Jumat, 07 Mei 2010

Pengerjaan Proyek PNPM-MP Sesuai RAB

0 komentar
MUARA RUPIT – Adanya tudingan pelaksanaan pembangunan proyek fisik dikerjakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), menggunakan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) 2009 di tiga desa dalam wilayah Kecamatan Rupit, diduga tidak sesuai dengan Bapuk mendapat bantahan dari Ketua Fasilisator PNPM-MP Kabupaten Musi Rawas, Habib. Menurutnya tim yang terjun dalam verifikasi proyek mengatakan semua MCK telah dikerjakan sesuai dengan RAB. “Ada sebagian orang yang mengatasnamakan Masyarakat Muara Rupit yang ingin merusak nama PNPM-MP saja padahal tidak tahu dengan jelas apa yang dikerjakan“ungkap Habib, saat mendatangi Gedung Graha Pena Linggau, Kamis (6/5). 

Menurut Habib proyek fisik yang ada di tiga desa tersebut dikerjakan sesuai dengan RAB dan tidak asal-asalan. Seperti proyek pembuatan sumur dengan kedalamannya 1,5 meter dikerjakan pada saat musim hujan. Sehingga pada musim kemarau sumur menjadi kering, itu merupakan tugas dari masyarakat untuk melakukan pemeliharaan. 

Habib menambahkan masyarakat Muara Rupit harus ikut berperan menjaga dan memelihara pembangunan infrastruktur desa yang telah selesai dibangun.”Contohnya dengan melakukan pembersihan bangunan dan fasilitas yang disediakan,”ujar Habib. 

Diakui Habib, setelah mengetahui adanya tudingan seseorang mengatasnamakan sekelompok masyarakat Muara Rupit, pihaknya bersama masyarakat yang terlibat dalam pembanguan, langsung terjun ke lokasi untuk menindaklanjutinya. “Semua warga merasa tidak adanya penyimpangan dalam pembangunan itu bahkan salah satu warga dan instansi yang terkait yakni dari Camat sampai Kadus juga membuat surat pernyataan dan ditandatangani oleh semua pihak bahwa apa yang diberitakan tidak benar, jadi masalah tersebut memang dibuat-buat kok,”jelas Habib. 

Diakui Habib, saat adanya tudingan penyimpangan pihak terkait belum memberikan keterangan lebih lanjut.”Kami bersama warga dan pihak yang terkait dalam pembangunan proyek fisik yang dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat sudah merasa cukup puas dengan hasil yang dikerjakan,”akunya.

Ia berharap masyarakat bersama-sama dapat memelihara fasilitas yang dibangun. “Saya yakin bahwa masyarakat di pedesaan sangat membutuhkan PNPM-MP dlam pembangunan desa dan kecamatan. Tinggal lagi bagaimana masyarakat bersama-sama menjaga dan memeliharanya,”terang Habib.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, pelaksanaan pembangunan proyek fisik dikerjakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), menggunakan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) 2009 di tiga desa dalam wilayah Kecamatan Rupit, diduga tidak sesuai dengan Bapuk. 
Pasalnya beberapa proyek yang telah selesai dikerjakan terkesan asal-asalan, sehingga hasil pembangunan itu belum bisa dinikmati secara maksimal oleh masyarakat penerima manfaat. Proyek PNPM-MP yang dimaksud adalah pembangunan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) 12 unit di Desa Batu Gajah. Kemudian, pembangunan ruang kelas Taman Kanan-Kanak (TK) Desa Tanjung Beringin, dan pembangunan tiga ruang kelas Madrasyah di Desa Lubuk Rumbai. 

“Warga merasa sangat dirugikan atas tindakan yang dilakukan KSM di tiga desa tersebut. Dugaan tindak pidana yang kami temukan diantaranya telah melakukan pengelembungan (mark up) dana pembangunan fisik dan telah melakukan pengurangan kualitas kegiatan sehingga tidak bisa sepenuhnya dimanfaatkan masyarakat,” kata Andhi Sefta Dinata, mengaku perwakilan masyarakat Rupit, saat mendatangi Gedung Graha Pena Linggau, Sabtu (1/4) . 

Diakui Andhi, kekecewaan masyarakat tersebut saat ini telah disampaikan kepada Kapolres Musi Rawas (Mura), agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang ada. “Keluhan masyarakat ini sudah saya sampaikan ke Polres Mura, Sabtu (1/4) ,” jelas Andhi, yang mengaku pengaduan yang disampaikannya itu diterima petugas piket SPK, yakni Robinson.(mg02)

0 komentar:

Posting Komentar