MUSI RAWAS- Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti dalam suatu kesempatan mengatakan pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, tapi merupakan pekerjaan instansi terkait, lintas daerah dan lintas sektoral. Terkait pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Musi Rawas, mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengemukakan secara umum ada lima strategi untuk pengembangan potensi wisata di daerah.
Kelima strategi tersebut antara lain membangun desa-desa wisata, menggali dan mengemas produk wisata yang akan ditawarkan dengan asumsi satu desa satu produk unggulan. Kemudian, daerah selalu menampilkan potensi dan keunggulan daerah yang setiap tahun menggelar festival tradisional serta menggerakkan pariwisata “Poelang Kampoeng.”
Masih menurut bupati, mencermati perkembangan sektor pariwisata secara nasional dan global, ternyata industri pariwisata tidak dibangun di atas fondasi pariwisata lokal yang memiliki sumberdaya utama, melainkan didasari pada kebutuhan wisatawan manca negara.
“Ekonomi pariwisata dibingkai untuk merespon permintaan wisman, bukan sebagai stimulus dan antisipasi pengembangan perilaku wisata (tourism behaviour) masyarakat lokal,” terangnya.
Berkaca dari asumsi itu, dia berpendapat ada dua tantangan strategis yang dihadapi pariwisata daerah dan membutuhkan penanganan serius. Pertama pengembangan infrastruktur pariwisata yang secara riel menjadi kebutuhan wisatawan lokal.
Fakta membuktikan, penyediaan fasilitas pariwisata lokal seringkali dilakukan tanpa pengetahuan tentang–atau kebutuhan dan permintaan–pasar lokal. Disadari atau tidak, fasilitas pariwisata yang tersedia akan mubazir tanpa adanya wisatawan yang menggunakannya. “Jadi membangun pariwisata daerah tidak cukup hanya dengan menyediakan fasilitas dan atraksi semata, tanpa menciptakan pasar wisatawan yang akan mengkonsumsi atraksi,” ujarnya.
Bupati mengakui, sebenarnya Musi Rawas memiliki potensi wisata alam sangat menarik tetapi belum digarap secara optimal. Sebut saja contohnya gua Batu Napallicin di Kecamatan Ulu Rawas, Danau Raya yang luasnya 150 hektar, serta aliran Sungai Rawas yang sangat cocok untuk wisata arung jeram.
Adapun kendala yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata adalah minimnya infrastruktur transportasi dan akomodasi untuk wisatawan. Oleh sebab itu, Musi Rawas akan mengajak kabupaten/kota lain di Sumsel untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata. Permasalahan lain belum terdatanya objek-objek pariwisata yang potensial, belum adanya kesatuan tekad antara pusat dan daerah serta industri pariwisata untuk menangani pariwisata daerah, belum terolahnya objek-objek dan kawasan-kawasan potensial pariwisata. Selanjutnya perencanaan pariwisata yang masih parsial, belum adanya pengembangan sistem informasi kepariwisataan, belum tercapainya keterpaduan berbagai sektor untuk secara bersama mengembangkan pariwisata, belum tersosialisasinya misi pengembangan pariwisata ke berbagai sektor, instansi dan lembaga terkait lainnya.(03)
Rabu, 07 April 2010
Kemajuan Pariwisata Tanggung Jawab Bersama
EDISI
Rabu, April 07, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar