Suan, petani karet Desa Muara Batang Empu, Kecamatan Karang Jaya mengatakan, berdasarkan kesepakatan yang tak tertulis antara petani karet dengan pemilik kendaraan pengangkut, harga angkut karet per kg dipatok senilai Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kg.
Namun, harga patokan tersebut terkadang diingkari oleh pemilik kendaraan yang mematok sendiri harga angkut, dimana terkadang per kg mencapai Rp 2.500 per kg.
Menurutnya, petani karet memang memiliki ketergantungan dengan pemilik kendaraan pengangkut karet. Karena yang menjual karet petani adalah para pemilik kendaraan. “Istilahnya sekarang ini petani menjual karet kepada pemilik kendaraan bukan ke gudang, karena semuanya ditentukan oleh pemilik kendaraan. Kalau petani jual sendiri terkadang tidak diterima oleh gudang, mungkin pemilik gudang sungkan dengan pemilik kendaraan pengangkut karet” katanya.
Disamping karena petani tidak memiliki kendaraan sendiri untuk mengangkut karet ke gudang, juga biasanya karena adanya ikatan antara petani dengan pemilik kendaraan.
“Kalau petani sedang butuh uang tunai, maka bisa pinjam kepada pemilik kendaraan. Syaratnya saat mau menjual karet maka harus diangkut memakai kendaraan tempat petani berhutang tersebut, soal harga dan penyusutan nya semua ditentukan oleh pemilik kendaraan,” kata Soli.
0 komentar:
Posting Komentar