Rabu, 30 Juni 2010

Eks Kantor Camat Dijadikan Tempat Tinggal Warga

0 komentar
RAWAS ILIR- Sebagaian besar eks kantor pemerintahan di Kecamatan Rawas Ilir beralih fungsi, karena dijadikan sebagai tempat tinggal warga. Belum diketahui secara pasti, apakah penempatan aset daerah itu mendapat izin dari pihak berwenang atau tidak.

Aset tidak bergerak yang dimanfaat warga sebagai tempat tinggal itu, adalah eks Kantor Camat Rawas Ilir, Eks Markas Koramil Rawas Ilir, eks Puskesmas. Semua aset tidak bergerak Kecamatan Rawas Ilir ini terdapat Desa Beringi Makmur I. 

Tiga aset itu tidak difungsikan lagi untuk kegiatan pemerintahan, karena pusat pemerintahan Kecamatan Rawas Ilir pindah ke Desa Beringin Makmur II. Dibangunnya kantor Camat Rawas Ilir beserta kantor lainnya di Desa Beringin Makmur II, karena kantor Camat, Koramil dan Puskesmas di Desa Beringin Makmur I, sering terendam banjir, sehinggga mengganggu aktivitas para para pegawai.

Sebelum dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat tinggal, bangunan itu terbengkalai dan menjadi tempat tidur hewan ternak, seperti kambing dan sapi. Sebagian warga yang menempati bangunan itu, adalah warga yang kurang mampu, yang selama ini tinggal di kebun, karena tidak punya tempat tinggal.

Warga yang menempati aset kecamatan itu berharap, mereka tetap diizinkan untuk tinggal di situ. Kalaupun nantinya pemerintah akan memanfaatkan kembali gedung ini, mereka minta diberitahu terlebih dahulu, jangan dadakan. “Dengan diberitahu dari jauh-jauh hari, kami bisa mencari tempat tinggal lain. Dan kami berharap pemerintah dapat membantu masyarakat kurang mampu, dengan cara adanya program rumah sederhana dengan cicilan ringan. Jadi bagi kami kurang mampu ini bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak,” harap Arpi, salah seorang yang menempati aset kecamatan Rawas Ilir.(K-1)

FKBPD Mengajak Masyarakat Bekerjasama

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Ketua Forum Komunikasi badan permusyaratan desa (FKBPD) Firdaus, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam seluruh bidang, demi tercapanya kesejahteraan masyarakat. Kerja sama yang perlu dibangun itu dalam rangka mensukseskan program perintah yang berpihak kepada kepentingan masyarakat secara menyeluruh.

“Selama ini banyak sekali program pemerintah yang diperuntukan bagi kepentingan masyarakat, tetapi pelaksanaannya di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Karena banyak sekali penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan program itu, yang diduga dilakukan oleh oknum tertentu. Hal itu sangat merugikan masyarakat,”kata Firdaus, kepada kontributor koran ini, Selasa(29/6). 

Untuk itu dihimbau kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan, mulai dari pengawasan pelaksanaan pembaunan sampai dengan menjaga pembangunan yang ada. “Kita berharap Pemkab Mura dalam menyusun program pembangunan, dapat melihat kebutuhan masyarakat, seperti jalan, listrik dan modal usaha. Ini merupakan salah satu upaya peningkatan perekonomian masyarakat,”jelasnya.(K-1)

Proyek Pengaspalan Jalinteng Nibung Dimulai

1 komentar
 
Nibung- Proyek pengaspalan Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) di Kecamatan Nibung menggunakan dana APBD Provinsi Sumatera Selatan mulai dilaksanakan. Pengaspalan jalan dimulai dari rompok Sungai Lanang melanjutkan jalan aspal yang ada di Simpang Kecamatan Nibung.

Rosi, salah seorang sopir truk yang sering melintas di jalan tersebut mengatakan, menurut rencana seluruh jalan lintas tengah akan dilakukan pengaspalan hingga simpang Desa Tebing Tinggi. Saat ini proyek pengaspalan baru dilaksanakan mulai dari Rompok Sungai Lanang hingga ke Simpang SP 5. Sedangkan dari Simpang Desa Tebing Tinggi saat ini baru dilakukan pengerasan dan pelebaran jalan mengarah camp 27, yang nanti akan tembus ke Kabupaten Musi Banyu Asin (Muba) dan Provinsi jambi. 

Dikatakan Rosi, jika akses jalan tersebut selesai dibangun secara otomatis akan Kecamatan Nibung akan lebih cepat berkembang. ”Baik transporasi dan perekonomian akan mengalami perkembangan lebih maju. Apa lagi untuk saat sekarang proyek pertambangan di Sipang KK dan Sungai Malam sudah mulai dibuka oleh PT Triaryani,”ucapnya seraya berharap pemerintah dapat terus memperhatikan jalan-jalan yang masih sulit dilalui.(K-1)

Selasa, 29 Juni 2010

Mandi Angin Titik Nol Cor Beton

0 komentar
 
KARANGDAPO - Pembangunan jalan cor beton yang menghubungkan Desa Biaro ke Desa Mandi Angin Kecamatan Karangdapo mulai dilaksanakan. Proyek tersebut menelan dana Rp 11 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Mura 2010.

Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Mandi Angin, Holidin menjelaskan titik nol pembangunan jalan ini mulai dari Desa Mandi Angin. Kontruksi jalan sebelum dilakukan pengecoran akan dipasang rangka besi. “Jalan tersebut nantinya akan menyambungkan hilir Desa Biaro Baru ke Simpang Liam,”kata Holidin kepada kontributor koran ini melalui Hpnya, Senin (28/6). 

Dijelaskan Holidin, jika pembangunan jalan telah usai akan membuat masyarakat merasa terbantu. Karena dengan kondisi jalan yang bagus seluruh kegiatan masyarakat khususnya dibidang perekonomian akan berjalan lancar tanpa ada hambatan.(K-1)

Mitan Masih Sangat Diperlukan

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Sejak dihilangkannya minyak tanah (Mitan) bersubsidi oleh pemerintah pusat, kian hari keberadaannya kian langka. Padahal, saat ini masyarakat Kabupaten Musi Rawas (Mura), khususnya di Kecamatan Rawas Ilir masih sangat membutuhkan Mitan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diungkapkan Kapi, salah seorang warga Desa Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir kepada kontributor koran ini, Senin (28/6)

“Semenjak subsidi Mitan dihilangkan masyarakat khususnya di Ibukota Kecamatan Rawas Ilir sangat sulit untuk mendapatkannya. Sedangkan Mitan masih banyak dibutuhkan masyarakat baik untuk memasak maupun untuk lampu penerangan. Apalagi sekarang sering terjadi pemadaman aliran listrik dari PLN,” kata Kapi seraya meminta Pemerintah Kabupaten Mura memperhatikan keluhan rakyat. 

Diceritakan Kapi, kebijakan pemerintah mencabut subsidi Mitan dimanfaatkan oleh oknum aparat yang tidak bertanggungjawab. Modusnya oknum aparat tersebut meminta jatah preman kepada setiap mobil yang membawa Mitan ke desa terpencil. Hal ini menurutnya sangat dikeluhkan pedagang Mitan, sebab hampir setiap kali menjual Mitan ke desa terpencil mengalami kerugian. “Kami berharap pemerintah dan Kapolres Mura supaya menertibkan oknum anggota yang dijalan selalu meminta jatah preman kepada mobil yang membawa Mitan,” imbuhnya.

Ditambahkan Kapi, atas kondisi ini masyarakat berharap penuh kepada pemerintah untuk memperhatikan hal-hal yang sangat prinsif. Sebab kata dia, Mitan merupakan urat nadi kebutuhan masyarakat yang sangat pentingm, karena tanpa Mitan aktivitas masyarakat akan mengalami hambatan.(K-1)

Jumat, 25 Juni 2010

Pagar Jembatan Penyeberangan Hilang Dicuri

0 komentar

RAWAS ILIR- Sedikitnya tiga batang pagar pembatas jembatan penyebrangan yang ada ibukota Kecamatan Rawas Ilir hilang dicuri. Peristiwa pencurian tersebut diketahui Kamis (24/6) belum diketahui pelakunya. 

Salah seorang anggota BPD Beringin Makmur II, Sirin ketika dikonfirmasi kontributor koran ini membenarkan adanya peristiwa pencurian tiga batang pagar pembatas jembatan tersebut. Diakui Sirin, ia sangat menyayangkan perbuatan pelaku karena dikhawatirkan akan membahayakan para pengguna jembatan. “Kita patut bersyukur mempunyai jembatan yang dapat membantu akses penyeberangan. Seharusnya kita dapat bersama-sama menjaga dan melestarikan jembatan tersebut,”kata Sirin. 

Sejak adanya jembatan tersebut menurut Sirin, banyak keuntungan yang didapat, salah satunya dalam hal memenuhi keperluan masyarakat. Untuk menyebrangi sungai saat ini, masyarakat tidak memerlukan lagi kendaran air lagi (perahu atau ketek). Selain itu dengan adanya jembatan telah membuka akses jalan penghubung antara desa. Terlebih jika ada jalan desa yang ada di seberang sungai akan lebih cepat diperbaiki. “”Lancarnya transportasi darat dapat membantu meningkatnya perekonomian rakyat karena banyak mobil kanpas barang masuk ke desa yang ada di seberang sungai. Dengan demikian harga barang akan semakin murah,”jelasnya. 

Selanjutnya Sirin berharap kedepan seluruh masyarakat Kecamatan Rawas Ilir dapat menjaga kermanan dan melestarikan aset negara demi kepentingan bersama. Karena untuk mendapatkan fasilitas jembatan tersebut tidaklah semudah membalikan telapak tangan. “Sebab kita tahu perencanaan jembatan ini sudah ada dari zaman nenek moyang kita, tapi baru sekarang terealisasi,” imbuhnya.(K-1)

Ratusan Hektar Sawah Belum Dimanfaatkan Maksimal

0 komentar
RAWAS ILIR- Ratusan hektar sawah di Kecamatan Rawas Ilir, belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan tidak adanya saluran irigasi untuk mengairi areal persawahan. 

Andre salah seorang warga Desa Beringin Makmur I kepada wartawan koran ini mengatakan, selain tidak adanya saluran irigasi, kurang maksimalnya penggarapan sawah diakibatkan jarangnya tenaga penyuluh dari KUPT Dinas Pertanian turun ke lapangan. 

“Sampai sekarang belum ada tenaga penyuluh yang turun mensosialisasikan masalah cara bertani yang baik kepada masyarakt. Semestinya aparat terkait lebih pro aktif melakukan sosialisasi memberikan ilmu kepada petani tentang bagaimana cara mengelolah sawah dengan baik melalui kelompok tani,”jelasnya. 

Selain itu Andre sangat menyayangkan jika sawah di Desa Beringin Makmur I dan Kelurahan Bingin Teluk tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Karena sawah-sawah tersebut dapat meningkatkan perekonomian rakyat dan mengurangi angka pengangguran. “Lagi pula sawah ini lokasinya berada di tepi jalan poros. Kalau sawah ini sudah menghasilkan harga beras bisa lebih murah, pendapatan masyarakat bisa bertambah. Harapan kami kedepan Pemrintah harus lebih memperhatikan fasilitas penunjang pertanian demi kemakmuran masyarakat,”imbuhnya.(K-1)

Kamis, 24 Juni 2010

Pemerintah Desa Air Bening Sita Lahan Sawit

0 komentar
RAWAS ILIR- Aparat pemerintah Desa Air Bening Kecamatan Rawas Ilir, Rabu (23/6) menyita lahan sawit milik PT Indo Consult. Penyitaan lahan tersebut karena jual beli yang dilakukan PT Indo Consult dengan rakyat diduga cacat hukum. Sekretaris Desa (Sekdes) Air Bening, Aswar Mahidin kepada kontributor koran ini membenarkan adanya penyitaan lahan sawit tersebut. Diceritakannya PT Indo Consult telah membeli lahan sawit rakyat. Namun dalam aturan kebun sawit plasma milik rakyat tidak untuk dijual belikan. 
Diakui Anwar, penyiatan lahan tersebut berasarkan fakta dilapangan bahwa PT Indo Consult tidak memliki izin resmi serta cacat hukum. Karena ia telah melakukan pembelian lahan secara ilegal bertentangan dengan aturan pemerintah. 
“Mereka melanggar UU No 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar-dasar pokok agraria. Lalu surat edaran mentri negara agraria/kepala Badan Pertanahan Nasional No 460 -3697 tentang larangan pembebasan tanah perusahaan yang tidak berdasarkan izin lokasi serta melanggar peraturan mentri agraria,”jelas Anwar. 
Dengan dilakukannya penyitaan tersebut, ia berharap Pemkab Mura dapat mendukung apa yang telah dilakukan dan mengambil tindakan atau sanksi kepada PT Indo Consult. Karena PT tersebut dinilai tidak memihak kepada masyarakat.(K-1)

Madrasah Nurul Iman Adakan Pelepasan Siswa

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Madrasah Nurul Iman Desa Beringin Makmur I, Rabu (23/6) mengadakan kegiatan pelepasan murid siswa tahun ajaran 2009/2010. Acara tersebut berlangsung khidmat dengan ditandai pembacaan doa-doa, surat pendek dan ayat suci Al-Quran serta lagu-lagu qasidah oleh murid PAUD Madrasah Nurul Iman. Para pengunjung yang hadir merasa terpesona dan terpukau karena anak-anak ini bisa membaca dan menghapal Al-Quran dengan benar dan baik diselingi pembacaan puisi. 

Kepala Madrasah Nurul Iman, Arham Efendi kepada kontributror koran ini mengatakan, murid PAUD yang dilepas berjumlah 21 orang, Sekolah Iptidaiyah 7 orang tahun pelajaran 2009/2010. “Madrasah Nurul Iman didirikan atas swadaya masyarakat Desa Beringin Makmur I dan donatur-donatur yang ada di Kecamatran Rawas Ilir,”akunya. 

Madrasah Nurul Iman tersebut menurutnya berdiri sejak tahun 1980 dan saat ini berstatus disamakan dengan sekolah negeri. Untuk jumlah siswa keseluruhan mencapai 134 orang dengan jumlah guru enam orang, ditambah dua guru TK. Namun dari jumlah guru tersebut hanya satu yang berstatus PNS. “Hanya saya sendiri yang berstatus PBS, guru lainnya masih honorer. Namun Madrasah Nurul Iman saat ini sudah mendapatkan dana BOS untuk membayar gaji guru honorer. Harapan kami agar kiranya Pemkab Mura dapat membantu supaya yang belum PNS kedepan diangkat menjadi PNS, karena Madrasah Nurul Iman merupakan sekolah yang mendukung program Bupati Mura mewujudkan Mura Darusalam,” pintanya.(K-1)

Rabu, 23 Juni 2010

Pjs Kades Batu Kucing Dilantik

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) H Ridwan Mukti diwakil Camat Rawas Ilr, Ahmadi Zulkarnain, Selasa (22/6) melantik Pjs Kepala Desa (Kades) Batu Kucing, Usman. Acara tersebut dilaksanakan di ruang pertemuan Kecamatan Rawas Ilir dihadiri seluruh Lurah dan Kades, anggota BPD dan kepala KUA.
Pelantikan tersebut dilaksanakan setelah pejabat lama Jidi Sioni mengundurkan diri karena akan mengikuti bursa pemilihan calon Kades Batu Kucing. Usman sendiri merupakan seketaris desa (Sekdes) Batu Kucing yang akan menjalankan tugas Kades selama pelaksanaan pemilihan. Camat Rawas Ilir, Ahmadi Zulkarnain dalam sambutannya mengatakan, wewenang Pjs Kades adalah membantu mempersiapkan pemilihan Kades yang baru bersama BPD dan perangkatnya. Mereka memiliki tanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas-tugasnya yang ada di desa.
Selain itu diukatakan Ahmadi, kepada Lurah dan Kades serta unsur Muspika, diharapkan dapat bersama-sama menjaga keamanan desa. Sebab diakuinya saat ini kondisi kemanan khususnya di Kecamatan Rawas Ilir sudah tidak nyaman lagi. Ia berharap seluruh Kades mendata ulang kembali tapal batas desa atau wilayah dan menyiapakan data-data tanah masyarakat yang bermasalah agar kedepan bisa diselesaikan dengan baik.(K-1)

Azhar : Masyarakat Sukseskan Wajar Sembilan Tahun

0 komentar
KARANGDAPO- Camat Karangdapo, Azhar Ibrahim minta kepada orang tua dan masyarakat di Kecamatan Karangdapo agar menyukseskan program wajib belajar (Wajar) sembilan tahun. Alasannya pendidikan itu sangat penting bagi anak-anak untuk masa depan mereka nanti. 
Hal ini disampaikan Azhar Ibrahim saat acara pelepasan murid kelas VI SDN Rantau Kadam, Senin (21/6). Camat ini berharap murid yang baru lulus tersebut dapat menempuh pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Saya telah meminta orang tua khususnya dan masyarakat Karangdapo pada umumnya, dapat mendukung program pemerintah Wajar Sembilan Tahun. Karena ini sangat penting bagi anak-anak yang memerlukan pendidikan untuk masa depannya,” kata Azhar Ibrahim pada koran ini di ruang Santel Pemkab Mura, kemarin (22/6). 
Azhar Ibrahim menyatakan dirinya tidak ingin ada anak-anak yang buta huruf karena tidak mengenyam pendidikan. Untuk itu ia mengajak peran serta orang tua agar peduli pada pendidikan anaknya. Jika perlu, kata dia, anak tersebut dapat kuliah di perguruan tinggi. “Kita khawatir dengan pendidikan yang minim membuat anak-anak itu menjadi putus sekolah serta tidak bisa membaca. Saya harap ini tidak terjadi di Kecamatan Karangdapo,” katanya. 
Acara pelepasan murid kelas IV SDN Rantau Kadam tersebut dihadiri Kasek, H Arasyid Umar, guru, juga orang tua murid. Dalam kesempatan itu, Azhar Ibrahim mengucapkan terima kasih kepada para guru yang sudah mendidik anak-anak tersebut hingga bisa menamatkan pendidikan di sekolah tersebut.(01)

SDN 3 Bingin Teluk Lepas 35 Siswa

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir, Selasa (22/6) melaksanakan pelepasan siswa kelas VI dan pisah sambut Kepala Sekolah (Kasek) dari A Hulil Amri kepada pejabat yang baru, Harmain. Kegiatan atas kerjasama dewan guru dan komite tersebut dilaksanakan di halaman SDN 3 Bingin Teluk berlangsung meriah dengan dihibur orgen tunggal. 
Mantan kepala SDN 3 Bingin Teluk , A Hulil Amri mengatakan jumlah siswa yang ada selama ia menjabat 240 orang. Saat ini SDN 3 Bingin Teluk memiliki sembilan ruang belajar, namun yang bisa difungsikan hanya tiga lokal. “Sisanya enam ruangan tidak layak lagi untuk dipakai. Jadi untuk memperlancar kegiatan belajar, ada beberapa kelas yang masuk siang,” jelasnya. 
Ditambahkan A Hulil, untuk siswa yang berhasil lulus dalam ujian akhir kemarin berjumlah 35 orang. Ia berharap semua siswa SDN 3 Bingin Teluk yang lulus dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama. “Saat ini jumlah guru ada 14 orang, rinciannya enam berstatus PNS, empat berstatus TKS dan emapat lagi bersatatus honorer. Kami sangat berharap kedepan pemerintah dapat mengangkat guru yang belum PNS menjadi PNS,” harapnya.(K-1)

Senin, 21 Juni 2010

Rumdin Guru SDN 4 Tidak Layak Huni

0 komentar
RAWAS ILIR- Kondisi rumah dinas (Rumdin) guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Bingin Teluk (BT) Kecamatan Rawas Ilir sangat memprihatinkan. Hal ini sangat menganggu aktivitas kegiatan mengajar pada guru yang kebanyakan bertempat tinggal disana. 

Kepala SDN 4 BT Sudirman kepada wartawan koran ini mengakui Rumdin guru yang ada dilingkungan sekolah sudah tidak layak huni. Ia berharap pemerintah dapat memperbaiki satana dan prasarana SDN 4 yang mengalami kerusakan. “ Untuk jumlah siswa keseluruhan ada 346 yang menempati 10 lokal, namun idealnya mereka menempati 11 ruangan. Selain lokal kurang, perumahan gurunya pun sudah tidak layak lagi dan berharap dapat dilakukan perehapan oleh pemerintah,” kata Sudirman usai acara pelepasan siswa kelas VI, Sabtu (19/6).

Untuk mengatasi kekurangan kelas tersebut lanjut Sudirman, pihaknya terpaksa menjadwalkan dua kelas masuk sekolah siang. Untuk guru dikatakannya saat ini berjumlah 18 orang dengan rincian, lima berstatus PNS, empat TKS dan sembilan honorer. “Seluruhnya anak kelas VI berjumlah 55 orang lulus 100 persen. Kami berharap pemerintah dapat memperhatikan guru yang belum menjadi PNS diangkat menjadi PNS,” imbuhnya. 
Sementara dalam acara perpisahan kemarin berlangsung meriah dihibur musik orgen tunggal dan tari-tarian daerah. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasana wali murid dan dewan guru.(K-1)

Jumat, 18 Juni 2010

Jalan Menuju Nibung Memprihatinkan

0 komentar
 
RAWAS ULU- Kondisi jalan di Rompok Sungai Lanang Kecamatan Rawas Ulu dikeluhkan pengendara. Satu-satunya akses jalan menuju ke Kecamatan Nibung itu saat ini kondisinya masih sedikit parah namun masi bisa dilalui. 

Dibincangi koran ini, Ardi salah seorang warga Nibung mengungkapkan, diperkirakan jalan yang rusak di Rompok Sungai Lanang sekitar 10 meter. Walaupun tidak banyak, namun diakuinya diperlukan keahlian khusus bagi pengendara untuk bisa melewatinya. “Kalau untuk kendaraan mobil sangat sulit untuk melewati jalan itu. Kalau tidak jeli mobil akan terjebak di tengah lumpur. Kami berharap pemerintah dapat memperhatian hal ini,”ungkapnya. 

Ditambahkan Sumardi, kerusakan jalan tersebut sebetulnya sudah terjadi sejak lama. Namun sampai saat ini belum ada usaha pengajuan perbaikan yang dilakukan pemerintah setempat. “Kami sangat khawair bila kondisi jalan ini tidak segera diperbaiki akan dimanfaatkan pelaku kejahatan,”jelasnya. 

Hal senada dikatakan Rudi warga Kecamatan Rawas Ulu. Diakuinya, selama ini warga Rompok Sungai Lanang sudah sering memperbaiki jalan tersebut. Namun sifatnya hanya sementara. ”Setelah diperbaiki beberapa hari kemudian jalan kembali rusak karena sering dilewati truk,”ucapnya.(03)


Honorer Nurul Amin Berharap Diangkat Jadi PNS

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Tenaga pendidik di Perguruan Nurul Amin, Kecamatan Rawas Ilir yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih minim. Dari 28 jumlah guru TK, MI dan MTS, saat ini baru dua guru yang berstatus PNS, sementara sisanya hanya honorer. Kepala MI Nurul Amin, Dearli kepada kontributor koran ini menjelaskan, saat ini jumlah murid TK di Nurul Amin mencapai 25 orang, MI 15 orang dan MTS berjumlah 20 orang.

“Untuk jumlah guru TK 4 orang, MI 12 orang, MTS 14 orang. Dari jumlah tersebut hanya dua orang yang berstatus PNS,”ungkap Dearli usai kegiatan pelepasan siswa Perguruan Nurul Amin, Kamis (17/6). 

Dikatakan Dearli yang juga ketua panitia pelepasan siswa, pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan perhatikan lebih terhadap sekolah swasta, khususnya Perguruan Nurul Amin. Karena lulusan Nurul Amin merupakan generasi penerus bangsa yang mengedepankan pemberian ilmu keagamaan. 

“Ini sesuai dengan program pemerintah mewujudkan Mura Darussalam. Kami berharap guru yang mengajar di Perguruan Nurul Amin dapat dipertimbangkan diangkat menjadi PNS,”harapnya. 

Dijelaskan Dearli, Perguruan Nurul Amin merupakan sekolah swasta tertua di Kecamatan Rawas Ilir. Semua siswa yang lulus dipastikan sudah menyelesaikan khatam Al-Quran sesuai dengan apa yang dicita-citakan Bupati Mura. 
Sementara dalam acara pelepasan siswa kemarin, berlangsung meriah dihadiri aparatur pemerintah Kecamatan Rawas Ilir, Kades Beringin Makmur II dan Ketua BPD.(K-1)

Kamis, 17 Juni 2010

Harga Premium Eceran Tembus Rp 7.000/Liter

0 komentar
RAWAS ILIR- Dampak dari rencana pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM, dalam hal ini Premium berdampak terhadap masyarakat di Kecamatan Rawas Ilir. Sejak satu minggu terakhir, warga mulai resah dengan sulitnya mendapat dapatkan Premium dan mahalnya harga jual minyak tersebut. Untuk Desa Beringin Makmur I dan Beringin Makmur II harga eceran Premium (Bensin) Rp 7.000/liter.

Salim salah seorang warga Desa Beringin Makmur II, kepada kontributor koran ini mengaku kesulitan mendapatkan Premium dan tingginya harga eceran bensi di situ. “Saat ini harga bensin eceren mulai naik tapi masih gampang didapat. Tidak seperti minyak tanah, yang hingga sangat sulit untuk mendapatkannya,”ucap Salim pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek. 

Naiknya harga bensin eceran tersebut menurut Salim pengaruh dari wacana pemerinrtah yang akan mengurangi subsidi BBM. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap aktivitasnya sehari-hari karena hasil yang ia dapat tidak sebanding dengan operasional yang ia keluarkan. “Kami berharap pemerintah bisa menindaklanjuti permasalahan ini. Karena tanpa campur tangan pemerintah masalah ini tidak akan bisa terselesaikan,” harapnya. 

Menurut Salim, banyak dampak yang akan timbul jika terjadi kenaikan harga BBM. Pertama akan berpengaruh terhadap ongkos transpotasi angkutan umum yang digunakan masyarakat sehingga membuat harga kebutuhan pokok sehari-hari meningkat. ”Jadi hal ini akan membuat masyarakat menjerit. Kenaikan harga BBM juga berdampak meningkatnya tindak kriminalitas. Karena krisis global yang terjadi saat ini sudah membuat masyarakat menderita dan susah, apalagi jika harga BBM naik. Kami sangat berharap pemerintah harus segera mentuntaskan permasalahan ini demi kepentingan rakyat,”imbuhnya.(K-1)

Rekrutmen Tenaga Kerja Perusahaan Diminta Transparan

0 komentar
RAWAS ILIR- Warga Desa Beringin Makmur 1, Kecamatan Rawas Ilir meminta Pemerintah Kabupaten Pemkab Musi Rawas (Mura), memperhatikan perbaikan infrastruktur yang ada. Hal ini dilakukan demi kemajuan Desa Beringin Makmur 1 khususnya, dan Kecamatan Rawas Ilir pada umumnya agar tidak menjadi daerah tertinggal.
“Juga pada sektor perekonomian rakyat harus lebih ditingkatkan lagi terutama bidang pertanian, perkebunan, dan pertambangan rakyat. Rekrutmen tenaga kerja lokal harus diperjelas dan transparan sesuai dengan aturan yang ada,”ucap Deki Erlangga tokoh pemuda Kecamatan Rawas Ilir, kepada kontributor koran ini, Rabu (16/6).

Selain itu dikatakan Deki, peningkatkan infrastruktur dan perekonomian juga diperlukan peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap teknologi, serta peningkatan iman dan taqwa (Imtaq) sesuai dengan program Bupati Mura, mewujudkan Mura Darusalam. Selain itu diharapkan kebijakan pemerintah daerah memperhatikan perusahaan-perusahaan maupun penanam modal asing di Kecamatan Rawas Ilir. Karena beberapa perusahaan yang ada saat ini terindikasi kurang berpihak kepada masyarakat.
“Hal ini terlihat dalam ganti rugi tanah dan tanaman rakyat yang tidak sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang ada. Selain itu rekrutmen tenaga kerja lokal kurang diperhatikan, hal itu dibuktikan masih tingginya angka pengangguran di Kecamata Rawas Ilir,”jelas.

Deki berharap kedepan Pemkab Mura betul-betul memperhatikan kepentingan masyarakat yang ada di Kecamatan Rawas Ilir. Kemudian masalah penyelesaian ganti rugi diupayakan dapat menguntungkan rakyat. ”Selain itu kami juga berharap pemerintah dapat mensejahterahkan masyarakat, demi terciptanya kemakmuran yang adil dan beradab. Serta pembangunan yang merata karena Kecamatan Rawas Ilir banyak meyimpan Sumber Daya Alam (SDA), yang belum tergarap secara maksimal,”imbuhnya.(K-1)

Rabu, 16 Juni 2010

Seni Budaya Rawas Ilir Mulai Bangkit

0 komentar
RAWAS ILIR- Seni Budaya asli Kecamatan Rawas Ilir saat ini mulai bangkit. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan mulai dari kampanye hingga persedekahan seni budaya asli Rawas Ilir selalu ditampilkan. Budaya asli Rawas Ilir itu yakni, tari piring, tari pisau, tari kain, tari piring gelas dan senjang. 

Sekretaris Sanggar Seni Budaya, Iskandar kepada kontributor koran ini, Selasa (15/6) mengakui bahwa seni budaya yang ada di Kecamatan Rawas Ilir saat ini mulai tumbuh dan bangkit. Sebagai pengurus sanggar seni budaya menurutnya sering diminta tampil dalam acara kunjungan gubernur, Bupati dan cara resmi lainya. 

Dijelaskan Iskandar, sanggar seni budaya Rawas Ilir sudah menjuarai berbagai lomba di tingkat kabupaten. Diantaranya pernah menjuarai lomba Senjang se-Kecamatan yang diadak Kabupaten Mura akhir 2009. 
Kendati sudah pernah menjuarai berbagai lomba, diakui Iskandar sangar budaya Kecamatan Rawas Ilir belum pernah diminta mewakili Mura tampil ditingkat provinsi maupun Nasional. “Jadi harapan kami sebagai pengurus sanggar seni budaya pemerintah harus lebih memperhatikan hal-hal semacam ini guna meningkatkan semangat kami sebagai pencinta seni budaya dearah. Sehingga kami bisa bekerja lebih maju dan lebih baik dan kami mengharap pemerintah dapat membantu fasilitas yang diperlukan sanggar seni budaya kami,”harapnya.(K-1)

SDN 5 Bingin Teluk Lepas 33 Siswa

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Sekolah Dasar (SD) 5 Bingin Teluk, Selasa (15/6) mengelar pelepasan siswa-siswi kelas VI. Pada saat bersamaan juga dilaksanakan pisah sambut Kepala Sekolah (Kasek) lama Syukur yang kini menjabat KPUT Pendidikan Kecamatan Rawas Ilir kepada Kasek baru Zubaida. 

Ditemui kontributor koran ini, Zubaida mengatakan, acara pelapasan dan pisah sambut Kasek dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah dewan guru dan wali murid. Sebab kata dia acara tersebut memerlukan dana yang cukup besar dengan menampilkan hiburan orgen tunggal. 

Dikatakan Zubaida, hingga akhir pelaksanaan kegiatan acara tersebut berjalan lancar dihadiri seluruh murid SD 5 Bingin Teluk dan guru. ”Jumlah murid yang lulus 33 orang. Saat ini total guru yang ada di SD 5 Bingin Teluk 12 orang dengan rincian, 5 berstatus PNS, 5 TKS dan 2 orang Honorer,”ucapnya. 

Dikatakan Zubaida, SDN 5 Bingin Teluk berdiri sejak tahun 1983. Ia berharap seluruh siswa yang lulus diterima di SMP Negeri. ”Visi SDN 5 baik dalam pelayanan adil dalam kebijakan, transparan, berkualitas berbudaya dan inovatif. 

Sedangkan misinya menciptakan sekolah yang selalu dalam lingkungan sekolah yang sehat. Lalu hubungan kerja sama yang selalu kondusif bagi setiap sekolah,”ucapnya 
Misi selanjutnya kata Zubaida, beriman, bertakwa, terdidik dan berbudaya. ”Moto unggul dalam prestasi, luhur dalam budi pekerti,”uajranya. 
Kedepan harapan Zubaida SD 5 Bingin Teluk dapat menjadi sekolah yang lebih maju dan terbaik dari sekolah lain.(K-1)

Rawas Ilir akan Mendapat Dana RIS-PNPM Mandiri

0 komentar
RAWAS ILIR- Sedikitnya enam desa dan satu kelurahan di Kecamatan Rawas Ilir akan menerima bantuan dana Program Rural Infrastructure Support to Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (RIS-PNPM) Mandiri. Kelurahan dan Desa yang akan mendapatkan bantuan tersebut, yakni Kelurahan Bingin Teluk, Desa Beringin Makmur 1, Desa Beringin Sakti, Desa Tanjung Raja, Desa Belani, Desa Pauh dan Desa Pauh 1. 

Sebelum bantuan diterima, fasilitator program RIS-PNPM Mandiri Rahmadi, Jumat (11/6) memberikan sosialisasi di Kantor Kepala Desa (Kades) Beringin Makmur 1, kepada perangkat desa dan masyarakat. 

Dalam paparannya, Rahmadi mengatakan, dana RIS-PNPM Mandiri khusus diberikan kepada masyarakat oleh masyarakat dan dari masyarakat. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk, kegiatan sosial, pendidikan dan lingkungan. Kegiatan sosial, biaya yang dikucurkan diberikan kepada masyarakat penerima manfaat, seperti pelayanan kesehatan, dan perbaikan gizi. Kemudian untuk pendidikan, diperuntukan untuk pelatihan keterampilan, seperti kursus computer, pertanian, pertukangan, tataboga atau pelatihan lainnya. Kemudian bantuan anak sekolah dari keluarga kurang mampu, seperti pemeberian bea siswa, seragam sekolah dan peralatan sekolah. Tujuannya, agar masyarakat bisa mandiri dan bangkit dari kemiskinan.

Lingkungan, dana yang diberikan dapat diperuntukan untuk pembangunan lingkungan dan pemungkiman masyarakat, seperti pembangunan jalan, siring, bedah rumah sarana prasarana irigasi untuk kebutuhan air yang bersih bagi masyarakat dan sebagainya. 

Setiap desa dan kelurahan lanjut Rahmadi, nantinya akan mendapatkan bantuan dana Rp 250 juta, digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan biaya administrasi. ”Dana ini turunnya tidak secara langsung, namun melalui tiga tahap dan ini program unggulan di Indonesia,”akunya. 

Sebelumnya Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Budi Yuwono menegaskan penerima dana RIS-PNPM Mandiri tidak perlu membayar fasilitator masyarakat. Dana yang dipergunakan untuk membangun infrastruktur desa sesuai yang disepakati harus diterima secara utuh, tidak boleh ada potongan apapun. “Masyarakat harus kritis kepada para oknum pemungut dana RIS PNPM dan tidak perlu membayar jasa para fasilitator masyarakat (FM) dan aparat di atasnya karena sudah ada haknya masing-masing. Jangan sampai ada pungutan liar agar tidak mempengaruhi pelaksanaan program RIS PNPM. “jela Budi Yuwono, di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Ditambahkannya dana RIS PNPM Mandiri sebesar Rp 25O juta per desa diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur desa yang pekerjaannya dilakukan sendiri oleh masyarakat desa.(K-1/net)

Selasa, 15 Juni 2010

Sungai Rawas Sumber Mata Pencarian Masyarakat

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Keberadaan Sungai Rawas membatu masyarakat Kecamatan Rawas Ilir menambah penhhasilan. Khususnya Desa Bingin Teluk yang mayoritas penduduknya memiliki mata pencarian nelayan. Selain itu Sungai Rawas juga dimanfaatkanmasyarakat untuk sebagai tempat Mandi Cuci Kakus (MCK). 

Muhammad salah seorang nelayan warga Desa Bingin Teluk kepada kontributor koran ini, Senin (14/6) mengatakan, aktivitas sebagai nelayan sudah ditekuninya sejak beberapa tahun silam. Selama ini menurut dia Sungai Rawas sebagai sumber kehidupan masyarakat khususnya bagi keluarga Muhammad. “Tapi beberapa bulan terakhir penghasilan warga mulai berkurang karena air Sungai Rawas sudah mulai surut,”cerita Muhammad. 

Dengan kondisi ini Muhammad berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib masyarakat yang mengantungkan hidupnya sebagai nelayan. Dengan adanya bantuan tersebut dikatakan Muhammad para nelayan bisa menghidupkan keluarga dengan layak. “Kami berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk penagkaran ikan air hidup atau sering disebut kerambah serta bantuan bibit ikan sesuai dengan kadar airnya,” harap Muhammad. 

Dikatakannya, untuk MCK yang ada di sepanjang Sungai Rawas sudah menjadi tradisi masyarakat sejak zaman dahulu. Untuk menghindari pencemaran air, pemerintah juga diharapkan dapat memprogramkan pembuatan WC.(K-1)

Murid TK Beringin Makmur 2 Diwisuda

0 komentar
RAWAS ILIR- Setelah menempuh pendidikan sekitar satu tahun, sedikitnya murid Taman Kanak-kanak (TK) Beringin Makmur 2, Senin (14/6) diwisuda. Selama ini 23 murid TK Beringin Makmur 2 mendapatkan pelajaran menulis dan membaca dari empat orang guru. Pelepasan murid tersebut berlangsung meriah dengan dihibur orgen tunggal milik salah seorang guru. 
Kepala TK Bingin Makmur 2, Yeni kepada kontributor koran ini mengaku sangat haru dan bahagia karena orang tua murid sudah mempercayakan anaknya untuk dididik selama satu tahun. Kepercayaan yang diberikan para orang tua murid merupakan amah yang sangat besar dan saat ini sudah dilaksanakan dengan baik.

“Acara pelepasan murid TK Bingin Makmur 2 ini mengambil tema, ‘dengan TK mari kita tingkatkan kreativitas anak didik dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT’. Alhamdulilah dengan jumlah pendidik 4 orang kami bisa memberikan hal yang terbaik kepada setiap murid,”ucapnya. 

Dijelaskan Yeni, acara tersebut cukup meriah karena dihadiri seluruh wali murid. Namun saat ini TK Beringin Makmur 2 baru memiliki satu ruang belajar dan ruang kantor yang kecil. “Kami berharap kedepan pemerintah dapat membantu perkembangan TK ini dengan menambah ruang bermain dan fasilitas lainnya,” harap Yeni.(K-1)

Murid TK Beringin Makmur 2 Diwisuda

0 komentar
RAWAS ILIR- Setelah menempuh pendidikan sekitar satu tahun, sedikitnya murid Taman Kanak-kanak (TK) Beringin Makmur 2, Senin (14/6) diwisuda. Selama ini 23 murid TK Beringin Makmur 2 mendapatkan pelajaran menulis dan membaca dari empat orang guru. Pelepasan murid tersebut berlangsung meriah dengan dihibur orgen tunggal milik salah seorang guru. 
Kepala TK Bingin Makmur 2, Yeni kepada kontributor koran ini mengaku sangat haru dan bahagia karena orang tua murid sudah mempercayakan anaknya untuk dididik selama satu tahun. Kepercayaan yang diberikan para orang tua murid merupakan amah yang sangat besar dan saat ini sudah dilaksanakan dengan baik.

“Acara pelepasan murid TK Bingin Makmur 2 ini mengambil tema, ‘dengan TK mari kita tingkatkan kreativitas anak didik dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT’. Alhamdulilah dengan jumlah pendidik 4 orang kami bisa memberikan hal yang terbaik kepada setiap murid,”ucapnya. 

Dijelaskan Yeni, acara tersebut cukup meriah karena dihadiri seluruh wali murid. Namun saat ini TK Beringin Makmur 2 baru memiliki satu ruang belajar dan ruang kantor yang kecil. “Kami berharap kedepan pemerintah dapat membantu perkembangan TK ini dengan menambah ruang bermain dan fasilitas lainnya,” harap Yeni.(K-1)

Jumat, 11 Juni 2010

Berkas Administrasi Muratara Diserahkan ke Gubernur

0 komentar
MUSI RAWAS- Pemkab Musi Rawas benar-benar mendukung pembentukan Kabupaten Muratara. Terbukti kemarin (10/6) berkas administratif diminta Sekjen DPR RI dibawa ke Palembang untuk diserahkan ke Gubernur Sumsel, Alex Noerdin. 
Penyerahan berkas administrasi ini tindaklanjut dari surat Sekjen DPR RI untuk Bupati Mura dalam rangka pembentukan Kabupaten Mura. Dan, setelah dibahas bersama dengan legislatif melalui Rapat Paripurna beberapa hari lalu, maka Pemkab Mura menyiapkan berkas yang diminta. “Berkas administrasi itu sudah kita bawa ke Palembang untuk diserahkan ke Gubernur Sumsel. Yang membawanya adalah Kabag Tata Pemerintahan dan staf yang membidanginya hari ini (Kemarin, red),” kata Plt Sekda Mura, H Sulaiman Kohar di ruang kerjanya, Kamis (10/6). 

Sekda menambahkan bahwa penyerahan berkas administrasi sesuai dengan yang diminta Sekjen DPR RI serta sudah diputuskan dalam Rapat Paripurna DPRD Mura bersama eksekutif. “Kita sudah memenuhi ketentuan ditetapkan oleh Sekjen DPR RI, dan saya menegaskan jika Pemkab Mura mendukung sepenuhnya pembentukan Kabupaten Muratara. Hingga saat ini tidak ada tekanan dari pihak manapun untuk melaksanakan pemekaran wilayah ini,” tegas Sekda menepis isu miring berkaitan dengan pembentukan Muratara yang hingga sekarang belum juga dibentuk. Pihaknya hanya minta agar berkas administrasi tersebut sesuai dengan ketetapan diberlakukan oleh Sekjen DPR RI. 

Sementara Kabag Pemerintahan, Kgs Effendi Feri saat dihubungi membenarkan ia berangkat ke Palembang, tetapi tak menjelaskan maksud dan tujuannya secara rinci. “Saya sekarang berangkat ke Palembang, dalam rangka tugas dinas,” kata Feri, sapaan pria ini, dihubungi via ponselnya, kemarin.(01)

Lampu Jalan BM 2 Tidak Berfungsi

0 komentar
RAWAS ILIR- Sejumlah warga Desa Beringin Makmur (BM) 2 mengeluh. Pasalnya lampu jalan yang ada dibeberapa titik desa saat ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa lampu jalan ada yang mati bahkan ada juga yang hingga saat ini belum dialiri listrik. Hal ini di ungkapkan H Gunadi salah seorang warga Beringin Makmur 2 kepada kontributor koran ini, Kamis (10/6)

Menanggapi hal ini, kepala jaga kantor PLN Kecamatan Rawas Ilir, Eko mengakui adanya beberapa lampu jalan yang mati tersebut. Dijelaskannya, khusus lampu jalan yang ada di Ibukota Kecamatan Rawas Ilir tepatnya di Simpang Empat Pasar ke Hilir Desa belum bisa difungsikan karena belum memiliki travo dan belum dialiri listrik. 

Selain itu ditambahkannya, masalah lampu jalan pihak PLN hanya menyediakan api atau tegangan. Sementara untuk perbaikan lampu yang rusak bukan tanggung jawab pihak PLN melainkan pemerintah setempat. 
Disisi lain Eko menjelaskan, masalah seringnya lampu padam, faktor utama disebabkan karena gangguan alam. ”Kedua karena jarak listrik dengan gardu induk itu jauh, jadi kami berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi ini karena bukan faktor kesengajaan,” imbuhnya.(K-1)

Kamis, 10 Juni 2010

Rumah Rakit di Sungai Rawas Berkurang

0 komentar
RAWAS ILIR- Keberadaan Rumah Rakit di Sungai Rawas Kecamatan Rawas Ilir semakin berkurang. Padahal pada zaman dahulu hampir 30 persen masyarakat memiliki rumah rakit. Sebab kala itu masyarakat menggantungkan mata pencariannya di sungai. 

Salah seorang warga Desa Beringin Makmur I, Relandi menceritakan, beberapa alasan penduduk bermukim di pinggiran Sungai Rawas karena untuk bebergian keluar desa, masyarakat banyak menggunakan transportasi sungai. Misalnya menggunakan perahu, Tongkang Kayu dan Speat Boat. 

Saat itu untuk jalan darat belum bisa dilalui karena sebagian wilayah masih hutan belantara. Alasan lain yakni masyarakat banyak membuka kebun sepanjang aliran sungai khususnya kebun karet. Selain berkebun masyarakat juga ada yang bekerja sebagai nelayan untuk bertahan hidup. “Saya dulu pernah memiliki rumah rakit tetapi sekarang tidak lagi sudah pindah ke daratan. Sewaktu memiliki rumah rakit dulu untuk aktivitas MCK memang agak enak karena tinggal keluar rumah semaunya dekat,”kata Renaldi.
 
Sisi negatif tinggal dirumah rakit dijelaskan Renaldi, sangat berbahaya bagi anak-anak. Karena kemungkinan besar jika tidak hati-hati anak-anak yang bermain akan jatuh kesungai. “Jadi berkurangnya rumah rakit di Sungai Rawas karena sudah terbukanya akses jalan darat dan rasa kekhawatiran para orang tua terhadap anak-anak,”akunya (K-1)

Selasa, 08 Juni 2010

Ibu dan Anak Tersengat Listrik

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Naas dialami Ima (30) warga Long Hose PT PP Lonsum Bukit Hijau Kecamatan Rawas Ilir. Ketika hendak menghidupkan pompa listrik, Ibu Rumah Tangga (IRT) tersebut tersengat aliran listrik hingga tak sadarkan diri. Peristiwa itu terjadi Minggu (6/7) sekitar pukul 15.30 WIB di dalam kamar mandi rumahnya. 

Data dihimpun kontributor koran ini menyebutkan, kronologis kejadian bermula ketika korban yang sedang menggendong anaknya berusia dua bulan berniat menghidupkan pompa listrik mengisi bak kamar madi. Tanpa disadari, diduga kabel pompa listrik tersebut terkelupas lalu menyengat bagian tangan korban hingga terpental. Warga sekitar yang mendengar tangisan anak korban langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) . ”Saat ditemukan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan beberapa luka dan sempat mengeluarkan darah dari mulut dan hidung. Sedangkan anaknya hanya menderita luka di bagian dahi,”ungkap Tami, Maria dan Wanti tetangga korban yang mendatangi TKP. 

Selanjutnya oleh warga sekitar, korban dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk guna mendapatkan pertolongan. Namun sialnya karena hari sudah menjelang sore, Puskesmas tersebut tutup dan akhirnya ibu dua anak tersebut dibawa ke RS Bunda Palembang. 
Agus suami korban ketika dikonfirmasi melalui Hpnya membenarkan adanya kejadian tersebut. Diceritakan Agus saat kejadian tersebut, dirinya sedang bekerja di bengkel PT PP Lonsum Bukit Hijau.(K-1)

FOTO LEPAS

0 komentar

foto : leo/linggau pos

MANDI : Seorang anak-anak sedang mandi dialiran Sungai Rupit. Foto diabadikan beberapa waktu lalu.

SDN 7 BT Butuh Ruang Kelas Baru

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Bingin Teluk (BT), Kecamatan Rawas Ilir masih kekurangan ruang belajar. Akibatnya, siswa kelas II terpaksa masuk siang sekitar pukul 10.00 WIB. Demikian diungkapkan Kepala SDN 7 Bingin Teluk, Surati kepada wartawan koran ini, Rabu (2/6).“Untuk memenuhi ruang kelas, kami memakai satu lokal tambahan yakni di perpustakaan,” katanya.

Selain itu diakui Surati, saat ini unmtuk jumlah guru pengajar sudah cukup memadai. Namun untuk jumlah ruang belajar dibutuhkan delapan kelas tapi yang ada saat ini hanya 6 ruang kelas. “Harapan kami agar Pemkab Mura mengangarkan dana untuk penambahan lokal dan alat belajar demi kelancaran proses belajar dan mengajar di SDN 7 Bingin Teluk,”ucapnya. 

Kemudian Surati juga berharap guru yang berstatus TKST dan Honor Daearah (Honda) dapat diangkat menjadi PNS. Untuk guru di SDN 7 dikatakannya saat ini berjumlah 12 (sebelumnya tertulis 19 orang,red). Dengan rincian, lima orang berstatus PNS, lima orang guru honorer dan dua orang berstaus TKST.(03)

UUB Tingkat SD Dimulai

0 komentar
RAWAS ILIR- Pelaksanaan Ujian Umum Bersama (UUB) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Rawas Ilir, Senin (7/6) mulai dilaksanakan. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, UUB akan dilaksanakan selama empat hari Senin-Kamis seluruh siswa-siswi kelas III, IV dan V. 
KPUT Rawas Ilir Syukur kepada kontributor koran ini mengatakan, UUB dimulai 7-10 Juni mendatang. Ia berharap para siswa dapat berkonsentrasi mengejarkan soal-soal yang diujikan. “Semoga siswa siswi mendapatkan nilai terbaik,”ujarnya. 
Pantauan dilapangan, pelaksanaan UBB di beberapa SD di Kecamatan Rawas Ilir berjalan tertib dan lancar. Seluruh peserta tampak serius mengerjakan soal-soal yang diberikan pihak sekolah.(K-1)

Senin, 07 Juni 2010

FOTO LEPAS

0 komentar

foto : agus/linggau pos

REHAB : Kantor Lurah Pasar Surulangun Rawas sedang dilakukan perehapan. Foto diabadikan Sabtu (5/6).

Warga Dambakan Aliran Listrik PLN

0 komentar
 
NIBUNG- Penerangan lampu listrik yang didambakan warga Kecamatan Nibung, dari PT PLN hingga saat ini belum dapat terealisasi. Padahal, dari sisi ekonomis masyarakat Kecamatan Nibung, dapat dikategorikan masyarakat yang memiliki penghasilan cukup. 

Namun sayang, hingga saat ini listrik yang menjadi kebutuhan dasar belum bisa dinikmati masyarakat di Kecamatan Nibung. “Untuk penerangan kami menggunakan genset. Bukan kami saja, tetapi rata-rata masyarakat juga menggunakan listrik genset,” ungkap Adi, salah seorang warga Kecamatan Nibung kepada wartawan koran ini, Minggu (6/6) melalui Hpnya. 

Penggunaan listrik tenaga genset ini sendiri, setidaknya membuat warga Nibung sedikit cemburu dengan warga lainnya yang bisa menikmati penerangan dengan listrik yang disuplay oleh PT PLN. Sebab, jika dibandingkan biaya operasional menggunakan genset lebih besar dibandingkan berlangganan listrik dengan PT PLN. 

Beruntung akses jalan menuju ke Nibung mulai diperbaiki oleh Pemkab Mura. Sehingga masyarakat yang ingin mengeluarkan hasil perkebunan dan pertanian sedikit bisa bernapas lega. Dan dari hasil perkebunan inilah digunakan masyarakat untuk membeli genset sebagai kebutuhan dasar mereka. 

Adi berharap agar Pemkab Mura memprioritaskan jaringan listrik ketempat mereka. “Kami sangat berharap Pak. Dengan adanya listrik anak kami dapat belajar pada malam hari. Mungkin anak-anak banyak yang tidak lulus karena tidak dapat belajar pada malam hari,” kata Sumardi dihubungi melalui Hpnya.(03)

Jumat, 04 Juni 2010

Banyak Pangkalan Elpiji Tak Punya Izin

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Beberapa bengkel gas elpiji yang dulunya menjual minyak tanah (Mitan) mengeluh. Sejak pengalihan fungsi dari pangkalan minyak menjadi pangkalan gas, mengakibatkan banyaknya permasalahan yang timbul. Pertama langkahnya Mitan yang membuat masyarakat gerah khususnya ibu rumah tangga. 

Pemilik pangkalkan Mitan Kms Mukafi berharap pemerintah untuk memperhatikan kondisi tersebut. Terutama dalam hal kurangnya modal untuk menambah tabung gas elpiji. Selain itu banyaknya penjual tabung gas elpiji yang tak miliki izin juga sangat mempengaruhi penghasilan pangakalan yang memiliki izin.

Mukafi berharap pemerintah dapat segera membentuk tim untuk menertibkan pangkalan elpiji liar. “Untuk itu saya harap pemerintah dapat memantau pada saat bongkar muat tabung gas tersebut. Sebab diduga selama ini ada pengurangan dalam pengisian tabung gas tersebut. Selain itu juga banyaknya tabung gas yang bocor akibat bongkar muat yang tak terarah sehingga banyak yang rusak,” kata Mukafi.(K-1)

FOTO LEPAS

0 komentar

foto : santoso/linggau pos

BANGUNAN : Salah satu bangunan yang ada di Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit tidak dimanfaatkan. Foto diabadikan beberapa waktu lalu.

Kondisi Tiga Jembatan Memprihatinkan

0 komentar
KARANG DAPO - Kondisi jembatan penghubung di Desa Biaro Kecamatan Karang Dapo sudah sangat memprihatinkan. Jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan arus lalulintas dari Kecamatan Karangdapo ke Kecamatan Rawas Ilir akan mengalami hambatan. Bahkan tidak hanya itu, beberapa masyarakat khawatir jika jembatan tersebut tidak dapat dilalui akan berpengaruh terhadap roda perekonomian. 

“Kami berharap pemerintah atau pihak swasta yang sering melintas diatas jembatan ini membentu melakukan perbaikan,”ucap Andre salah seorang pengendara sering melintas dijalan tersebut. 

Selian itu dikatakan Andre, jika akan dilakukan perbaikan, diharapkan dapat dilakukan secara permenen. ”Kalau jembatan tersebut diganti dengan beton akan lebih tahan lama dibandingkan dengan kerangka besi,”ujarnya. 
Sementara pantauan kontributor koran ini, sedikitnya ada tiga jembatan yang kondisinya memprihatinkan, mulai dari Kecamatan Karangdapo menuju Kecamatan Rawas Ilir. Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses yang sangat vital yang harus segera diperbaiki.(K-1)

Kamis, 03 Juni 2010

SDN 7 Bingin Teluk Butuh Ruang Kelas Baru

0 komentar
 
RAWAS ILIR- Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Bingin Teluk (BT), Kecamatan Rawas Ilir masih kekurangan ruang belajar. Akibatnya, siswa kelas II terpaksa masuk siang sekitar pukul 10.00 WIB. Demikian diungkapkan Kepala SDN 7 Bingin Teluk, Surati kepada wartawan koran ini, Rabu (2/6).“Untuk memenuhi ruang kelas, kami memakai satu lokal tambahan yakni di perpustakaan,” katanya.

Selain itu diakui Surati, saat ini untuk jumlah guru pengajar sudah cukup memadai. Namun untuk jumlah ruang belajar dibutuhkan delapan kelas tapi yang ada saat ini hanya 6 ruang kelas. “Harapan kami agar Pemkab Mura menganggarkan dana untuk penambahan lokal dan alat belajar demi kelancaran proses belajar dan mengajar di SDN 7 Bingin Teluk,”ucapnya. 

Kemudian Surati juga berharap guru yang berstatus TKST dan Honor Daearah (Honda) dapat diangkat menjadi PNS. Untuk guru di SDN 7 dikatakannya saat ini berjumlah 19 orang. Dengan rincian, 12 orang berstatus PNS, lima orang guru honorer dan dua orang berstaus TKST.(03)

Jalan Karangdapo-Rawas Ilir Terus Diperbaiki

0 komentar
RAWAS ILIR- Kerusakan jalan penghubung anatar kecamatan Karangdapo dengan Rawas Ilir terus dilakukan perbaikan. Dilokasi jalan tersebut sudah disiapkan tiga unit alat berat yakni Beko, Denapac dan Greder serta satu unit Dump Truk untuk membantu kelancaran pengiriman bahan matrial. Alat berat tersebut merupakan bantuan pribadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mura Lily Martiani Maddari dan PT Seleraya. 

Kepala Desa Beringin Makmur 2 Djono Cekawi kepada kontributor koran ini menjelaskan, sebagian besar jalan yang rusak mulai dari depan kantor Camat baru . Jalan yang diperbaiki tersebut selalu digunakan masyarakat melakukan kegiatan yang menunjang nafkah hidup rakyat. “Jalan poros ini adalah jalan kabupaten yang dibangun dari zaman dahulu yang akan menghubungkan ke jalan provinsi di Sungai Malam tembus ke Muba, Jambi,”katan Djono . 

Selain itu dikatakan jalan tersebut sudah selayaknya diperbaiki karena merupakan akses masyarakat yang akan pergi ke rompok/talang. “Juga mempermudah masyarakat datang ke desa atau ibu kota kecamatan Rawas Ilir,”ujarnya.(K-1)

Selasa, 01 Juni 2010

PT Triaryani Sosialisasi Kegiatan Pengeboran

1 komentar

RAWAS ILIR - PT Triaryani sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan khususnya batubara, Senin melaksanakan sosialisasi pengeboran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kadar dalam batubara apakah sudah layak untuk di produksi. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di ruang rapat kentor Camat Rawas Ilir dihadiri Kepala Desa Beringin Makmur 2,

Djono Cekawi, Sekcam Rawas Ilir, Suharto, Kadus Desa Beringin Makmur 2, masyarakat pemilik lahan di Desa Beringin Makmur 2 serta pihak Polsek dan Koramil di Kecamatan Rawas Ilir. Sementara dari PT Triaryani dipimpimpin Yohanes serta tiga staf lainya yang langsung turun dari dari Jakarta. 

Saat melakukan sosialisasi pihak perusahaan memaparkan, PT Triaryani masuk ke Kecamatan Rawas Ilir sejak tahun 1992. Saat ini pihak perusahaan akan melakukan pengecekan untuk melihat beberapa batubara. Rencanannya akan membuka lokasi sebagai tempat pengeboran seluas 8x8 meter. 
Sementara salah seorang warga kepada kontributor koran ini mengaku sangat senang dengan perusahaan PT Triaryani. Menurutnya perusahaan tersebut sudah membantu pemerintah dan masyarakat desa, karena telah menyanggupi untuk sosialisasi serta menganti rugi tanam tumbuh dan tanah milik masyarakat yang akan dilalui jalur pengeboran. Selain PT Triayani ada juga perusahaan lain yang menambang batubara di Desa Beringin Makmur 2, namun tidak memberikan ganti rugi saat pengeboran berjalan hanya ada niat untuk membeli tanah rakyat satu hektar seharga Rp 5 juta.(K-1)