Kamis, 21 Oktober 2010

Program Berobat Gratis Belum Dipahami Masyarakat

0 komentar
RAWAS ILIR- Program berobat gratis dicangkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin, hingga saat ini belum sepenuhnya dimengerti masyarakat. Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) melalui jajarannya diminta kembali mensosialisasikan program berobat gratis hingga ke tingkat desa. Hal ini diungkapkan Kepala Unit Pelayanan Teknis (KUPT) Kesehatan Rawas Ilir, Rodo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Kantor Camat Rawas Ilir, Selasa (19/10).
Selain itu dalam Rakor dipimpin Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim kemarin Rodo menyampaikan, ada satu program kesehatan dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) dinilai masih berjalan ditempat (belum terealisasi). “Dana nise untuk gisi buruk sampai sekarang belum terealisasi,” ujar Rodi.
Selanjutnya Rodi menyampaikan saat ini, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bingin Teluk membawahi empat desa dan satu kelurahan di Kecamatan Rawas Ilir. Keempat desa tersebut yakni, Desa Mandi Angin, Beringin Makmur I, Beringin Makmur II dan Beringin Sakti serta Kelurahan Bingin Teluk. Sementara untuk desa lain pelayanan kesehatan berkoordinasi dengan Puskesmas Pauh.
Ditambahkan Rodi, untuk Puskesmas Desa Beringin Sakti, telah beralih fungsi menjadi tempat tinggal masyarakat. Ia berharap pemerintah desa dapat membantu memberikan pengertian kepada masyarakat agar segera mengosongkanya. “Untuk bidan desa saat ini masih belum ada. Pelayanan kesehatan masih dibantu tenaga sukarela lokal. Kami harap Pemerintah Kecamatan Rawas Ilir beserta jajarannya dapat membantu permasalahan yang kami sampaikan tadi,” pungkasnya.(K-1)

KUPT Pendidikan Laporkan Permasalahan ke Camat

0 komentar
RAWAS ILIR- Kepala Unit Pelayanan Tekhnis (KUPT) Pendidikan Kecamatan Rawas Ilir Syukur, menghimbau kepada seluruh sekolah tidak melakukan pungutan liar sejak diberlakukannya program sekolah gratis. Selain itu ia meminta kepada semua pihak untuk sosialisasi program sekolah gratis ditengah-tengah masyarakat. Demikian dikatakannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) di kantor Camat Rawas Ilir, Selasa (19/10).
Pantauan kontributor koran ini, dalam Rakor kemarin, Syukur juga menyampaikan rasa prihatin terhadap kondisi SD N 2 yang ada saat ini. Ia berharap pemerintah dapat mencari solusi perbaikan demi meningkatkan kemajuan dalam dunia pendidikan. Selain itu Syukur mengaku mutasi guru yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) saat ini tidak sesuai dengan bidang study yang dibutuhkan.
Bahkan tidak hanya itu, permasalahan lain diungkapkan Syukur yakni sulitnya mencari guru penganti di Desa Beringin Sakti. Kemudian adanya perlakuan kasar salah seorang oknum Kepala Sekolah (Kasek) di Desa Belani dalam mendidik muridnya. Saat memberikan pendidikan oknum Kasek tersebut selalu memukul muridnya jika melakukan kesalahan.
Permasalah yang terjadi di dunia pendidikan ini, disampaikan Syukur kepada Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim. Syukur berharap Pemerintah Kecamatan Rawas Ilir dapat membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi selama ini.(K-1)

Jumat, 15 Oktober 2010

Majelis Taklim Rawas Ulu Didata

0 komentar
RAWAS ULU- Pihak Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas, mendukung penuh program Bupati menuju Mura Darussalam. Terbukti pihak kecamatan melakukan pendataan kelompok pengajian atau Majelis Taklim tersebar di pedesaan.
Dari pendataan tim kecamatan berasal dari 16 desa dan kelurahan memiliki 52 majelis taklim dengan anggota 2.547 orang. “Data itu sangat potensial sangat sekali guna mendukung terwujudnya Mura Darussalam hingga nanti bisa saja berpotensial menjadikan Kecamatan Rawas Ulu Darussalam,” kata Camat Rawas Ulu, Y Mori pada koran ini, Kamis (14/10). Ia menyatakan jika pengajian itu termasuk aktif melaksanakan kegiatannya dengan mengadakan pembacaan surah Yasin juga arisan. Malah ada satu kelompok tersebut dengan anggota 180 orang lebih berada di Kelurahan Pasar Surulangun.
Mori menyatakan aktifitas dari pengajian ini memang sangat membantu hingga terealisasinya program mulia tersebut. “Setelah kami turun ke lapangan ternyata pelaksanaan pengajian berlangsung di rumah-rumah warga secara bergantian. Serta ada juga dilaksanakan di mushalah,” tambahnya. Pihaknya berharap kegiatan majelis taklim ini dapat terus berlanjut hingga kegiatan keagamaan dapat terus berlangsung. Dan yang jelas mendukung program Mura Darussalam.(01)

Sungai Rawas Masih Dimanfaatkan untuk MCK

0 komentar
RAWAS ILIR- Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi rawas (Mura) masih memanfaatkan aliran Sungai Rawas untuk Mandi Cuci Kakus (MCK). Selain dimanfaatkan untuk MCK, keberadaan Sungai Rawas menjadi sumber rezeki masyarakat.
Hampir setiap hari warga Desa Beringin Makmur khususnya dan Rawas Ilir umumnya mencari ikan di Sungai Rawas serta memanfaatkan pasir di pinggiran sungai untuk pembangunan rumah.
Salah seorang warga Desa Beringin Makmur I, Bulah kepada kontributor berharap Pemerintah Kabupaten Mura dapat memprogramkan pembuatan WC umum. “Masyarakat tidak mampu untuk membuat WC karena terbentur dana. Jadi kami berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini” harapnya.
Ditambahkan Bulah, saat ini masyarakat juga sangat membutuhkan sarana air bersih. Selama ini masyarakat terkadang menggunakan air galon untuk masak dan minum.(K-3)

Kamis, 14 Oktober 2010

Proyek PNPM Diduga Dikerjakan Asal-asalan

0 komentar
KARANG JAYA- Pembangunan fasilitas umum menggunakan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri senilai Rp 2 Miliar tahun 2008 di Kecamatan Karang Jaya diduga asal-asalan tidak sesuai rencana. Proyek tersebut diantaranya pembangunan bak penampungan air dan jalan setapak. Demikian dikatakan Ketua Silampari Corruption Watch (SCW) Karang Jaya, Sandi didampingi Ketua SCW, Muara Rupit Mahendra, saat mendatangi Gedung Graha Pena Linggau, Jum’at (8/9).
Dijelaskan Sandi, proyek yang diduga bermasalah itu berada di tujuh desa di Kecamatan Karang Jaya. Untuk bangunan fisik ditentukan melalui sistem ranking. Salah satunya pembangunan jalan setapak di Desa Desa Sukamenang menghabiskan dana 140 juta. “Jalan tersebut sekarang tidak dapat dilalui lagi, padahal di kerjakan baru satu tahun,” kata Sandi.
Selanjutnya pembangunan Bak Penampungan di Desa Bukit Ulu pada 2008 lalu. Baru satu tahun selesai dibangun, bak sudah terbengkalai dan tidak bisa lagi digunakan. “Kemudian pengadaan kursi dan meja di salah satu Madrasyah tidak memenuhi standar. Bahannya diduga menggunakan kayu rancuk sehingga cepat rusak,” ungkap Sandi.
Menurut Sandi proyek PNPM Mandiri 2008 di Kecamatan Karang Jaya dilaksanakan tidak sesuai dengan anggaran yang disiapkan. Bahkan untuk 2010, akan kembali menerima dana PNPM Mandiri senilai Rp 3 Miliar. “Harapan kami kedepan agar dapat dikerjakan sesuai dengan rencana anggaran, agar dapat dimanfaatkan masyarakat,” imbuhnya. Selain itu Sandi berharap, bangunan yang dikerjakan 2008-2009 dapat diperbaharui sebagaimana mestinya. “Jika tidak, kami atas nama SCW Kecamatan Karang Jaya akan melaporkan kepada pihak berwajib,” ancamnya.
Sementara Ketua UPK Kecamatan Karang Jaya, Mugi saat di hubungi, menbantah kalau adanya pengelembungan dana PNMPN Mandiri. Ia menegaskan, Dana PNPM pada tahun 2008 hanya Rp 900 Juta diperuntukan 14 Desa.
Dijelsakanya, pengelolaan administrasi agaran PNPM diawasi langsung BPKP, dikelolah masyarakat sendiri. Panitia dipilih masyarakat desa, baik dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seluruh elemen masyarkat.
“Jadi saya sendiri pribadi selaku orang pembukuan paham masalah adminsitrasi. Seluruh pekerjaan itu semua ada pengawasan. Kalau memang ada kesalahan, sanksinya masyarakat juga, sebab itu pekerjaan dari gotong royong,” jelasnya.
Kemudian Mugi menerangkan, untuk pembangunan Bak Air di Desa Bukit Ulu, merupakan prgram PNPM pusat, dibatu dengan swadaya masyarakat. “Masalah pengelolaan dana PNPM Mandiri selalu ada pengawasan dan swadaya masyarakat,” tuturnya.
Diakuinya, untuk 2010, memeng ada bantuan PNPM sebesar Rp 3 Milyar, dari dana APBD dan APBN. Rinciannya 25 persen APBD dan 75 persen APBN. Selanjutnya 25 persen disalurkan untuk simpan pinjam khusus perempuan. Untuk 75 persennya pembangunan fisik, di 13 desa satu kelurahan dalam bentuk pembuatan siring dan jemabatan.
“Kalau dari PU Rp 1 Milyar, kita Cuma Rp 200 Juta, kalau masyarakat sudah tersedia baru kita bangun. Kalau di duga karupsi itu salah besar, kita sebagai ketua UPK motor butut saja tidak ganti kita bekerja dibawah pengawasan, “akunya.(05)

Desa Ketapat Bening Butuh Perhatian

0 komentar
RAWAS ILIR- Beberapa fasilitas umum di Desa Ketapat Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas (Mura) sangat memprihatinkan. Pantauan dilapangan, kondisi jalan di Blok 2 rusak parah, nyaris tidak dapat dilalui. Bahkan hingga saat ini, masyarakat belum pernah menikmati fasilitas listrik PLN dan air bersih yang disubsi pemerintah.
Salah seorang warga Desa Ketapat Bening, Nawar mengatakan, dulunya Ketapat Bening merupakan wilayah transmigrasi mulai dari SP O dan Blok 2 Trans. Dengan bertambahnya jumlah pendduk dari suku jawa dan lokal setiap tahunnya, wilayah tersebut menjadi suatu desa. “Kami berharap pemerintah dapat memperhatkan kondisi Desa Ketapat Bening saat ini. Beberapa fasilitas pendukung yang bisa dinikmati masyarakat di Kabupaten Mura belum bisa di rawaskan masyarakat Desa Ketapat Bening,” ucap Nawar.
Sebagai putra asli Desa Ketapat, ia sangat berharap Pemerintah Kabupaten Mura memberikan bantuan dalam rangka pembangunan desa. Jika dilihat dari wilayah, Desa Katapat berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi.”Jadi kalau pemerintah tidak memberikan , kami takutkan masyarakat akan kecewa dengan Pemkab Mura,” imbuhnya.(K-1)

Rabu, 13 Oktober 2010

BPD BM II Selidiki Pembebasan Lahan PT Gorby

0 komentar
RAWAS ILIR- Pembebasan lahan milik warga Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir oleh PT Gorby dipertanyakan masyarakat. Pasalnya didalam lokasi tanah yang telah dibebaskan PT Gorby, terindikasi masih ada tanah milik desa yang tidak masuk dalam pembebasan.
Salah seorang anggota Badan Pemusyawaratawn Desa (BPD) Beringin Makmur II, Heri Lintar kepada kontributor koran ini mengatakan, selama ini PT Gorby telah banyak melakukan pembebasan tanah sebagai lokasi tambang. “Didalam tanah yang sudah dibebaskan PT. Gorby diindikasikan ada sebagian tanah milik desa. Hal ini berdasarkan keterangan dan laporan dari masyarakat yang berkebun didekat lokasi tambang,” jelas Heri.
Dengan adanya laporan masyarakat tersebut BPD Beringin Makmur II akan berupaya menindaklanjuti dengan mencari bukti-bukti tentang tanah desa. Ditambahkan Heri, upaya yang telah dilakukan BPD saat ini, mengirimkan surat kepada PT Gorby. “Isinya agar pihak perusahaan bisa melakukan pengecekan kembali lokasi lahan yang sudah dibebaskan.(K-1)

Proyek RIS- PNPM Mandiri Dimulai

0 komentar
RAWAS ILIR- Pembangunan siring sepanjang 865 meter di Desa Beringin Makmur I Kecamatan Rawas Ilir, kabupaten Musi Rawas (Mura) mulai dikerjakan. Proyek tersebut mulai dikerjakan setelah cairnya dana RIS-PNPM Mandiri termin pertama.
Sekretaris Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) Juli Armadi kepada kontrubutor koran ini mengatakan, pengerjaan proyek pembuatan siring sudah dilaksanakan sejak tiga hari lalu (Minggu,10/10). Proyek dikerjakan oleh tenaga kerja lokal Desa Beringin Makmur I yang memiliki keahlian.
“Kami bersama-sama pengurus lainnya akan selalu mengontrol dan mengawasi pembangunan siring agar kualitasnya lebih baik dan bermutu,” ucap Juli.
Dikatakan Juli kualitas pengerjaan akan diupayakan semaksimal mungkin agar tidak mengecewakan masyarakat. Selain itu ia berjanji kualitas mutu bangunan akan diutamakan sesuai dengan harapan masyarakat.
“Sebagai pemborong kita harus menjaga nama baik dan mengerjakan proyek yang dipercaya pemerintah sebaik-baiknya,” ucap Juli.(K-1)

Selasa, 12 Oktober 2010

Kerusakan Jalan Perlu Perhatian Serius

0 komentar
RAWAS ILIR- Beberapa titik ruas jalan di Kecamatan Rawas Ilir perlu mendapat perhatian serius Pemerintah Kabupaten Musi rawas (Mura). Berdasarkan pantauan kontributor koran ini, Senin (11/10) beberapa titik jalan terlihat mengalami kerusakan khususnya jalan cor beton di Desa Beringin Makmur I.
Permukaan jalan terlihat mengalami kerusakan, dimana batu-batu koral yang tadinya ditutupi semen mulai terkelupas. Bahkan ada beberapa titik jalan mengalami keretakan serta berlubang.
Dengan kondisi jalan yang ada saat ini, masyarakat berharap segera dilakukan perbaikan sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. “Karena sayang bangunan memakan dana miliaran rupiah cepat rusak. Jadi harapan kami biaya perbaikan jalan dapat diangarkan pada 2011 mendatang,” jelas Andre.
Ditambahknya, jika dilakukan perbaikan diharapkan jalan tersebut ditingkatkan dari cor semen menjadi aspal. Atau jika perlu setelah dilakukan pengecoran langsung dilakukan pengaspalan agar jalan bisa bertahan lebih lama.
Selain jalan di Beringin Makmur I, kondisi jalan rusak juga terjadi di Desa Beringin Makmur II. Ruas jalan terlihat sudah banyak berlobang, sehingga kendaraan yang melintas harus eksta hati-hati. “Kami harap agar Pemkab Mura dapat lebih memperhatinkan dengan serius kerusakan jalan yang ada di Kecamatan Rawas Ilir. Karena sudah sangat tidak pantas kalau ibu Ibukota Kecamatan Rawas Ilir yang memiliki banyak asset jalannya rusak,” harapnya.(K-1)

Pembangunan Mess Guru SMA BT Dimulai

0 komentar
RAWAS ILIR- Harapan para guru dan Kepala SMA Bingin Teluk (BT) di Kecamatan Rawas Ilir memiliki mess tidak lama lagi bakal terwujud. Pasalnya pembangunan Mess Guru yang didambakan saat ini mulai berjalan.
Salah seorang pengawas lapangan Dedi kepada kontributor koran ini menjelaskan, mess guru dan Kepala Sekolah tersebut dibangun oleh CV Putri. Sumber dana berasal dari APBD 2010 Pemkab Mura senilai Rp 98 juta.
Dikatakan Dedi, pembangunan mess Guru dan Kepala SMA BT sudah berjalan dua minggu dan mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan faktor alam yang tidak bisa diprediksi serta matrial pembangunan gedung dibeli dari Kota Lubuklinggau dengan jarak tempuh yang cukup jauh. “Hal inilah yang membuat keterlambatan pembangunan dari jadwal yang telah ditentukan,” kata Dedi.
Selanjutnya Dedi berharap semua pihak dapat mengerti dan memahami kondisi lapangan yang terjadi saat ini. Ia berjanji semaksimal mungkin menyelesaikan pembangunan sehingga tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selain itu ia berjanji kualitas mutu bangunan akan diutamakan sesuai dengan harapan masyarakat. “Sebagai pemborong kita harus menjaga nama baik dan mengerjakan proyek yang dipercaya pemerintah sebaik-baiknya,” ucap Dedi.(K-1)

Senin, 11 Oktober 2010

Lima Pjs Kades Dilantik

0 komentar
RAWAS ILIR- Sedikitnya lima Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Rawas Ilir, Sabtu (9/20) dilantik. Pelantikan dilaksanakan di gedung serba guna Kecamatan Rawas Ilir oleh Bupati Musi Rawas (Mura) diwakili Camat Azhar Ibrahim. Kelima Pjs tersebut yakni Pjs Kades Mandi Angin dijabat Holidin sebelumnya menjabat Kades Beringin Makmur I yang saat ini dipegang Zaidi Zawawi.
Lalu Pjs Kades Beringin Sakti Rojiun sebelumnya staf kecamatan mengantikan Nangcik yang habis masa jabatannya. Kemudian Pjs Kades Tanjung Raja dijabat Susita. Selanjutnya Pjs Kades Belani Rehal Ikmal selama ini menjadi staf Kecamatan Rawas Ilir mengantikan Ihsan Sukur pejabat lama yang meninggal dunia.
Camat Rawas Ilir, Azhar Ibrahim dalam sambutannya mengatakan, seluruh Pjs Kades yang dilantik diharapkan dapat menjalankan tugas dan amanah yang telah diberikan dalam melayani kepentingan masyarakat. Selain itu Pjs Kades diminta dapat bekerjasama dengan Badan Permusyawaratan Daerah (BPD) mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) didaerah masing-masing.
Selain itu dikatakan Azhar, kerjasama yang baik anatar Pjs Kades dan perangkat desa lainnya akan dapat menciptakan hasil Pilkades yang baik. “Jalankan amanah yang diberikan pemerintah maupun masyarakat. Karena kita tahu tugas Kades melayani dan mengayomi masyarakat,” harapnya.(K-1)

Camat Ajak Masyarakat Pertahankan Suban IV

0 komentar
RAWAS ILIR- Bertempat di gedung Serba Guna Kecamatan Rawas Ilir, Sabtu (9/10) dilaksanakan pisah sambut Camat Rawas Ilir dari Ahmadi Zulkarnain kepada pejabat baru Azhar Ibrahim mantan Camat Karang Dapo. Sementara Ahmadi Zulkarnain sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Setda Mura mengantikan pejabat lama Kgs Efendi Fery saat ini menjabat Kabag Humas Pemkab Mura. Pisah sambut kemarin dihadiri unsur pemerintah mulai dari Tripika, Kades, BPD tokoh masyarakat, pemuda, ulama , dan pengusaha.
Uniknya dalam pisah sambut kemarin, pejabat yang melaksanakan pisah sambut menyediakan kain putih sepanjang 10 meter untuk mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk kesiapan masyarakat mempertahankan kepemilikan Suban IV.
Kabag Tata Pemerintahan, Ahmadi Zulkarnain kepada kontributor koran ini menjelaskan, seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dengan Camat Rawas Ilir yang baru demi memajukan Mura khususnya Rawas Ilir. Selain itu ia meminta kepada masyarakat kompak mempertahankan kepemilikan Suban IV yang saat ini diklaim milik Pemkab Musi Banyu Asin (Muba).
“Kita harus mempertahankan wilayah Suban IV jangan sampai diambil Pemkab Muba, karena itu adalah wilayah kita,” jelas Ahmadi
Hal senada dikatakan Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim. Sebagai pejabat baru dirinya sangat membutuhkan dukungan masyarakat. “Mari kita ciptakan suasan yang kondusif demi kemajuan pembangunan,” imbuhnya.(K-1)

Jumat, 08 Oktober 2010

Ganti Rugi Lahan Dinilai Tidak Adil

0 komentar
NIBUNG- Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Sumatera Selatan (Sumsel) menuding PT Seleraya Meragin II tidak adil dalam hal ganti rugi tanah milik masyarakat. Dugaan penipuan terjadi Selasa (14/9) terhadap korban Abdullah Pauh yang memiliki tanah seluas 2 hektar.
Anggota LPPNKRI Sumsel, Edwar kepada kontributor koran ini menceritakan, kronologis awalnya pihak PT Seleraya melakukan ganti rugi lahan milih Abdullah Pauh seluas dua Ha seharga Rp 80 juta. Kemudian PT Seleraya juga melakukan ganti rugi lahan milik Dul Et warga SP 10 Nibung seluas satu Ha seharga Rp 100 Juta. Melihat perbandingan harga ganti rugi lahan kedua masyarakat ini, Edwar menguka terjadi penipuan terhadap harga ganti rugi lahan. ”Dengan ganti rugi yang tidak sama maka pihak PT Seleraya telah melakukan penipuan harga kepada masyarakat,” ungkap Edwar, Kamis (7/10).
Atas kejadian ini menurut Edwar, Amdullah mendesak PT Selaraya tidak melakukan aktivitas dilahan miliknya, sebelum harga ganti rugi lahan disamakan. Ditambahan Edwar, jika permasalahan ganti rugi lahan ini tidak bisa diselesaikan melalui musyawarah, pihaknya akan membawanya ke aparat penegak hukum. ”Saya berharap pihak Pemkab Mura mempelajari permasalahan yang ada di masyarakat saat ini jangan sampai pihak investor di Kabupaten Mura bertindak tidak sesuai dengan aturan yang ditentukan pemerintah,”harapnya.(K-1)

Kegiatan OSIS SMAN Bingin Teluk Aktif

0 komentar
RAWAS ILIR- Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA N Bingin Teluk terus digalakkan. Hal ini bertutujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta kedisiplinan siswa.
Salah seorang guru pembina OSIS SMA N Bingin Telukm Adek Irawan menjelaskan, beberapa kegiatan OSIS yang masih saat ini yakni Pramuka, PMR, Bimbingan Imtak, Paskibraka,dan olahraga prestasi. Selin itu dikatakannya SMAN Bingin Teluk telah mengirim siswa dalam lomba LKS(Latihan Kepemimpinan Siswa) di hotel Hakmaz Taba. Kegiatan diikuti perwakilan siswa di jajaran Pemkab Mura sejak 6-30 September 2010. “Alhamdulillah siswa kita yang ikut mendapat peringkat 6 masuk dalam 10 besar atas nama siswa romadona Abdullah,” kata Irawan
Dijelaskan Irawan kemungkinan dalam waktu dekat pihaknya akan mewakili ke tingkat provinsi. Segala kegiatan OSIS telah di laksanakan rutin setiap hari jam 7.30 WIB pagi,”ujarnya.
Ditambahkan Irawan, tidak lama lagi kegiatan pramuka akan melakukan plantikan laksana, bantara, dan ambalan, yang di adakan di Kecamatan Nibung. Sementara kegiatan OSIS pada 2010 diagendakan perayaan HUT SMA N Bingin Teluk yang ke-6.
Pembina OSIS SMAN Bingin Teluk , apizurrahman, dalam perayaan nnanti, akan dilaksanakan lomba cerdas cermat, sparing parner dengan SMA Pauh. Seluruh guru pembina OSIS mengaku merasa seanang dan bangga terhadap Kepala Sekolah Widada karema selalu mendukung kegiatan siswa.(K-1)

Kamis, 07 Oktober 2010

Beredar Isu Penculikan Anak

0 komentar
RAWAS ILIR- Sejak beberapa hari terakhir, beredar isu terjadi penculikan anak dilakukan oknum tidak bertanggung jawab dengan harapan mendapat tebusan. Hal ini membuat sejumlah orang tua resah dan khawatir terhadap keselamatan anaknya, karena pelaku penculikan diinformasikan mengambil beberapa bagian organ tubuh.
Koordinator FKBPD, Firdaus kepada kontributor koran ini mengatakan, dengan kondisi kemanan yang terjadi beberapa hari terakhir, pemerintah khususnya aparat kepolisian dapat mengambil tindakan demi kenyamanan masyarakat. Ia berharap pemerintah dan aparat kepolisian berkoordinasi untuk mengantisipasi isu penculikan anak yang beredar. “Beredarnya isu penculikan anak membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu. Bahkan di kalangan masyarakat ada yang mulai percaya terhadap isu penculikan anak tersebut,”akunya.
Lanjut Firdaus, kalaupun isu yang beredar benar adanya, ia berharap pemerintah bertindak untuk mengatasinya. Kepada masyarakat diminta agar selalu waspada terhadap situasi yang sifatnya mengancam jiwa dan nyawa anak-anak. “FKBPD nantinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membahas masalah ini agar jangan sampai aktivitas masyaraktat terganggu akibat dari isu penculikan anak-anak. Kalau memang isu itu benar ada dan terjadi diharapkan masyarakat cepat melaporkannya kepada pihak kepolisian,” imbuhnya.(K-1)

Masyarakat Resah Listrik Sering Padam

0 komentar
RAWAS ILIR- Masyarakat di Kecamatan Rawas Ilir mengaku resah serta merasa di rugikan atas pemadaman listrik yang sering terjadi beberapa Minggu terakhir. Seluruh aktivitas masyarakat terganggu bahkan berpengaruh terhadap roda perekonomian.
Selain itu saat listrik padam masyarakat khawtir terhadap situasi kemanan desa karena sangat dimungkinkan dapat dimanfaatkan oknum pelaku kejahatan. Beberapa kejahatan yang biasa terjadi dan pernah dialami masyarakat yakni, aksi pencurian dan perampokan.
Salah seorang petugas PLN di Kecamatan Rawas Ilir, Eko kepada kontributor koran ini menjelaskan, memang terjadi kerusakan jaringan listrik akibat factor alam sejak beberapa hari terakhir. Kerusakan terjadi disamping danau Kecamatan Karang Jaya, sehingga tegangan listrik tidak bisa disalurkan ke Kecamatan Rawas Ilir karena ada alat penghantar yang rusak.
Saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan Trafo di Kecamatan Karang Jaya yang mengalami kerusakan. Diakui Eko sejak beberapa hari terakhir, pihak PLN hampir tidak pernah beristirahat untuk memperbaiki beberapa titik jaringan listrik yang rusak. “Untuk melakukan perbaikan kami sudah bergabung dengan rekan-rekan unit Karang Dapo, Rupit dan teman-teman lainnya. kami berharap masyarakat dapat bersambar karena pihak PLN tidak menginginkan adanya kerusakan,” ucapnya.(K-1)