RAWAS ILIR- Tradisi gotong royong untuk mempermudah mengerjakan sesuatu hingga saat ini masih tertanam pada pribadi masyarakat Kabupaten Musi Rawas(Mura), khususnya di Kecamatan Rawas Ilir. Hal ini dibuktikan saat tragedi kecelakaan perahu yang ditumpangi anggota Polsek Rawas Ilir, Jumat (27/8) di Sungai Rawas Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas ILir. Pasca insiden tersebut masyarakat Kecamatan Rawas ILir langsung ikut membantu melakukan pencarian terhadap jasad Aipda Bamabang (Alm) dan Briptu Andi Samudra (Alm).
Salah seorang tokoh masyarakat, Hulik kepada kontributor koran ini mengatakan, sifat gotong royong masyarakat masih tinggi. Menurutnya saat kejadian kecelakaan perahu anggota Polsek Rawas Ilir, tanpa dikomandoi masyarakat langsug turun ke lapangan melakukan pencarian.
“Dengan mengunakan alat tradisional masing-masing, seperti rambang atau jala besar serta jaring dan alat konpressor untuk membantu pernapasan guna pencairan jasad korban di dasar sungai,” jelasnya.
Dijelaskan Hulik, tradisi gotong royong juga sering diterapkan masyarakat saat persedekahan. Masyarakat saling bahu membahu membantu mulai dari awal persedekahan hingga selesai. “Apalagi kalau ada salah seorang warga yang meninggal, pada malam harinya beramai-ramai masyarakat melakukan takzia,” ucapnya.(K-1)
Kamis, 02 September 2010
Tradisi Gotong Royong Masih Tertanam Dimasyarakat
EDISI
Kamis, September 02, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar