Selasa, 20 April 2010

Biaya Angkut Beratkan Petani

0 komentar
MURATARA- Tingginya ongkos angkut karet yang dipatok supir angkutan di pedesaan dan juga harga karet yang tak menentu menyebabkan petani karet menerima penyusutan berat timbangan setelah karet dibawa ke pool oleh pemilik kendaraan.
Suan, petani karet Desa Muara Batang Empu, Kecamatan Karang Jaya mengatakan, berdasarkan kesepakatan yang tak tertulis antara petani karet dengan pemilik kendaraan pengangkut, harga angkut karet per kg dipatok senilai Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kg.

Namun, harga patokan tersebut terkadang diingkari oleh pemilik kendaraan yang mematok sendiri harga angkut, dimana terkadang per kg mencapai Rp 2.500 per kg.

“Selain biaya angkut yang terlalu tinggi, kami sebagai petani tidak tahu berapa pasaran harga karet sebenarnya. Kalau pemilik kendaraan pengangkut karet bilang harganya sekian ya kita terima saja. Soal timbangan juga kita hanya bisa menerima saja, misalnya ada penyusutan maka berapa pun pemilik kendaraan sebutkan penyusutan karet setelah dibawa ke gudang, ya kita tak bisa membantah” kata Suan.

Menurutnya, petani karet memang memiliki ketergantungan dengan pemilik kendaraan pengangkut karet. Karena yang menjual karet petani adalah para pemilik kendaraan. “Istilahnya sekarang ini petani menjual karet kepada pemilik kendaraan bukan ke gudang, karena semuanya ditentukan oleh pemilik kendaraan. Kalau petani jual sendiri terkadang tidak diterima oleh gudang, mungkin pemilik gudang sungkan dengan pemilik kendaraan pengangkut karet” katanya.

Hal senada diungkapkan Soli, petani karet Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya. Ia mengatakan, antar pemilik kendaraan sendiri terkadang harga jual bisa berbeda. Disebutkannya, ketergantungan petani dengan pemilik kendaraan pengangkut yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar kendaraan ojek. 
Disamping karena petani tidak memiliki kendaraan sendiri untuk mengangkut karet ke gudang, juga biasanya karena adanya ikatan antara petani dengan pemilik kendaraan.

“Kalau petani sedang butuh uang tunai, maka bisa pinjam kepada pemilik kendaraan. Syaratnya saat mau menjual karet maka harus diangkut memakai kendaraan tempat petani berhutang tersebut, soal harga dan penyusutan nya semua ditentukan oleh pemilik kendaraan,” kata Soli.

Sementara itu, pengusaha karet Desa Lesung Batu Kecamatan Rawas Ulu, Deddi mengatakan, harga karet dalam beberapa pekan terakhir ini fluktuatif. Belum lama ini, harga karet lebih dari Rp 11.000 per kg. “Tapi informasi terakhir, kini harganya sekitar Rp 10.400 per kg” katanya.(11)

0 komentar:

Posting Komentar