengaku sangat senang dihari pertama masuk sekolah, Senin (20/9). Menurutnya setelah beberapa minggu menikmati masa libur, dihari pertama sekolah kemarin, ia langsung melepaskan rasa kangen dan bersilahturahmi kepada teman-temannya.
Selain bersilahturahmi dengan teman-teman, ia juga mengaku sangat senang kembali bertemu dengan para guru sebagai penganti orang tua saat berada di sekolah. Dengan langsung dimulainya kegiatan belajar mengajar dihari pertama kemarin, seluruh mata pelajar yang tertinggal karena libur lebaran, dapat teratasi.”Ilmu yang kita dapatkan dapat mewujudkan cita-cita kita,” akunya.(K-1)

Jumat, 17 September 2010

Rumah Janda Beranak Satu Ludes Terbakar

0 komentar
RAWAS ILIR- Warga Dusun II Desa Tanjung Raja Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas, Kamis (16/9) geger. Pasalnya satu unit rumah milik Gol (42) warga desa setempat ludes dilalap si jago mereh. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB mengakibatkan kerugian ditaksir Rp 15 juta.
Sekdes Tanjung Raja, Aan kepada kontributor koran ini membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakannya dugaan sementara api yang melalap rumah korban berasal dari ruangan dapur. Saat kebakaran terjadi, janda beranak satu ini sedang berada di kebun milik PT PP Lonsum. “Diduga korban terburu-buru pergi sehingga lupa mematikan api kayu baker didapurnya,”ceritanya.
Lanjut Aan, sementara anak korban Inti Sari (8) yang duduk dibangku kelas II SD saat kejadian sedang bermain kerumah tetangganya. Korban mengetahui kejadian setelah rumahnya ludes terbakar. Warga yang sempat mengetahui kejadian berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Api baru dapat dipadamkan sekitar tiga jam setelah warga bahu membahu mengambil air dari sungai Rawas.(K-1)

Kuli Bongkar Muat Keluhkan Keberadaan Truk

0 komentar
RAWAS ILIR- Sejumlah kuli bongkar muat sawit di Bukit Hijau tergabung dalam organisasi SPSI NIBA Kecamatan Rawas Ilir mengeluh. Pasalnya saat ini truk yang mengangkut buah sawit ke BE POM di Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir terlalu banyak muatan. Hal ini membuat pendapatan yang mereka terima tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.
Perwakilan kuli bongkar muat buah sawit, Pik kepada kontributor koran ini mengaku, keluhan para kuli tersebut sudah pernah disampaikan ke Bupati Musi Rawas (Mura) H Ridwan Mukti. Keluhan ini disampaikan para kuli angkut saat H Ridwan Mukti melaksanakan kampanye di Kecamatan Rawas Ilir beberapa waktu lalu.
“Keluhan ini sudah diterima dan ditanggapi, tapi sangat disayangkan sampai sekarang belum ada tindakan atau alternatif penyelesaian masalah,” ucap Pik.
Selain itu dikatakan Pik, para kuli angkut pernah dijanjikan akan diberikan peluang usaha lain. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Mura dapat menyikapai permasalahan yang terjadi di masyarakat khususnya para kuli bongkar muat buah sawit saat ini. “Jadi kami berharap agar Pemkab Mura mengkaji lagi hal yang sangat diharapkan kuli bongkar muat. Jangan berikan kami janji-janji yang tidak pasti,” tegasnya.
(K-1)

Kamis, 16 September 2010

Jalan Provinsi di Rantau Kadam Rusak Parah

0 komentar
KARANG DAPO– Akses jalan provinsi di Desa Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas (Mura) rusak parah. Berdasarkan pantauan kontributor koran ini, kondisi jalan rusak terjadi dari hulu Desa Rantau Kadam hingga ke Trans Subur. Hal ini dikeluhkan sebagian besar warga sekitar karena dikhawatirkan dapat mengganggu perekonomian desa.
Seperti halnya diungkapkan Bebi, salah seorang warga Desa Bina Karya SP 5 Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Mura. Menurutnya kondisi jalan provinsi yang ada saat ini tidak sesuai dengan janji yang diucapkan saat Pemilihan Umum (Pemilu) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) 2008 lalu. “Janji saat kampanye Pilgub akses jalan tidak akan rusak dan seburuk ini,” ucapnya.
Namun pada kenyataannya lanjut Bebi, setelah terpilih menjadi gubernur janji yang telah dilontarkan hingga saat ini belum terealisasi. Selaku perwakilan masyarakat, Bebi berharap pemerintah khususnya Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dapat memperhatikan kondisi jalan yang ada saat ini. “Masyarakat hanya dapat janji-janji saja tanpa ada bukti. Kami berharap Gubernur Sumsel dapat membuktikan janji yang telah diucapkan saat kampanye. Karena jalan merupakan factor utama kemajuan perekonomian desa,” harapnya.(K-1)

Masa Libur Dimanfaatkan Siswa untuk Belajar

0 komentar
RAWAS ILIR- Menjelang Hari Raya Idul Fitri aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM)di setiap sekolah di Kabupaten Musi Rawas mulai dari TK hingga SMA sederajat diliburkan hingga Senin (20/9). Masa libur yang diberikan ini membuat para pelajar senang, seperti halnya diungkapkan Anton salah seorang siswa SMA Negeri Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir. Kepada kontributor koran ini, Anton mengaku masa libur dimanfaatkannya untuk melakukan ibadah puasa serta merayakan Idul Fitri bersama teman dan keluarga.
Selain itu dikatakan Anton, libur sekolah bukan berarti sama sekali tidak melakukan kegiatan belajar. Justru sebaliknya saat libur Ramadhan, mereka belajar menahan diri dari hawa nafsu serta meningkatkan amal ibadah. “Termasuk belajar kedisiplinan, dan hal – hal lainnya,” ujarnya.
Kendati mengaku senang mendapat lubur panjang, Anton juga mengaku ingin cepat-cepat kembali masuk sekolah untuk bersilahturahmi dengan teman-temannya. “Hari Senin (20/9) nanti kami akan masuk sekolah kembali, rasa rindu dengan teman-teman maupun dewan guru pasti ada,” akunya.(K-1)

Rabu, 15 September 2010

Bupati Berharap Muratara Segera Terwujud

0 komentar
MUSI RAWAS- Bupati Musi Rawas (Mura) H Ridwan Mukti meminta pemerintah pusat dapat segera mengesahkan pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). “Mulai dari Bupati dan DPRD Mura, Gubernur dan DPRD Sumsel sudah menyampaikan kelengkapan pemekaran administrasi Muratara ke pemerintah pusat. Oleh karena itu kami meminta kepada pemerintah pusat agar dapat segera mewujudkan keinginan masyarakat membentuk Kabupaten Muratara,” ungkap Ridwan Mukti usai mengikuti kegiatan gotong royong pembangunan Mapolsek Rawas Ulu, Selasa (14/9).
Diakui Ridwan Mukti, persoalan lambanya proses pemekaran Muratara diduga karena adanya persoalan di tingkat pusat. Namun selaku kepala daerah ia meminta pemerintah dapat segera membuat amanat presiden untuk dilakukan pembahasan di DPR RI. “
Kalau kami lihat sekarang, dari Depdagri dan pemerintah pusat sudah selesai melaksanakan Moratorium dan Grand Desgen tentang rencana pemerakan. Maka sudah sepatutnya Muratara yang sudah termasuk ke dalam agenda pemekaran segera dibuatkan amanat presiden. Sehingga proses pembahasan uandang-undang di DPR RI dapat segera berlanjut,” harap bupati.
Guna menyikapi masalah pemekaran Muratara, Bupati mengutus Asisten I, Kabag Tata Pemerintahan Setda Mura, tokoh masyarakat tergabung dalam Presedium Muratara memonitor dan selalu meminta kejelasan dari DPD serta DPR RI. Tujuannya bila ada berkas administrasi yang masih kurang dapat segera dilengkapi. “Kalau sudah lengkap mohon kiranya pemerintah dapat segera mewujudkan keinginan masyarakat Muratara,” imbuhnya.(03)

Petani Mulai Bakar Hutan untuk Lahan Perkebunan

0 komentar
RAWAS ILIR- Memasuki musim panas biasanya masyarakat mulai menyiapkan membuka lahan baru yang akan digunakan untuk perkebunan. Biasanya pembukaan lahan oleh petani dilakukan masyarakat dengan cara membakar semak belukar yang akan dijadikan lahan perkebunan. Musim hujan yang terjadi sejak beberapa bulan lalu, membuat para petani merasa cemas karena khawatir tidak bisa membuka lahan perkenunan.
Seperti halnya diungkapkan salah seorang warga Kecmatan Rawas Ilir, Budi kepada kontributor koran ini, Selasa (14/9). Ia mengaku sangat khawatir dengan perubahan cuaca
Petani dari hal 16
yang sudah tidak menentu atau tidak dapat diperkirakan. “Tapi Alhamdulillah beberapa minggu ini cuaca panas meningkat membuat kami bisa membakar lahan yang sudah kami tebas. Lahan tersebut nantinya akan dibuat perkebunan sebagai bekal kehidupan mendatang,” jelas Budi.
Selain itu Budi berharap pemerintah bisa membantu memberikan bantuan berupa bibit tanaman yang memiliki kwalitas terjamin. “Seperti bibit sawit dan karet agar hasilnya nanti dapat lebih memuaskan,”harap Budi.(K-1)

Kelompok UKM BM II Butuh Dana

0 komentar
RAWAS ILIR- Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Rawas Ilir terancam tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pasalnya terdapat beberapa UKM mengalami kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. UKM itu sendiri biasanya banyak dibentuk dilingkungan masayarakat di kelurahan maupun desa-desa.
Salah seorang warga Desa Beringin Makmur (BM) II Kecamatan Rawas Ilir, Badrul mengatakan, selama 10 tahun membuka usaha bengkel motor dan tambal ban, tidak mengalami perubahan yang singifikan. Hal ini menurutnya disebakan minimnya modal yang ada sehingga tidak dapat mengembangkan usaha. “Bengkel kami tidak ada kemajuan karena tidak mempunyai banyak modal untuk membeli onderdil atau sparepart. Kami juga mengalami kekurangan fasilitas pendukung lainnya, sehingga usaha yang ada sekarang lambat untuk maju,” jelanya.
Dengan kondisi yang ada saat ini, Badrul berharap Pemerintah Kabupaten Mura melalui instansi terkait dapat memberikan suntikan modal dana. Sehingga kedepan usaha yang ia kelolah dapat berkembang. “Dan juga bisa bersaing dengan pengusaha lain serta bisa meningkatkan pendapatan perekonomian keluarga kami,”harap Badrul.(K-1)

Senin, 06 September 2010

SD Tebing Tinggi Bangun Lokal Baru

0 komentar
NIBUNG- SD Tebing Tinggi Kecamatan Nibung mendapatkan tambahan dua lokal baru. Ruang belajar tersebut saat ini dalam tahapm pembangunan dan tidak lama lagi akan selesai. Kepala SD Tebing Tinggi, Sumari melalui salah seorang guru, Triyanto kepada kontributor koran ini mengungkapkan, secara keseluruhan SDN Tebing Tinggi telah memiliki 13 guru dengan rincian, tujuh berstatus PNS dan enam honor, dengan jumlah murid 218 orang. “Jumlah ini sudah termasuk kelas jauh,”ujarnya.
Diakui Triyanto, pembangunan kedua lokal dikerjakan CV Umar dengan dana APBD tahun 2010 senilai Rp 200 juta. Ditambahkannya saat ini banyak guru honorer mempertanyakan dana kualifikasi yang hingga kini belum didapatkannya. “Sedangkan disekolah yang lain sudah turun, jadi hal ini membuat rasa kecemburuan para guru yang ada disini,” terang Triyanto.
Selain itu ditambahkan Triyanto, pihaknya juga belum mendapatkan berkas data permohonan. “Ssementara sekolah lain sudah dapat. Para guru-guru disini berharap agar Pemkab Mura khususnya Dinas Pendidikan agar lebih memperhatikan apa yang menjadi keluhan guru-guru SD Tebing Tinggi,” imbuhnya.(K-1)

Pesantren Ramadhan, Membentuk Generasi Muda Islami

0 komentar
RAWAS ILIR- Guna mempertebal iman dan ketaqwaan, SMA Negeri Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir, menggelar pesantren Ramadhan 1431 H. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak Rabu (1/9) hingga Jumat (3/9), diselingi dengan lantunan lagu-lagu nasyid, dibuka Kepala SMAN Bingin Teluk, Widada.
Kepala SMAN Bingin Teluk, Widada kepada kontributor koran ini mengatakan, dalam pelaksanaannya pesantren mengambil materi tauhid, ahlak mulia serta keutamaan shalat dan puasa.
Sementara ketua panitia, Eroza Marliyana didampingi pembina OSIS, Hafizurahman menuturkan dalam pesantren Ramadhan kemarin ‘melalui pesantren Ramadhan 1431H kita pertebal keimanan untuk membentuk generasi muda islami’. Pada hari pertama, peserta diberikan materi materi keutamaan shalat dan puasa. Selanjutnya pada akhir kegiatan peserta diwajibkan menyusun laporan untuk mendapat penilaian guru yang membidanginya.
Dihadapan peserta pesantren Ramadhan, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi Ilmu Al-quran (LPIQ) Jakarta, Quraisyi Syadzily mengingatkan, agar para siswa memiliki rasa malu kepada orang lain terlebih kepada diri sendiri. “Kami bangga safari Ramadhan tahun ini bertepatan dengan kegiatan pesantren Ramadhan di SMAN Bingin Teluk,” ucap Hafizurahman.
Eroza, dalam bergaul di lingkungan keluarga, sekolah serta di tengah-tengah masyarakat menjadi norma agama sebagai pilihan terakhir, setelah norma kebiasaan, kesusilaan dan norma hukum. “Rencana, puncak pesantren Ramadhan akan dilaksanakan buka puasa bersama keluarga SMA BT pengurus komite dan masyarakat dimasjid Istiqomah Beringin Makmur II,” sambung Eroza.(K-1)

Kamis, 02 September 2010

Tiga Pengawas KUPT Diduga Lalaikan Tugas

0 komentar
RAWAS ILIR- Beredar informasi, tiga pengawas KUPT Pendidikan Kecamatan Rawas Ilir diduga sering melalaikan tugas, selama lebih kurang dua bulan. Ketiga oknum tersebut masing-masing berinisial HRP, SMJ dan MTB selaku pengawas bidang olahraga. Kepala KUPT Pendidikan Rawas Ilir, Syukur kepada kontributor koran ini, Rabu (1/9) membenarkan adanya tiga oknum pengawas di lingkungan kerjanya tidak pernah masuk. Diakui Syukur pihaknya pernah memberikan teguran secara lisan kepada tiga oknum tersebut namun hingga kini tidak juga ada perubahan.

Disisi lain Syukur mengakui, selama ini dalam mengerjakan tugas pendidikan, pihaknya menumpang di SD Negeri 5. Ia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan KUPT Pendidikan Kecamatan Rawas ILir. “Harapan kami agar Dinas Pendidikan (Diosdik) Kabupaten Musi Rawas (Mura), dapat membantu untuk peneyelesaian beberapa masalah dan kebutuhan yang dibutuhkan KUPT Pendidikan Rawas Ilir. Kalau bisa menamba tenaga kerja untuk staf kantor, baik PNS ataupun honorer,”harap Syukur.

Ditambahkan Syukur, untuk saat ini ia mengaku beban moral dan tenaga sangatlah terkuras. “Tapi karena merupakan tugas dan kewajiban sebagai PNS, sesuai dengan sumpah jabatan, kita harus bertanggung jawab,” tegasnya.(K-1)

Tradisi Gotong Royong Masih Tertanam Dimasyarakat

0 komentar
RAWAS ILIR- Tradisi gotong royong untuk mempermudah mengerjakan sesuatu hingga saat ini masih tertanam pada pribadi masyarakat Kabupaten Musi Rawas(Mura), khususnya di Kecamatan Rawas Ilir. Hal ini dibuktikan saat tragedi kecelakaan perahu yang ditumpangi anggota Polsek Rawas Ilir, Jumat (27/8) di Sungai Rawas Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas ILir. Pasca insiden tersebut masyarakat Kecamatan Rawas ILir langsung ikut membantu melakukan pencarian terhadap jasad Aipda Bamabang (Alm) dan Briptu Andi Samudra (Alm).

Salah seorang tokoh masyarakat, Hulik kepada kontributor koran ini mengatakan, sifat gotong royong masyarakat masih tinggi. Menurutnya saat kejadian kecelakaan perahu anggota Polsek Rawas Ilir, tanpa dikomandoi masyarakat langsug turun ke lapangan melakukan pencarian.
“Dengan mengunakan alat tradisional masing-masing, seperti rambang atau jala besar serta jaring dan alat konpressor untuk membantu pernapasan guna pencairan jasad korban di dasar sungai,” jelasnya.

Dijelaskan Hulik, tradisi gotong royong juga sering diterapkan masyarakat saat persedekahan. Masyarakat saling bahu membahu membantu mulai dari awal persedekahan hingga selesai. “Apalagi kalau ada salah seorang warga yang meninggal, pada malam harinya beramai-ramai masyarakat melakukan takzia,” ucapnya.(K-1)

Selasa, 31 Agustus 2010

LM-PARI Siap Berikan Bukti Keberadaan Indo Consult

0 komentar
RAWAS ILIR- Lembaga Misi Perjuangan Aspirasi Rakyat Indonesia (LM-PARI) Sumatera Selatan (Sumsel), menduga ada kebohongan publik terkait keberadaan PT Indo Consult yang disampaikan PT Lonsum dan PT Drup beberapa waktu lalu. Selama ini, kedua perusahaan perkebunan itu mengaku bahwa PT Indo Consult tidak ada di Kabupaten Musi Rawas (Mura). Padahal dari investigasi yang dilakukan LM-PARI Sumsel, Lonsum dan Drup memiliki keterkaitan dalam hubungan kerja dan melakukan aktivitas diwilayah Kecamatan Nibung dan Rawas Ilir.

“Dari print out yang dikeluarkan PT Lonsum, KUD Jaya Makmur ada sekitar delapan kelompok tani yang menjual hasil kebunnya ke PT Indo Consul (IC) baik dari Rawas Ilir dan Nibung, “ ungkap Ketua Umum LM-PARI Sumsel, April Ibrahim, saat mendatangi Gedung Graha Pena Linggau, Senin (30/8).
Selain itu dikatakan April bukti lain keberadaan PT Indo Consult yakni dikeluarkannya Surat Pengangkutan Buah Sawit (SPBS) Drup, namun dalam kodenya tertulis LSI.46.IC (Indo Consult) dan bukti pembayaran PBB. Dalam PBB dengan NOP 16.05.09.022.000-1895.7 tertulis alamat objek pajak Jalan Karya Makmur dan alamat wajib pajak PT Indo Consult Jalan Kelompok Bunga Melati. PBB tersebut dikeluarkan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Lubuklinggau, pada 02 Januari 2010.

“Kami berharap kepada pihak yang berwenang untuk dapat mengusut tuntas permasalahan PT Indo Consult, terutama kepada Bupati Mura dan Polres Mura. Kami siap memberikan bukti-bukti dan saksi kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk membuktikan keberadaan PT Indo Consult. Bahkan jika diperlukan kami siap dihadirkan,”tegasnya.(03)

Kondisi Puskesdes Bingin Teluk Memprihatinkan

0 komentar
RAWAS ILIR- Pembangunan gedung Pusat Kesehatan Masyarakat Desa (Puskesdes) Kelurahan Bingin Teluk, diduga asal-asalan. Pantauan dilapangan, gedung yang dibangun menggunakan dana APBD Provinsi Sumsel itu saat ini tidak dapat ditempati karena kondisi lantai mulai retak dan mengkhawatirkan.

Mantan Lurah Bingin Teluk, Sidarman ketika dikonfirmasi kontributor koran ini mengatakan, saat pembangunan Puskesdes itu, pihak pemborong tidak berkoordiasi dengan dirinya. Menurut Sidirman, dana pembangunan gedung Puskesdes dikeluarkan melalui APBD Provinsi Sumatera Selatan. “Kami sama sekali tidak mengetahui CV yang membangun Puskesdes tersebut,”ujarnya.

Terpisah, Lurah Bingin Teluk, Zaini tak menapik Puskesdes Bingin Teluk yang dibangun tahun 2008 itu saat ini tidak dapat dimanfaatkan. Menurutnya, tidak hanya lantai bangunan yang retak, beberapa dinding juga menghalami keretakan. “Poskesdes ini termasuk dalam program forum desa siaga, yang sampai sekarang belum berjalan optimal di Kecamatan Rawas Ilir,”akunya.(K-1)

Listrik di BM 1 Sering Padam

0 komentar
RAWAS ILIR- Aliran listrik di Kecamatan Rawas Ilir, seringkali mengalami pemadaman. Keadaan ini dikeluhkan masyarakat setempat yang merasa resah terjadi tindak kriminalitas.
Salah seorang warga Desa Beringin Makmur (BM) 1, Gunadi mengatakan pada kontributor koran ini, ia sangat berharap agar PLN melayani penerangan listrik di Ibukota Kecamatan, Rawas Ilir dengan sebaik-baiknya.

“Karena listrik ini merupakan kebutuhan masyarakat yang paling penting apalagi sekarang bulan puasa sangat dibutuhkan warga yang ingin makan sahur dan berbuka puasa,” ujar Gunadi, Senin (30/8).
Dikatakan Gunadi, pihaknya berharap PLN melakukan pengecekan terhadap pemasangan jaringan listrik di Kecamatan Rawas Ilir, karena ditakutkan ada pemasangan listrik ilegal. “Bisa saja tanpa menggunakan ampere meter,” ungkap Gunadi menyayangkan hal semacam itu bisa merugikan pemakai listrik yang legal. Sebab mereka terpaksa membayar beban listrik ilegal tersebut.(K-1)

Kamis, 26 Agustus 2010

Tagihan Listrik Tiga Desa Melonjak

0 komentar
RAWAS ILIR- Masyarakat Kelurahan Bingin Teluk serta Desa Beringin Makmur I dan Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir mengeluh tagihan rekening listrik mengalami kenaikan. Kenaikan tagihan rekening listrik ini mulai terjadi pada Agustus 2010 berpariasi mulai dari 50 persen hingga 100 persen. Akibat kenaikan tagihan rekening listrik tidak jelas itu, masyarakat mengancam tidak akan melunasi tagihannya.

“Tadinya saya pikir hanya tagihan rekening listrik saya yang mengalami kenaikan. Tapi setelah saya cek ternyata hampir seluruh masyarakat Kelurahan Bingin Teluk, Beringin Makmur I dan II juga menhalami kenaikan. Contohnya pada bulan lalu tagihan rekening listrik saya hanya Rp 90 ribu tapi bulan ini mencapai Rp 130 ribu. Ada juga masyarakat yang sebelumnya biasa membayar listrik Rp 45 ribu bulan ini naik menjadi Rp 90 ribu,” jelas salah seorang warga Bingin Teluk berinisial Fr kepada wartawan koran ini, Rabu (25/8).

Selain itu terangkannya, dalam rekening tagihan listrik yang diterima masyarakat, hanya tercantum total tagihan. Sementara untuk jumlah pemakaian rekening tidak dicantumkan. “Kami merasa binggung, atas kenaikan tagihan rekening listrik yang tidak jelas ini,” akunya.

Terpisah Manager PLN Cabang Lahat Ranting Lubuklinggau, Suharmanto ketika dikonfirmasi mengaku telah menerima keluhan masyarakat tersebut. Namun hingga saat ini dirinya belum bisa menjelaskan penyebab kenaikan tagihan rekening listrik yang dikeluhkan masyarakat. “Rencanannya hari ini (kemarin,red) saya akan mengecek masalah kenaikan tagihan listrik di Kecamatan Rawas Ilir. Tapi karena ada hambatan di perjalanan, kemungkinan besok (hari ini,red) saya akan cek kelapangan apakah terjadi kesalalahan dalam pencatatan pemakaian rekening atau masalah lainnya,” terang Suharmanto melalui Hpnya.(03)

Empat Bulan, Tunjangan Perangkat Desa Belum Cair

0 komentar
RAWAS ILIR- Tunjangan Perangkat Desa Beringin Makmur I Kecamatan Rawas Ilir yang dibayar melalui Anggaran Dana Daerah (ADD) dipertanyakan. Sejak Mei hingga Agustus 2010, seluruh perangkat Desa Beringin Makmur I mengaku belum menerima tunjangan tersebut dan belum jelas penyebebnya.

Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Beringin Makmur I Juliarmadi ketika dikonfirmasi kontributor koran mengakui belum cairnya tunjangan perangkat desa. Namun ia belum mengetahui penyebab belum cairnya tunjangan yang sangat diharapkan perangkat desa tersebut. “Kami berharap kalau bisa sebelum lebaran Penkab Mura dapat mencairkannya, “harap Juli sapaan akrab Juliarmadi.

Menurut Juli, sebagai perangkat desa, dirinya sangat membutuhkan tunjangan tersebut untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Karena kebutuhan menjelang hari raya Idul Fitri sangat banyak mulai dari membayar zakat hingga kebutuhan rumah tangga lainnya. “Kami minta Pemkab Mura memikirkan masalah ini, agar roda pemerintahan bisa berjalan karena kami sebagai perangkat desa tidak mempunyai gaji dan pendapatan lain,”akunya.

Sementara itu Seketaris Badan Pemberdayaan Masayarakat Pementah Desa (BPMPD) Ali Garnizun didampingi Seksi Pemerintah Desa Yulius Adi, mengaku tunjangan bagi perangkat desa untuk Mei hingga Agustus memang bisa dicairkan. Pencairan tunjangan tersebut dilakukan setelah Kepala Desa mengajukan SPJ.
Disisi lain ia menjelaskan untuk tunjangan perangkat desa Januari sampai April 2010 seluruhnya sudah dicairkan. Namun pencairan tersebut menurutnya tidak serentak tergantung dengan SPJ yang diajukan.
“Kalau SPJ sudah selesai baru bisa dicairkan. Sebab jumlah perangkat desa di masing-masing desa berbeda,”kata Yulius Adi.
Yulius adi menambahkan, adapun aturan pengajua SPJ dari Kades ke Camat kemudian dari camat diajukan ke BPMPD. Ini dilakukan untuk memperjelas dari Surat Perintah Membayar (SPM) ke Badan Pengelolahan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dibuat surat perintah pencairan dana (SP2D). “Setelah itu dari Kades dan bendahara yang mengambil ke Bank Honor ADD tersebut baru Kades yang membagikannya,”jelas Yulius.
Ditambahkannya semakin cepat mengajukan SPJ, semakin cepat pencairan hanor dari anggaran ADD tersebut. Adapun yang termasuk ADD, berupa fisik, Karangtaruna, Posyandu, kegiatan desa dan honor guru ngaji.

“Sedangkan non ADD sifatnya dana pemerintah melalui DPKAD, pencairanya langsung rekening Bank,” akunya.
Diatanya berapa Honor masing-masing perangkat desa, Yulius menyebutkan, Honor BPD untuk ketuanya Rp 500 ribu, wakil ketua Rp 400, sekretaris Rp 350 ribu dan Anggota Rp 300 ribu.
“Sedangkan untuk Kades Rp 1 Juta, Sekdes non PNS 600 Ribu dan Kaur Kades Rp 400 ribu,”paparnya.(K-1/05)

Senin, 23 Agustus 2010

Pembangunan Jembatan Biaro Baru-Biaro Lama Dipertanyakan

0 komentar
KARANG DAPO - Pembangunan jembatan penyebrangan Desa Biaro Lama dengan Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo dipertanyakan masyarakat. Pasalnya sudah lebih dari satu tahun, pembangunan jembatan tersebut bulum juga terselesaikan. Padahal jembatan tersebut sangat didambakan, baik masyarakat Desa Biaro Lama maupun Biaro Baru yang selama ini selalu menggunakan jasa angkutan sungai jika ingin menyeberang.

Pantauan dilapangan, pembangunan jembatan diperkirakan sekitar 100 meter itu baru sebatas pembuatan pondasi dipangkal dan ujung jembatan. Disekitar pondasi pangkal jembatan saat ini mulai ditumbuhi rerumputan setinggi satu meter.
Camat Karang Dapo Azhar Ibrahim ketika dikonfirmasi mengatakan, pembangunan jembatan penghubung Desa Biaro Baru dan Biaro Lama dilakukan melalui beberapa tahap. Saat ini pembangunan jembatan masuk ke tahap dua menggunakan dana APBD Kabupaten Musi Rawas. “Memang pembangunan jembatan tidak langsung selesai melalui beberapa tahap. Ini merupakan program pak bupati untuk memperlancar transportasi Desa Biaro Lama dan Biaro Baru,” jelas Azhar Ibrahim.

Selain itu dikatakan Azhar Ibrahim, selama ini masyarakat baik dari Desa BIaro Lama maupun Biaro Baru terpaksa meninggalkan kendarannya jika ingin menyebrang. Jika akses jembatan penghubung tersebut selesai dibangun akan mempermudah warga desa yang akan menuju ibukota kecamatan. “Kalau sudah dibangun jembatan tersebut nantinya akan mempercepat masyarakat yang akan ke Kota Palembang lewat Tebing Tinggi Kecamatan Nibung,”paparnya.
Terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Musi Rawas H Sulaiman Kohar mengaku proyek pembangunan jembatan tersebut tahun ini mulai dikerjakan untuk tahap selanjutnya. “Saya dengar pembangunannya tahun ini akan dilanjutkan,”ujarnya.(03)

Subdenpom Diminta Percepat Proses Pelaku Penganiaan Dodi

0 komentar
RAWAS ILIR- Forum Komunikasi Badan Pemusyawaratan Desa (FKBPD) Rawas Ilir Firdaus mendesak pihak Subdenpom II/4-5 Linggau segera memproses kasus penganiayaan Dodi, salah seorang security diduga dilakukan oknum anggota TNI berinisial Serka RS.
Menurutnya Dodi Peristiwa tersebut terjadi Senin (9/8) mengakibatkan korban mengalami luka lebam dibagian wajahnya.

Diceritakan Firdaus, korban diduga mendapat pukulan sebanyak tujuh kali oleh Serka RS sebagai komandan regu pengamanan di Riam Indah Estate. Berdasarkan hasil visum Dodi melaporkan kejadian ini ke Subdempom 11/4-5 Linggau didampingi ketua FKBPD Rawas Ilir Firdaus. “Kami harap pihak Subdenpom segera mengambil tindakan terhadap oknum anggota TNI Serka RS yang tela melakukan penganiaan terhadap Dodi,” imbuhnya.

Selain itu Firdaus mengecam prilaku Serka RS tidak sepantasnya dilakukan sebagai seorang anggota TNI. Sebelumnya dikatakan Firdaus, pernah dilakukan pertemuan antara korban dan pelaku. Namun dalam pertemuan itu tidak menguntungkan pihak korban, karena poin-poin perdamaian tidak ada kejelasan.
(K-1)

Jumat, 13 Agustus 2010

Warga Bingin Teluk Keluhkan Pemadaman Listrik

0 komentar
RAWAS ILIR – Janji pihak PT PLN tidak akan melakukan pemadaman selama bulan puasa tidak terbukti. Pada hari ke dua puasa kemarin (Kamis,12/8), warga Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas (Mura) mengeluh karena harus bergelap-gelapan saat makan sahur.

Salah seorang, H Zen kepada kontributor koran ini, Kamis (12/8) mengaku kondisi yang dialami warga ini sudah berlangsung lama. Bahkan sampai saat ini masyarakat sama sekali tidak mengetahui penyebab sering padamnya aliran listrik.

Selain merasa dirugikan kata Zen, padamnya aliran listri di bulan Ramadhan mengganggu aktivitas ibadah puasa. Bahkan dari sisi kemanan kata Zen, dirinya mengaku sangat dirugikan karena saat aliran listrik padam kemarin, pabrik padi milik dibobol pencuri. “Untung saja beras di pabrik saya hanya sekitar 50 Kg. Kalau listrik sering padam dikhawatirkan tindak kriminalitas meningkat,” jelasnya.

Ditambahkannya, program pemerintah pusat membuat Indonesia terang benderang hanya sebatas cerita. Karena saat ini fasilitas kelayakan listrik belum bisa memenuhi standar Nasional. “Seharusnya bulan puasa ini tidak aada yang namanya pemadaman listik apaun alasannya,” tegas Zen.

Zen berharap Pemerintah Kabupaten Mura kedepan dapat lebih serius memperhatikan permasalahan listrik yang terjadi. “Karena ini merupakan kebutaan msyarakat yang paling utama,”ujar Zen. (k-1)

Selasa, 10 Agustus 2010

FKBPD Awasi Pembangunan Mess Kasek SMAN BT

0 komentar
RAWAS ILIR- Beredar informasi, SMA Negeri Bingin Teluk (BT) Kecamatan Rawas Ilir akan dibangun mess Kepala Sekolah (Kasek). Selain itu disekolah tersebut juga akan dibangun beberapa gedung sebagai penunjang sarana belajar mengajar. Hal ini dikatakan ketua Forum Komunikasi Badan Pemusyawaratan Desa (FKBPD) Bingin Teluk Firdaus kepada kontributor koran ini, Senin (9/8).

“Berdasarkan info yang kami dapat, akan ada bangunan baru di SMA Negeri Bingin Teluk. Namun setelah kami cek dilapangan ternyata pihak pemborong belum melakukan kegiatan sama sekali. Pihak pemborong hanya melakukan survey titik nol,” ungkap Firdaus.

Terhadap permasaahan ini, Firdaus menghimbau kepada pihak rekanan yang telah ditunjuk dapat segera memulai pembangunan mess Kasek yang menurut informasi sudah ditenderkan. “Karena mess tersebut sangat dibutuhkan pihak sekolah,” ujar Firdaus.

Ditambahkan Firdaus selaku wakil masyarakat dirinya meminta kepada Pemkab Mura untuk lebih teliti memberikan proyek kepada rekanan. “Karena sekarang banyak pemborong yang selalu mencari banyak keuntungan pribadi, bukan memikirkan kualitas bangunan,”imbuhnya.

Terpisah Kerpala SMAN Bingin Teluk, Widada ketika dikonfirmasi mengeku belum mengetahui secara pasti apakah bangunan yang akan dibangun mess Kasek atau mess penjaga sekolah. Menurut Widada dirinya baru tiga bulan menjabat Kasek sehingga belum banyak mengatahui tentang pembangunan di sekolah.“Yang pasti bukan mess untuk guru,”ujar Widada. (K-1)

Minim Fasilitas Bukan Penghalang Mengukir Prestasi

0 komentar
RAWAS ILIR-Kemajuan dan prestasi siswa sangat didukung dari fasilitas sekolah yang baik dan lengkap. Selain itu juga dipengaruhi tenaga pendidik yang baik dan profesional. Namun beda halnya dengan SMA Negeri Bingin Teluk, walaupun masih banyak fasilitas yang kurangan, sekolah ini mampu meraih perestasi gemilang dalam Pekan Olahraga Daerah (POPDA) di Palembang beberapa waktu lalu. Hal ini tidak terlepas dari kegigihan dan disiplin siswa serta tenaga pendidik yang professional.

Kepala SMA N Bingin Teluk Widada melalui salah seorang guru, Adek kepada kontributor koran ini mengatakan, prestasi yang dicapai siswa SMA N Bingin Teluk mendapat juara IV cabang olahraga bulu tangkis tingkat SMA dalam POPDA di Palembang atas nama Budiono.

Selanjutnya jura III olimpiade fisika tingkat kabupaten/kota, yang diadakan di Kota Lubuklinggau atas nama Derajat Wahyudi. “Ini merupakan kebanggaan tersendiri karena sekolah yang ada dipelosok daerah atau dusun terpencil, bisa mampu meraih prestasi tingkat provonsi mapun kabupaten,” jelas Adek, Senin (9/8).

Selain itu Adek berharap, pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dapat lebih memperhatikan SMAN Bingin Teluk karena banyak siswa berprestasi yang dapat mengharumkan nama sekolah. Bahkan untuk tahun ini salah seorang siswa SMAN Bingin Teluk atas nama Leo Weldi terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat kabupaten. (K-1)

Karnaval Meriahkan HUT RI ke-65

0 komentar
RAWAS ULU-Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-65, sejumlah kegiatan sudah dilaksanakan di Kecamatan Rawas Ulu. Seperti Senin (9/8) berlangsung pawai karnaval diikuti masyarakat Kelurahan Surulangun dengan penampilan yang menarik hingga menjadi perhatian masyarakat.

Camat Rawas Ulu, Y. Mori kepada koran ini menjelaskan pawai karnaval dimulai pukul 14.00 WIB diikuti 67 regu yang berjalan kaki dengan mengenakan busana adat. “Peserta karnaval ini memang berpenampilan menarik dengan memakai busana adat dan berjalan kaki hingga disaksikan masyarakat. Selain busana adat para peserta juga mengenakan pakaian kantor dengan berjalan kaki,” papar Y Mori, Selasa (9/8).
Selain peserta yang jalan kaki juga ada rombongan mobil hias sebanyak 5 unit ditambah 18 motor hias. “Tidak ketinggalan juga dua marching band dari SMA serta Pondok Pesantren yang ada di Surulangun,” papar Y Mori yang membuka acara karnaval tersebut.

Rombongan peserta karnaval yang mengitari kawasan Kelurahan Surulangun ini disambut hangat masyarakat, karena event semacam ini jarang sekali diadakan di Kecamatan Rawas Ulu. Tidak ketinggalan juga karnaval makin heboh dengan turut sertanya 5 orang wanita pria (Waria) yang berpakaian minim mengikuti karnaval hingga mengundang senyum penonton. (01)

Senin, 09 Agustus 2010

KGM Bingin Teluk Belum Terealisasi

0 komentar
RAWAS ILIR – Program perbaikan gizi yang dicanangkan Bupati Musi Rawas (Mura), Ridwan Mukti beberapa waktu lalu belum berjalan maksimal. Program ini dilaksanakan guna meningkatkan kesehatan masyarakat dan tercipta Sumber Daya Manusia yang tangguh, berjiwa sehat dan berbadan bugar dan tegar.

Ketua Kelompok Gizi Masyarakat(KGM) Kelurahan Kelurahan Bingin Teluk Abdu Najab kepada kontributor koran ini mengatakan untuk mensukskan program KGM setiap desa mendapat bantuan dari Bank Dunia senilai Rp 140 juta. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati (Mura) No. 477/KPTS/Dinkes/2008 tanggal 14 November 2008, bahwa adanya bantuan Bank Dunia untuk dana (nise) gizi masyarakat sebanyak Rp 140 juta yang akan dibagikan ke desa yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas. “Padahal kami termasuk dalam wilayah Kecamatan Rawas Ilir, wilayah kerja Puskesmas Bingin tercatat mendapat program KGM tersebut. Tapi sangat disayangkan program KGM ini belum terealisasi dan tidak berjalan,” jelas Abdu Najab.

Belum berjalannya program KGM di Kelurahan Bingin Teluk menurut Abdu Najab, karena kurangnya komunikasi antara fasilitator kecamatan dan belum adanya sosialisasi dari tingakat kabupaten. “Kemarin kami pernah disuruh oleh fasilitator untuk membuat proposal untuk diajukan ke Pemkab Mura, sekitar dua bulan lalu, tapi sampai sekarang belum ada informasi apakah diterima atau ditolak. Begitu juga dari Desa Beringin Makmur I. Jadi kami berharap kepada Pemkab Musi Rawas khusunya Dinas Kesehatan agar segera menindaklanjuti permasalahan ini. Karena progaram ini sudah dipastikan Bupati Mura pada tahun 2008 dan sekarang sudah tahun 2010,” paparnya.
Sementara fasilitator kecamatan, Wati sewaktu di konfirmasi mengakui kelompok KGM Bingin Teluk sudah terbentuk dan untuk proposal baru diajukan ke Pemkab Mura. (k-1)

Jelang Puasa, Tiga Keramat Dibersihkan

0 komentar
KARANG DAPO- Pemerintah Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas bersama masyarakat, mengadakan bakti sosial membersikan tiga makam yang dianggap keramat di Rt 05 Kelurahan Karang Dapo. Camat Karang Dapo Azhar Ibrahim melalui tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan R I Arafik YN mengatakan, makam yang dianggap keramat oleh masyarakat itu merupakan tiga orang pendiri Desa Karang Dapo.

Ketiga cagar budaya tersebut yakni, keramat Moneng Aji, keramat Makam Panjang (bujang juro) dan keramat Moneng Depati.”Melalui bakti Sosial ini mengingatkan kita terhadap orang-orang yang telah berjasa terhadap masyarakat Karang Dapo khususnya dan Indonesesia umumnya,”ucap Arafik. (K-2)

Ratusan Pelajar Ikuti Lomba Kerohanian

0 komentar
RAWAS ILIR- Pemerintah Kecamatan Rawas Ilir menggelar lomba kerohanian dalam rangka HUT RI ke-65. Salah seorang ketua pelaksana kerohanaian, Uluan H Elmi, kepada kontributor koran ini menjelasakan perlombaan kerohanian dimulai Minggu (8/8) dibuka Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim, diwakili Kasi Pelayanan Umum Herman Mamat. Lomba dipusatkan di Masjid Istiqoma Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir.
Selain itu dijelaskan Uluan perlombaan kerohanian diikuti pelajar tingkat SD/MI,SMP/MTS, dan SMA. Untuk jumlah peserta sangat antusias mencapai 400 orang melebihi dari yang diharapkan. “Ini merupakan sesuatu kebanggan tersendiri bagi kami “ ujarnya.

Ditambahkan Uluan, melihat jumlah peserta yang mendaftar, minat anak-anak di ibukota Kecamatan Rawas Ilir sangat tinggi. Adapun tangkai kegiatan yang dilombakan meliputi lomba azan, hifzil Quran, tartil Al-Qur’an, puisi berlafas Islam, nasyid dan lomba cepat tepat. “Tujuan kegiatan ini yang pertama, mendukung program Bapak Bupati Mura, Ridwan Mukti memebentuk pondasi demi terciptanya Mura Darussalam. Lalu untuk merangsang dan meningkatkan minat belajar anak-anak dan siwa-siswi kususnya di bidang agama dan menggal potensi serta kwalitasanak-anak yang berprestasi,”papar Uluan.

Kedepan Uluan berharap pemerintah khusunya Kecamatan Rawas Ilir agar selalu melakukan kegiatan perlombaan kerohanian. Tujuannya untuk mendidik generasi yang berahlak mulia dan beriman demi kemajaun agama dan bangsa.

Ditambahkannya, Ketua Masjid Istiqoma , H Gunadi sangat mendukung kegiatan tersebut. Menurut Uluan, ketua masjid berjanji akan memberi bantuan hadiah secara pribadi bagi pemenang perlombaan tartil Al-Qur’an untuk juara 1,2 dan 3.(k-1)

Jumat, 06 Agustus 2010

Jembatan Biaro Baru-Trans Subur Putus

0 komentar
RAWAS ILIR- Jembatan penghubung Desa Biaro Baru Kecamatan Rawas Ilir dengan Desa Trans Subur Kecamatan Karang Dapo, Kamis (5/8) putus. Akibatnya antrian panjang mobil yang menunggu perbaikan jembatan mencapai belasan meter.

Kepala Desa (Kades) Biaro Baru Hamza HS ketika dikonfirmasi kontributor koran ini membenarkan adanya kejadian jembatan putus tersebut. Menurutnya jembatan dibangun pada 2004 menggunakan dana APBD Kabupaten Musi Rawas (Mura). “Jembatan itu memang beberapa tahun terakhir sangat memprihatinkan. Ini diakibatkan sering dilalui kenderaan berat mengangkut batu/pasir yang melebihi tonase,” jelas Hamza, Kamis (5/8).

Menurut Hamza, jembatan tersebut merupakan satu- satunya akses penghubung Kecamatan Rawas Ilir dengan Desa Trans Subur Kecamatan Karang Dapo. Hamza berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura secepat mungkin memperbaiki jembatan tersebut, agar perekonomian di dua kecamatan kembali normal. “Untuk sementara Kades beserta masyarakat, BPD dan PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) bergotong royong memperbaiki jembatan agar bisa dilewati khususnya bagi anak sekolah,” terang Hamza. (K-1)

Dana PNPM-Mandiri Dialokasikan Pembangunan Siring

0 komentar
RAWAS ILIR- Panitia pengelola dana Rural Infrastructure Support Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (RIS-PNPM) Mandiri, Desa Beringin Makmur I, Kecamatan Rawas Ilir, Kamis (5/8) mulai membahas arah penggunaan dana. Sekretaris panitia RIS-PNPM-Mandiri Desa Beringin Makmur I, Juli Armadi menjelaskan, dana yang didapat akan digunakan untuk pembangunan siring atau parit.
“Hasil keputusan dana yang didapat akan digunakan membangun siring menyambung pembangunan siring yang lama,”ungkap Juli kepada kontributor koran ini, Kamis (5/8).

Ditambahkan Juli dalam waktu dekat, panitia desa bersama tim fasilitator Pemkab Mura akan meninjau kelapangan. Selain itu ada juga rencana, dana yang didapat akan digunakan untuk kegiatan sosial jika masih tersisa.

Di jelaskan Juli, untuk hasi; pengukuran panjang siring yang akan dibangun akan diajukan ke Pemkab Mura melalui fasilitator yang telah turun ke desa. Dijelaskannya dana RIS-PNPM-Mandiri yang didapat adalah bantuan bank dunia. “Kalau tidak salah dana bantuan tersebut berkisar Rp 240 jt. Kami sangat berterimakasih karena desa kami mendapatkan bantuan dana RIS-PNPM-Mandiri,”imbuhnya.(k-1)

Turnamen Tenis Meja Meriahkan HUT RI

0 komentar
RAWAS ILIR- Menyambut Hari Ulang Tahun Repoblik Indonesia (HUT RI) ke 65, yang jatuh pada 17 Agustus 2010, Kecamatan Rawas Ilir menggelar berbagai kegiatan. Salah satunya turnamen Tenis Meja dimulai Selasa (3/8) dibuka ketua panitia I Herman Mamat. Kegiatan ini disambut antusias warga dengan dibuktikan banyaknya peserta yang mendaftar mengikuti turnamen Tenis Meja.

Ketua panitia pelaksana I Herman Mamat kepada kontributor koran ini Rabu(4/8) mengatakan, beberapa kegiatan akan dilaksanakan dalam rangka memeriah HUT RI ke 65. Selain turnamen Tenis Meja, pihak kecamatan juga mengadakan lomba kerohanian dan , Pramuka.

Rangkayan kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka mendukung program Musi Rawas Darusalam. Tepat tanggal 17 Agustus 2010 nanti, pemerintah Kecamatan Rawas Ilir juga akan melaksanakan upacara bendera. “Diahir kegiatan nanti, akan dilaksanakan pesta rakyat, 18 Agustus 2010 malam. Seluruh hadiah akan dibagian pada malam pesta rakyat. Saat bulan ramadhan nanti, kegiatan kerohanian akan lebih di perbanyak,” jelas Herman Mamat.

Sementara di Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir juga diadakan lomba gerak jalan indah dalam rangka HUT RI ke 65. Kegiatan ini dimulai Kamis (5/8) diikuti pelajar tingkat SD, SMP dan MTs mengambil start kantor Lurah Bingin Teluk.
Salah seorang staf SMP Negeri Bingin Teluk Abot kepada kotributor koran ini Kamis (5/8)mengatakan, dalam lomba gerak jalan indah ini, SMPN Bingin Teluk mengirimkan 8 peserta laki-laki dan perempuan. Sementara untuk MTs mengirimkan dua perserta dua peserta. (K-1)

Kamis, 05 Agustus 2010

KUPT Pertanian Bingin Teluk Minim Fasilitas

0 komentar
RAWAS ILIR- Kondisi Kantor Unit Pelayanan Tehnis (KUPT) pertanian di Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir memprihatinkan. Beberapa fasilitas penunjang kerja seperti tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) saat ini tidak layak digunakan.

KUPT Pertanian Bingin Teluk, Darmudi N kepada kontributor ini mengakui kondisi kantor tempat ia bekerja saat ini masih banyak kekurangan. Mulai dari penerangan, tempat MCK dan pagar bangunan. “Insya Allah 2010 ini akan dibangun pagar. Kami juga masi kekurangan tenaga penyuluh untuk desa. Saat ini tenaga kerja yang ada 15 orang, enam bersatus PNS, tujuh TKS dan dua PHL. 15 pegawai ini wilayah kerjanya di dua kecamatan yakni Karang Dapo dan Rawa Ilir,”jelas Darmudi.

Selain itu dikatakan Darmudi, untuk memaksimalkan peyalanan kepada masyarakat, pihaknya selalu mengadakan pertemuan dua minggu satu kali di kantor Kecamatan Rawas Ilir. Pertemuan ini membahas hasil kegiatan di lapangan serta rencana kegiatan selanjutnya. “Rencananya kedepan KUPT Pertanian akan membuka lahan 1,5 hektar sebagai lahan percontohan yang akan ditanami buah-buahan,padi dan jagung. Untuk menunjang program ini, kami berharap, Pemkab Mura melalui Dinas Pertanian menambah tenaga penyuluh,”imbuhnya.(K-1).

Musim Pancaroba Rentan Penyakit

0 komentar
RAWAS ILIR- Memasuki musim pancaroba (perubahan musim) sangat dimungkinkan mewabahnya penyakit menular dilingkungan masyarakat. Bebeapa penyakit menular yang datang disaat musim pancaroba diantaranya, diare, batuk, influenza.

Salah seorang warga Desa Beringin Makmur I Juli kepada kontributor koran ini mengakui seringnya penyakit menular datang saat musim pancararoba.

“Biasanya penyakit yang sering datang pada musim pancaroba, batuk-batuk dan pilek yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini selalu dialami warga desa kami jika memasuki musim pancaroba,” keluh Juli.

Ironisnya kata Juli, sampai saat ini belum ada realisasi dari jajaran Dinas Kesehatan untuk melakukan upaya pencegahan. Bahkan beberapa program dari pemerintah seperti forum desa siaga dan penanggulangan gizi buruk tidak jalan. “Paling tidak untuk mengatasi hal semacam ini pemerintah harus cepat tanggap, karena kondisi ini hampir setiap tahun terjadi. Kami sebagai warga berharap pemerintah memiliki kepedulian terhadap masyarakat kecil,” pungkas Juli. (k-1)

Rabu, 04 Agustus 2010

Warga Pauh Harapkan Bantuan Sapi Ternak

0 komentar
RAWAS ILIR- Masyarakat Desa Pauh Kecamatan Rawas Ilir, berharap pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) melalui Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan bantuan sapi ternak. Tujuannya untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat saat ini. Demikian dikatakan ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD)Pauh, Toyib kepada kontributor koran ini, Senin (2/8).
“Dengan adanya bantuan ternak sapi berarti bisa menambah pendapatan masyarakat. Bahkan kedepan jika sapi ini sudah berkembang, bisa menekan harga daging dipasaran,” jelas Toyib.

Selain bantuan sapi, dikatakan Toyib, warga juga berharap peningkatan fasilitas dibidang kesehatan. “Warga sangat berharap Puskesmas di Desa Pauh berfungsi maksimal. Contohnya dokter atau bidan yang ditugaskan selalu aktif dan memberikan pelayanan yang baik,”ucapnya.

Toyib menilai, roda pemerintahan di Desa Pauh saat ini sudah berjalan dengan baik. Termasuk dana bantuan desa (Bandes) dan bantuan gubernur (Bangub) sudah terealisasi dengan baik. “Sebagai bukti sekarang telah dibangun jalan setapak dan cor selokan atau gorong-gorong di Desa Pauh, semuanya dikerjakan sesuai dengan keinginan masyarakat,” papar Toyib.

Kedepan Toyib berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan harapan warga Desa Pauh dalam hal bantuan sapi, demi kesejahteranan masyarakat. (K-1).

FKBPD, Jembatan Penyelesaian Masalah di Desa

0 komentar
RAWAS ILIR- Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (FKBPD)Kabupaten Musi Rawas, Senin (2/8) bertemu dengan unsur Tripika, pemerintah desa, tokoh agama, masyarakat dan pemuda. Pertemuan ini diadakan di balai pertemuan kantor Camat Rawas Ilir, dengan tujuan memperkenalkan tugas dan peranan FKBPD dalam membantu pembangunan di Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Dalam pertemuan kemarin, Ketua FKBPD Kabupaten Mura, Joko menjelaskan, FKBPD merupakan forum yang tugasnya membantu kinerja pemerintah. Mulai dari permasalahan kemajuan desa hingga menampung seluruh keluhan masyarakat.

Sementara Ketua FKBPD Kecamatan Rawas Ilir, Firdaus kepada kontributor koran ini menjelaskan, visi misi FKBPD yakni terciptanya pemerintah desa bebas dari KKN. “FKBPD bertugas memantau dan melihat kerja pemerintah desa. Tujuannya agar tercipta masyarakat yang madani, serta menanggulangi penyakit masyarakat yang mudah terpropokasi,” terang Firdaus.

Salah seorang perwakilan Pemerintah Kecamatan Rawas Ilir, Herman Mamat, mengaku siap mendukung dan bekerjasama dengan FKBPD demi kemajuan daerah. Menurutnya, FKBPD bisa menjadi jembatan membantu penyelesain permasalahan- permasalahan yang terjadi di masyarakat. “Kita harap kedepan terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik agar terciptanya kemajuan bersama,”imbuhnya. (K-1)

SDN 3 Bingin Teluk Latihan Gerak Jalan

0 komentar
RAWAS ILIR- Berbagai persiapan dilakukan murid SD di Kecamatan Rawas Ilir untuk mengikuti lomba gerak jalan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 65. Seperti halnya yang dilakukan murid SD Negeri 3 Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir, saat ini mulai melaksanakan latihan gerak jalan.

Salah seorang guru SD.N 3 Bingin Teluk, Oto Iskandar kepada kontributor koran ini mengatakan, latihan yang diberikan pihak sekolah diantaranya masalah disiplin. Selanjutnya siswa diajarkan tehnik baris berbaris dengan benar.
“Kita juga memberikan pengertian harus menghargai hasil jerih payah pejuang yang sanggup berkorban,” ucap Oto Iskandar, Selasa (3/8).

Dikatakan Oto Iskandar, selama mengikuti lomba baris berbaris dalam rangka HUT RI ke 65, peserta hendaknya tidak melihat hadiah yang disediakan. Namun sebaliknya dapat mengambil hikma dari kekompakan, serta memupuk rasa persatuan dan persatuan.
“Karena dengan kekompakan serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bisa menang melawan penjajah,” imbuh Oto Iskandar. (K-1)

Minggu, 18 Juli 2010

Guru Harus Memenuhi Beban Kerja

0 komentar
MUSI RAWAS- Dinas Pendidikan Kabupaten (Mura) menegaskan, guru dilingkungan pendidik Mura harus memenuhi beban kerja guru. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) menetapkan peraturan Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan pada tanggal 30 Juli 2009. Permendiknas yang ditetapkan sebagai landasan dalam melakukan pengaturan pelaksanaan tugas guru mengajar. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Mura, Edi Iswanto melalui Seretaris, Mawardi didampingi Kabid Dikmenti, Toto Sunarto, kepada wartawan koran ini, Sabtu (17/7).

Berdasarkan Permendiknas tersebut, pihaknya mengupayakan guru untuk dapat mengajar di sekolah-sekolah lain. Sebab, beban kerja guru wajib dipenuhi untuk mendapatkan tunjangan profesi pendidik bagi guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik.
“Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) yang telah menetapkan peraturan Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan yang ditetapkan pada tanggal 30 Juli 2009 sebagai landasan dalam melakukan pengaturan pelaksanaan tugas guru mengajar,” tegasnya.

Saat ini dibeberapa kecamatan banyak guru yang tidak dapat memenuhi beban kerja yang ditetapkan yakni, minimal 24 jam tatap muka per minggu. Ini terjadi akibat tidak meratanya penyebaran guru tidak proporsional, dan jumlah rombongan belajar yang tidak mencukupi. Sebagai contoh di SMP Negeri Selangit, dan SMA Negeri Muara Lakitan. Di dua sekolah ini banyak Guru Tidak Tetap (GTT) terpaksa diberhentikan karena banyaknya guru PNS baik sertifikasi maupun non sertifikasi yang kurang jam mengajar.

Agar beban kerja tersebut terpenuhi, maka Disdik Mura memiliki berencana melakukan penempatan guru sesuai dengan kebutuhan. Sehingga kelebihan guru tidak terjadi dan semua guru dapat memenuhi kewajibannya dalam hal beban kerja per minggu. “Guru yang telah memiliki sertifikat profesi pendidik akan menerima hak berupa tunjangan profesi dan maslahat tambahan apabila telah memenuhi kewajiban beban kerja tatap muka,” terang Toto.

Dengan adanya, Peraturan Mendiknas Pasal 5 Ayat (1) menyatakan bahwa Mendiknas memberikan kesempatan kepada Kabupaten/Kota untuk melakukan penataan guru di wilayahnya selama dua tahun. Dalam jangka waktu yang ditetapkan Kabupaten/Kota harus membenahi system penempatan guru dan membuat perencanaan kebutuhan guru yang lebih baik.
Jika ada kelebihan guru pada mata pelajaran tertentu di wilayah kabupaten/kota, guru dapat memenuhi beban mengajar 24 jam tatap muka dengan cara mengajar mata pelajaran sesuai dengan rumpun mata pelajaran yang dimiliki. Selain itu bisa menjadi tutor program Paket A, Paket B, Paket C, Paket C kejuruan atau program pendidikan keaksaraan, menjadi guru bina atau guru pamong pada sekolah terbuka. Bahkan bisa menjadi guru inti dan instruktur pada kegiatan Kelompok Kerja Guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran (KKG/MGMP).

Selanjutnya guru yang masih kurang dalam beban mengajar dapat dapat dipenuhi dengan cara membina kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk kegiatan Praja Muda Karana (Pramuka), Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa, Olahraga, Kesenian, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Kerohanian, Pasukan Pengibar Bendera (Paskriba), Pecinta Alam (PA), Palang Merah Remaja (PMR), Jurnalistik/Fotografi, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan sebagainya. Lalu membina pengembangan diri peserta didik dalam bentuk kegiatan pelayanan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, sikap, dan perilaku siswa dalam belajar serta kehidupan pribadi, sosial, dan pengembangan karir diri, melakukan pembelajaran bertim (team teaching) atau melakukan pembelajaran perbaikan (remedial teaching).(10)

Jumat, 16 Juli 2010

Tim Kecamatan Tutup Tambang Emas Ilegal

0 komentar
 
RAWAS ULU- Tim Kecamatan Rawas Ulu tidak main-main menindak oknum warga yang melakukan aktifitas penggalian golongan C tanpa izin resmi dari Pemkab Mura. Terbukti tim kecamatan menutup tambang emas ilegal di Desa Lubuk Mas pinggir Sungai Rawas.
Penutupan ini dilakukan tim kecamatan setelah mendapatkan informasi dari masyarakat yang melaporkan kepada mereka. Aktifitas tambang emas itu baru berlangsung tiga hari dan langsung ditutup pihak kecamatan pada Selasa (13/7), dan ditemukan satu unit alat berat eksavator berada di lokasi tambang. Di tempat kejadian perkara (TKP) juga ditemukan tiga mesin diesel untuk penyedot air.

Camat Rawas Ulu, Y Mori kepada koran ini menyatakan semula mereka menerima pengaduan masyarakat Desa Lubuk Mas yang resah mendapati ulah oknum melakukan penambangan di Sungai Rawas menggunakan alat berat. “Tim kecamatan langsung melakukan pengecekan ke lapangan dan memang mendapati ada oknum yang menambang untuk mengambil butiran emas di sana. Karena tidak ada izin atau ilegal maka kami menyetop aktifitas tambang emas termasuk juga minta agar alat berat milik mereka diangkut,” jelas Yori, Kamis (15/7). 

Tim juga mendapati jika tambang ilegal itu milik warga berinisial Ys. “Tambang emas itu baru beroperasi di pinggiran Sungai Rawas, maka oknum ini belum menjualnya ke luar daerah. Sekarang tambang itu sudah ditutup dan alat beratnya telah dibawa keluar, dan hasil kerja tim sudah kita sampaikan ke Bupati Musi Rawas dan Distamben,” papar Mori.(01)

Harga Barang di Setia Marga Melonjak

0 komentar
Akibat Jalan Rusak 

KARANG DAPO- Jalan Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas setahun belakangan mengalami kerusakan parah. Akibatnya selain menyulitkan arus transportasi juga mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Kerusakan jalan sudah terjadi sejak 2009 lalu, namun sampai saat ini belum diperbaiki. Untuk dapat keluar masuk desa terpaksa jalannya di pasang jembatan dan warga yang lewat harus membayar. Selain harus mengeluarkan biaya yang cukup besar juga berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok menjadi tinggi” ungkap Kepala Desa SP-IV Setia Marga, Abdul So’ed, Kamis (15/7).
Kendati desa mereka memiliki kekayaan alam yang melimpah terutama sektor perkebunan sawit dan karet, namun perhatian pemerintah daerah dinilai masih kurang. Terbukti dengan lambannya perbaikan jalan yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Karangdapo.

Jalan sepanjang 19 KM ini merupakan urat nadi bagi 3.098 jiwa warga desa tersebut, dimana untuk keluar masuk desa mereka terpaksa melewati jembatan papan yang dibuat warga setempat dengan membayar biaya jasa. Adapun untuk kendaraan bermotor warga harus membayar Rp 1.000-Rp 2.000/motor, sedangkan untuk kendaraan roda empat bisa sampai Rp 10 ribu untuk setiap kali jalan.

Selain harus mengeluarkan biaya tambahan perharinya, akibat dari rusaknya jalan ini berdampak pada harga jual kebutuhan pokok seperti untuk harga beras kualitas sedang saat ini sudah mencapai Rp 7.000/kg, minyak tanah Rp 9.000/liter, gula pasir Rp 13.000/kg.
Untuk itu dia berharap kedepannya Pemkab Musi Rawas, akan segera melakukan perbaikan jalan di desa mereka, sehingga akan memudahkan pengangkutan hasil bumi dan berhubungan dengan daerah lainnya.

Sebelumnya kepala Dinas Pekejaan Umum Musi Rawas, C Krisdanarto mengatakan, tahun ini pihaknya akan melakukan pembangunan dan pemeliharaan sarana infrastruktur baik jalan maupun jembatan, dimana total dana yang dianggarkan untuk kegiataan ini sebesar Rp 214 miliar.

“Pembangunan dan pemeliharaan jalan kecamatan dan kabupaten maupun jembatan akan dilakukan mulai Agustus nanti, saat ini masih dalam proses tender,” katanya.(07)

Warga Desa Biaro Baru Dambakan Jalan Tembus

0 komentar
KARANG DAPO- Sejak satu tahun terakhir, warga Desa Biaro Baru, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas, mengharapkan adanya pembangunan jalan tembus yang menghubungkan daerah itu dengan lainnya. “Jalan tembus yang menghubungkan Desa Biaro Baru dengan Desa SP-V Bina Karya dan juga dengan Desa SP-III Trans Mandala, Kecamatan Muara Lakitan, sudah dibuka sejak 2007 lalu. Namun sampai saat ini belum ditingkatkan, kesannya pembangunan yang dilakukan pemerintah mubazir,” kata Kepala Desa Biaro Baru, Hamzah, Kamis (15/7).
Desa Biaro Baru yang memiliki 750 Kepala Keluarga (KK), dengan mayoritas pekerjaan masyarakatnya sebagai petani karet dan sawit. Adanya pembukaan jalan tembus ini akan memperpendek jarak tempuh dari desa itu ke Kecamatan Muara Lakitan atau desa-desa lainnya.
Selain itu, dengan dibukannya akses jalan baru tersebut, juga akan membuat daerah itu berkembang pesat dengan dibukanya lahan-lahan kosong yang selama ini belum dimanfaatkan dengan berbagai usaha. Untuk itu pihaknya berharap, Pemkab Mura dapat meningkatkan pembangunan jalan tembus sepanjang 5 kilometer tersebut, sehingga dapat digunakan masyarakt untuk mengangkut hasil bumi maupun untuk trasportasi umum. “Jalan ini sudah digunakan masyarakat, namun masih berbentuk tanah merah, sehingga kalau hujan turun jalannya sulit dilalui kendaraan,” tutupnya.(07)

Kamis, 15 Juli 2010

Tabung Elpiji 3 Kg Tidak SNI Ditarik

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Tabung elpiji 3 kg yang tidak memiliki merk SNI di Kecamatan Rawas Ilir mulai ditarik dari peredaran oleh penyalur. Hal ini guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah seorang pemilik pangkalan elpiji 3 kg Mukapi kepada kontributor koran ini mengaku tidak mengetahui maksud penarikan tabung gas 3 kg yang tidak memiliki merk SNI terebut. Menurutnya hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan penjelasan resmi. 

Dalam satu bulannya, pangkalan milik Mukpi mampu menjual elpiji 3 kg sebanyak 600 tabung. “Harpan kami agar kedepan pemerintah harus menyikapi penjual atau penyalur elpiji yang tidak mepunyai izin. Karena kami yang memiliki izin merasa sangat di rugikan, jadi sekali lagi tolong di perhatikan,”kata Mukpi.
Selain ditambahkan Mukapi, dirinya berharap Pemkab Mura bisa memberi bantuan dana untuk memperbesar usaha pangkalan tabung gas. “Tujuannnya agar seluruh kebutuhan masyarakat Kecamatan Rawas Ilir terpenuhi,” imbuhnya.(K-1)

TK BM II Terima 26 Murid Baru

0 komentar
RAWAS ILIR- Sekolah Taman Kanan-kanak (TK) Desa Beringin Makmur (BM) II sejak Senin (12/7) mulai melaksanakan kegiatan pendidikan. Saat ini sekolah tersebut telah memiliki 26 murid dengan tiga guru dan satu pimpinan TK.
Iin, salah guru TK Beringin Makmur II kepada kontributor koran ini mengatakan, sekolah tempat ia mengajar baru memiliki satu lokal. Untuk SPP setiap murid di bebani biaya Rp 20 ribu satu bulan. Selain dari dana SPP, TK tersebut juga mendapat dana fungsional dari pemerintah, namun hingga saat ini belum duterima.

“Tujuan didirikannya TK sebagai proses belajar, membimbing anak mulai dari berhitung dan menulis. Disekolah ini juga ada Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) proses belajarnya anak-anak hanya diajak bermain dan bernyanyi,”terang Iin. 

Ditambahkan Iin, pihak TK berharap pemerintah mempunyai kepedulian serta memperhatikan sekolah TK Beringin Makmur II kedepan. “Kami berharap ada bantuan gedung baru untuk belajar dan bermain siswa,”pungkasnya.(K-1)

Rabu, 14 Juli 2010

Berkas Pemekaran Muratara akan Dibahas Bersama Mendagri

0 komentar
 
Pemerintah Belum Sampaikan Grand Design

MUSI RAWAS- Komisi II DPR RI, mulai membahas 17 berkas pembentukan kabupaten baru yang diterima Rabu (30/6) lalu. Dari 17 berkas yang masuk didalamnya terdapat berkas pemekaran Musi Rawas Utara (Muratara). 

“Sekarang ini Komisi II DPR RI sudah menerima berkas 17 daerah pemekaran, diantaranya Muratara dan Pali terakhir tanggal 30 Juni lalu. Namun sekarang sambil menunggu Grand Design dari pemerintah pusat,” ungkap anggota Komisi II DPR RI Hariadi kepada wartawan koran ini melalui Hpnya.

Seharusnya lanjut Hariadi, Grand Design pemerintah sudah masuk ke DPR RI beberapa waktu lalu. Namun kenyataanya hingga saat ini Grand Design yang dijanjikan pemerintah belum diterima. “Kemarin kami masih reses dan baru masuk kemarin (Senin,12/7). Insya Allah minggu ini atau minggu depan Grand Design pemerintah selesai,” terang Hariadi. 

Ditambahkan Hariadi, sejak Senin (12/7) DPR RI telah melaksanakan rapat pimpinan komisi. Untuk masalah pemekaran wilayah, direncanakan dibahas dalam waktu dekat oleh Komisi III DPR RI bersama Mendagri. “Minggu ini atau paling lambat minggu depan berkas pemekaran sudah dibahas dengan Mendagri,” pungkasnya.
Hal senada dikatakan anggota Komisi II DPR RI, Arif Wibowo. Menurutnya pembahasan hasil evaluasi daerah pemekaran dan grand design strategi penataan daerah 2010-2015 belum mengalami perkembangan yang signifikan. Sebab hingga saat ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum juga menyerahkan laporan tersebut ke Komisi II DPR.
“Mendagri bohong terus. Sampai sekarang Komisi II belum menerima hasil evaluasi tentang daerah otonomi maupun grand design,” kata Arif Wibowo.
Bahkan, politisi PDI-P ini menduga bahwa sebenarnya Kemendagri belum menyelesaikannya. “Kesannya Mendagri tidak transparan. Seperti ada yang disembunyikan,” imbuhnya. Kan saat ini DPR dalam masa reses? “Ah itu bukan alasan,” jawabnya. Sebab, menurut Arif dalam setiap raker, Kemendagri selalu menyatakan siap untuk segera menyerahkan data-data tersebut. Bahkan, lanjutnya, Mendagri Gamawan Fauzi pernah berjanji akan menyerahkan hasil evaluasi daerah pada bulan Maret.

Namun buktinya, tak kunjung terlaksana hingga sekarang. Begitu juga dengan grand design yang dijanjikan akan selesai pada bulan Juni juga molor. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Gamawan Fauzi baru saja mengumumkan bahwa pihaknya telah merampungkan grand design strategi penataan daerah 2010-2015. Kini rumusan itu sudah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu Kemendagri juga sudah menyelesaikan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah di daerah pemekaran. Hasilnya, 67 persen daerah meraih nilai baik. Sedangkan sisanya termasuk kategori tertinggal.

Sementara Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Saut Situmorang langsung membantah kritikan tersebut. Menurut Saut, Kemendagri benar-benar rampung menyelesaikan tugasnya tersebut. Tapi dia mengakui bahwa memang belum menyerahkan hasilnya. Penyebabnya adalah saat ini DPR sedang menjalani masa reses. “Kami kan menunggu, masak mau dikasihkan ke TU (tata usaha)-nya,” kata Saut di kantornya kemarin (12/7).
Dia berharap setelah masa reses berakhir, Komisi II segera mengundang Kemendagri untuk menggelar rapat kerja melanjutkan pembahasan tersebut. Saat itulah, Kemendagri akan menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta anggota dewan.(03/net)

SMAN Bingin Teluk Gelar MOS

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir sejak Senin (12/7) melaksanakan Masa Orientasi Siswa (MOS). Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama satu minggu.

Kepala SMAN Bingin Teluk Widada kepada kontributor koran ini, Selasa (13/7) mengatakan tujuan diadakannya MOS agar seluruh siswa baru dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

Selain itu juga untuk memahami strategi pembelajaran, tekhnik kepemimpinan, dan kerorganisasi. “Selain itu tujuannya untuk memahani bahaya narkoba, pemahaman terhadap pentingnya pola hidup bersih dan sehat, menumbuhkan sikap disiplin dan kerjasama melalui permainan,” jelas Widada. 

Ditambahkan Widada, waktu pelaksananaanya MOS SMAN Bingin Teluk dimulai Senin 12 s/d 17 Juli. Untuk materi berkaitan dengan pola hidup bersih dan sehat, bahaya narkoba dan game permainan. “Yang bertindak pemateri, Kapolsek Raws Ilir, pimpinan Puskesmas Rawas Ilir, pembina OSIS dan guru yang memiliki kompetensi di bidangnya,”terang Widada seraya menambahkan siswa yang mengikuti MOS berjumlah 138 orang.
Pantauan dilapangan, seluruh peserta MOS diwajibkan memakai topi dari kertas karton, kalung permen, serta ikat pinggang kaleng rombeng fanta atau sprite diisi dengan batu. “Untuk antisipasi kekurangan lokal nantinya kami menggunakan Perpustakaan,” pungkasnya.
(K-1)

Selasa, 13 Juli 2010

Miras Oplosan Makan Korban

0 komentar
RAWAS ILIR– Tragis nasib dialami Manap, warga Desa Bumi Makmur II Kecamatan Rawas Ilir. Pasalnya, pria itu meningal dunia diduga setelah mengkonsumsi Minuman Keras (Miras) jenis Wisky atau MH dengan kadar alkohol tinggi yang dioplos dengan Pepsi.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, peristiwa berawal pada Jumat (9/7), korban meminum sepasang MH di campur dengan Pepsi. Usai meminum Miras oplosan korban muntah-muntah dan jatuh pingsan. Oleh warga yang mengetahui kejadian langsung dibawa ke RS Sobirin Musi Rawas guna mendapatkan pertolongan medis.

Setelah sempat dirawat dua hari dua malam diruang ICU RS Sobirin, korban menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (11/7). Jenazah korban saat ini sudah dimakamkan pihak keluarga di Kota Lubuklinggau. 

Sementara menurut informasi yang beredar, peristiwa serupa juga dialami salah seorang warga SP 11 Kecamatan Nibung-belum diketahui namanya-. Korban meninggal dunia lantaran menenggak sebotol MH. Menurut A Jon, warga SP 11 Nibung menceritakan, kalau Miras jenis Wisky yang kadar alkoholnya 43 persen saat ini dijual bebas dipasaran. Hal ini dikhawatirkan berdampak buruk dan menambah korban.

“Selama minuman ini terus beredar di masyarakat tidak menutup kemungkinan akan memakan korban jiwa lagi. Jadi harapan kami, pihak terkait segera mengambil tindakan terhadap permasalahan ini. Dikhawatirkan, permasalahan ini akan membawa dampak yang negatif bagi generasi muda di Nibung. Apalagi minuman jenis MH mudah didapat diberbagai tempat terlebih lagi jika ada acara pertemuan muda-mudi di pesta malam,” pungkasnya.(K-1) 

Jalan Kecamatan Rawas Ilir Kembali Rusak

0 komentar
RAWAS ILIR- Jalan merupakan akses hubungan transportasi yang utama untuk kemajuan dan merupakan pondasi penunjang kelancaran di daerah tersebut. Demikian pula yang terjadi di Simpang Liam menuju Ibu Kota Kecamatan Rawas Ilir. Namun, kenyataan di lapangan jalan tersebut kembali rusak parah yang mengakibatkan terhambatnya aktivitas warga yang memanfaatkan jalan tersebut.

“Rusaknya jalan ini faktor utamanya adalah musim hujan yang terus menerus dan juga mobil tanki yang sering melewati jalan tersebut. Dan hingga saat ini tak ada satu pun perusahaan yang ada di daerah ini mau memperbaiki jalan tersebut, padahal setiap hari mereka selalu melewati jalan ini untuk aktivitas perusahaan mereka,” ungkap Taufik kepada kontributor koran ini, Senin (12/7).

Ditambahkannya, dengan tidak lekas diperbaikinya jalan tersebut mengakibatkan terganggunya aktivitas warga dan semakin lama semakin parah kerusakannya. “Kalau kondisi ini dibiarkan saja terus menerus, tidak menutup kemungkinan akan melumpuhkan sektor perekonomian masyarakat Rawas Ilir. Jadi, kami berharap pihak perusahaan dapat mengambil sikap,” harapnya.(K-1)

Kamis, 08 Juli 2010

Penerimaan Siswa Baru SMPN Bingin Teluk Membludak

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Animo masyarakat untuk menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Bingin Teluk cukup tinggi. Terbukti sejak dibukanya pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2010/2011 Juli kemarin, peserta yang mendaftar mencapai 109 orang. Pendaftaran siswa baru itu sendiri akan ditutup pada 10 Juli 2010.

Bagian staf SMPN Bingin Teluk, Abot kepada kontributor koran ini mengatakan, untuk daftar ulang siswa yang naik kelas II dan III dimulai 8-10 Juli mendatang. “Untuk pendaftaran dan penerimaan siswa baru tidak di pungut biaya. Hanya ada biaya untuk keperluan siswa Rp 235 ribu,”kata Abot. 

Diterangkan Abot uang Rp 235 ribu yang dipungut tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli pakaian olahraga, baju batik, topi, border, dasi, lokasi border tiga buah, nama border, dan ikat pinggang. “
Jadi perincian uang tersebut sudah dijelaskan kepada calon peserta yang mendaftar. Permintaan uang ini sudah ada izin dengan dewan komite,”akunya.

Disisi lain Abot menjelaskan, untuk ruang kelas atau lokal belajar di SMP Bingin Teluk tidak mengalami kekurangan. Hanya saja diakuinya, untuk kondisi mobiler saat ini sudah banyak yang mengalami kerusakan bahkan ada yang tidak layak pakai. “Selain itu rumah dinas guru atau mess sudah banyak yang rusak dan hampir tidak layak pakai. Karena tidak ada tempat lain jadi apa boleh buat kita tetap tinggal disani” ucapnya. 

Ditambahkan Abot, untuk guru SMPN Bingin Teluk saat ini berjumlah 26 orang ditambah satu Kepala Sekolah (Kasek). Jumlah tersebut rinciannya, empat orang berstatus PNS, 10 TKS, 12 honorer. Selain 26 guru tersebut di SMPN Bingin Teluk saat ini juga ada tiga staf tambahan. “Untuk gajinya termasuk honor komite. Harapan kami semoga kedepan guru-guru SMPN Bingin Teluk yang belum menjadi PNS dapat diangkat menjadi PNS,”pintanya.(K-1)

Pasar Inpres Tidak Berfungsi

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Pembangunan Pasar Inpres di Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir, dinilai sia-sia. Pasalnya pasar semi permanen tersebut saat ini tidak berfungsu secara maksimal. Semestinya pasar tersebut selalu ramai pada hari Minggu. “Dahulu pasar ini pernah dicoba diaktifkan hari Selasa sebagai pasar tetap untuk kalangan. Karena penjual dan pembeli sepi, akhirnya sampai sekarang tidak berfungsi lagi,”kata Taufik kepada wartawan koran ini, Rabu (7/7).

Pantauan di lapangan, jika dilihat dari letak geografisnya, pasar tersebut sangat cocok dan strategis. Sebab lokasinya berada dipinggir jalan dan pangkal jembatan penyeberangan. “Selai itu juga merupakan akses jalan yang sangat rame dilewati orang-orang maupun kendaraan umum lainnya,” kata Taufik.

Dikatakan Taufik, semestinya pemerintah kelurahan memiliki inisiatif untuk mencari solusi untuk menghidupkan kembali pasar tersebut. “Kalau tidak diambil alih untuk perumahan rakyat yang nantinya diperuntukan bagi rakyat tidak mampu yang belum memiliki tempat tinggal,”imbuhnya.(K-1)