Kamis, 27 Januari 2011

Premium Eceran Berubah Warna

0 komentar
RAWAS ILIR- Masyarakat Desa Beringin Makmur I Kecamatan Rawas Ilir meragukan mutu peremium yang dijual eceren. Pasalnya warna premium tersebut terkadang berubah warna dari kuning kebening-beningan menjadi kemerah-merahan.
“Kalau masih dalam jeriken, warnannya hitam dan kalau sudah dituangkan sedikit kemerah-merahan,” ucap Denan salah seorang pedagang premium eceran di Desa Beringin Makmur I kepada kontributor koran ini, Selasa (25/1).
Dijelaskan Denan, berdasarkan informasi yang ia dapat, perubahan warna premium sudah terjadi mulai dari SPBU diseluruh Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). “Kami sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Begitupun dengan dampak dari konsumen menggunakan premium yang mengalami perubahan warna ini,” akunya.
Menurut Denan, jenis premium yang ada saat ini terlihat lebih baik dari premium sebelumnya. Alasannya pihak pertamina tindak akan mungkin mengeluarkan premium tersebut jika tidak ada jaminan kualitas yang baik.
Terpisah Hendri warga Desa Bingin Makmur II mengaku merasa ragu terhadap perubahan warna premium saat ini. Ia mengaku sejauh ini belum berani menggunakan premium tersebut dengan alasan keamanan. “Kami takut nantinya ada dampak terhadap mesin kendaraan. Warga berharap pihak Pertamina dapat memberi penjelasan atas terjadinya perubahan warna premium. Sehingga tidak terjadi keraguan dalam hal penggunaan premium,” harapnya.(K-1)

Sosialisasikan Mura Darussalam ke Pelosok Desa

0 komentar
RAWAS ILIR- Sosialissai program Musi Rawas (Mura) Darussalam semakin genjar dilakukan aparatur pemerintah hingga ke tingkat desa. Camat Rawas Ilir Azhar Ibrahim kepada koran ini mengatakan, pihaknya saat ini sedang giat-giatnya mensosialisasikan Mura Darussalam hingga ke pelosok desa. Hal ini dilakukan setiap malam Jumat melalui program Mabit. “Mabit adalah istilah bermalam saat warga desa melaksanakan pengajian dengan tujuan mensosialisasikan Mura Darussalam. Dalam kegiatan ini camat beserta seluruh unsur Tripika,” jelasnya.
Ditambahkan Azhar Ibrahim, kegiatan ini Mabit diisi dengan takziah malam Jumat. Lokasinya berpindah-pindah di setiap masjid yang ada di desa. “Pagi harinya diisi dengan Jumat bersih melakukan gotong royong. Kemudian siang harinya camat berserta unsur Tripika melakukan shalat Jumat bersama,” terang Azhar Ibrahim.
Dalam kegiatan Jumat diakui Azhar Ibrahim mendapat antusias dari warga. Mereka terlihat sangat serius membantu pemerintah mempercepat perwujudan program Mura Darussalam.(Mg03)

Sopir Keluhkan Jalan Rusak

0 komentar
RAWAS ILIR- Kondisi jalan poros penghubung Kecamatan Karang Dapo-Rawas Ilir semakin memprihatinkan. Berdasarkan pantauan kontributor koran ini, Rabu (26/1) beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan mengganggu aktivitas pengendara.
Kerusakan terjadi mulai dari Desa Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo, kondisi aspalnya mulai banyak rusak dan berlubang-lubang. Kemudian kerusakan juga terjadi di dalam Kelurahan Karang Dapo sampai ke simpang Desa Biaro Kecamatan Karang Dapo. Salah seorang perwakilan sopir angkutan umum, Ros mengaku sangat kecewa terhadap pemerintah. Hingga saat ini keluhan masyarakat terhadap kerusakan jalan belum juga ditanggapi sehingga semakin hari kondisi jalan terus mengalami kerusakan.
Selain itu dikatakannya, kerusakan semakin parah diduga akibat dilalui kendaraan pengangkut batu melebihi kapasitas. Ironisnya kendaraan tersebut sama sekali tidak peduli terhadap kerusakan jalan.
“Seharusnya semua mobil yang mengangkut batu dapat peduli terhadap kerusakan jalan dengan cara menimbun beberapa bagian jalan yang rusak,” imbuhnya.
Mewakili masyarakat dan para sopir, ia berharap Pemerintah Kabupaten Mura melalui Dinas Perhubungan dapat memberikan teguran kepada kendaraan yang melebihi kapasitas.(K-1)

Senin, 24 Januari 2011

Truk PT Lonsum Terperosok ke Loading Pabrik CPO

0 komentar
RAWAS ILIR- Satu unit mobil truk pengangkut buah sait Nopol BG 8719, jatuh ke loading (tempat pembuangan sawit) pabrik CPO milik PT Lonsum di Bukit Hijau Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir. Peristiwa tersebut terjadi Jumat (20/1) malam, tidak menimbulkan korban jiwa.
Informasi diterima koran ini, kronologis kejadian bermula saat salah seorang buruh bongkar muat berinisial AS bersama temannya berniat akan membongkar muatan sawit yang ada dalam truk Nopol BG 8719 dikemudiukan Andi. Setelah berada diareal pabrik, mobil tersebut berjalalan mundur mendekati bibir loding. Naasnya sopir mobil tidak dapat mengendalikan laju kendaraan sehingga langsung terjatuh ke dalam lodong.
“Akibatnya bak mobil belah karena terbentur dengan besi loading. Untung sopir mobil tidak mengalami luka. Kami juga sebagai kuli bongkar merasa cemas, karena kalau posisi kami naik keatas mobil tidak menutup kemungkinan akan menjadi korban,” cerita AS salah seorang buruh bongkar muat.
Sebenarnya menurut AS selama ini pada pinggiran loding terdapat besi pembatas, namun saat ini sudah banyak yang rusak. Lambatnya perbaikan yang dilakukan pihak pabrik membahayakan kendaraann yang akan melakukan bongkar muat. “Kejadian dialami Andi ini, sebagai bukti pihak perusahaan kurang memperhatikan keselamatan sopir mobil dan kuli bongkar muat,” tudingnya.
Padahal lanjut AS, sopir dan kuli bongkar buah sawit merupakan mitra kerja yang membuat perusahaan dapat melakukan aktivitas pengolahan buah sawit. Seharusnya pihak perusahaan lebih memperhatikan keselamatan mitra kerja dan tidak menganggap remeh. “Kami berharap kepada pihak pemerintah agar dapat mengambil tindakan terhadap perusahaan yang tidak memperhatikan keselamatan pekerja maupun mitra kerjanya,” imbuh AS.(K-1)

Jaringan Listrik Tertimpa Pohon

0 komentar
RAWAS ILIR- Hujan deras mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura), Minggu (23/1) dini hari membuat jaringan listri diwilayah Kecamatan Karang Dapo-Rawas Ilir mengalami kerusakan. Akibatnya aliran listrik mengalami pemadaman membuat sebagian wilayah Kecamatan Karang Dapo-Rawas Ilir gelap gulita. Listrik kembali menyala Minggu (23/1) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala pos jaga listrik PLN Kecamatan Rawas Ilir Eko kepada koran ini mengatakan, padamnya aliran listrik akibat putusnya jaringan listrik di Desa Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo akibat tertimpa pohon. “Setelah mendapat laporan warga kami langsung meluncur ke tempat jaringan yang putus melakukan perbaikan,” jelas Eko.
Disisi lain Eko menjelaskan, pihaknya berharap baik kepala desa (Kades), masyarakat, maupun pihak keamanan dapat saling membentu untuk membersi kayu-kayu yang mengangu jaringan listrik disepanjang jalur Karang Dapo-Rawas Ilir. Ia mengaku jika hanya dilakukan pihak PLN, dikhawatirkan terjadi selisih paham dengan masyarakat pemilik tanam tumbuh yang akan ditebang. “Makanya kami meminta bantuan dari semua pihak demi kelancaran arus listrik bersama, dan demi memenuhi kebutuhan kita semua,” harapnya.
Menurut Eko pihaknya tidak ingin jaringan listrik di Kecamatan Karang Dapo-Rawas Ilir mengalami pemadaman. Setiap hari pihaknya selalu berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Kami juga berharap pada pelanggan agar dapat bersabar, karna kejadian ini disebabkan cuaca alam,” imbuhnya.
Terpisah Metar, warga Desa Beringin Makmur I Kecamatan Rawas Ilir berharap pemerintah dapat segera mengambil sikap untuk mengatasi permasalahan ini. Tujuannya agar seluruh jaringan listrik tidak lagi mengalami gangguan. “Kalau memang jaringan kabel seperti ini terganggu dengan dahan dan ranting kayu, bagaimana kabelnya ditukar dengan sistem ditanam dalam tanah saja,” saran Metar.(K-1)

Jumat, 21 Januari 2011

KUPT Pertanian Minim Fasilitas

0 komentar
RAWAS ILIR- Kantor Unit Pelayanan Teknis (KUPT) Pertanian Kecamatan Rawas Ilir mengalami kekurangan fasilitas penunjang. Diantaranya belum adanya aliran listrik, air bersih serta jalan menuju ke kantor. Informasi ini diungkapkan Damudin, Kepala KUPT Pertanian Kecamatan Rawas Ilir kepada kontributor koran ini, Kamis (20/1).
“Jalan untuk menuju kantor KUPT saat ini masih numpang dipekarangan SMA Negeri Bingin Teluk,” ungkap Damudin.
Kurangnya fasilitas pendukung ini menurut Damudin menjadi kendala pihaknya saat membuat laporan admistrasi. Bahkan saat melaksanakan tugas dirinya mengaku kewalahan karena KUPT Pertanian Kecamatan Rawas Ilir belum memiliki staf.
“Saat ini tenaga penyulu desa masih banyak yang kurang. Untuk Kepala Cabang Dinas baru (KCD) sekarang baru ada satu yakni Tanaman Pangan dan Holtikultura,” jelasnya.
Terpisah KCD Pertanian Kecamatan Rawas Ilir yang membidangi bidang Tanaman Pangan dan Holtikultira Basri Rahmadi mengatakan pada 2010 lalu telah meberikan bantuan tanaman bibit jagung untuk lahan seluas 110 hektar. Adapun desa yang mendapat bantuan bibit jagung tersebut yakni, Desa Beringin Makmur I, Beringin Makmur II, Tanjung Raja, dan Desa Mandi Angin. “Bibit jagung tersebut dibagikan sesuai dengan kelompok tani yang sudah dibentuk oleh desa masing-masing,” jelasnya.(K-1)

Tali Layang-layang Mengganggu Jaringan Listrik

0 komentar
RAWAS ILIR- Permainan layang-layang menjadi tradisi musiman bagi anak-anak saat memasuki musim kemarau. Hembusan angin yang kencang membuat anak-anak lebih semangat untuk menaikan layang-layangnya. Namun dibalik keceriaan mereka tanpa disadari berdampak negatif terhadap jaringan listrik yang ada.
Sebab tidak jarang benang yang digunakan untuk memainkan layang-layang tersangkut di jaringan listrik, hingga menyebabkan konsleting.
“Rumah saya pernah mengalami pemadaman listrik satu hari satu malam, karena ada kabel listrik menempel akibat tali layangan,” ungkap Metar salah seorang warga Kecamatan Rawas Ilir.
Dengan kejadian ini, Metar berharap pihak PLN harus sering melakukan kontrol dan memberikan pengertian kepada anak-anak yang bermain layang-layang disekitar jaringan listrik. Sejauh ini menurt Metar masyarakat tidak bisa melarang anak-anak untuk bermain layang-layang karena takut dianggap mengambil hak mereka.
“Untungnya berkat kesiapan pihak PLN masalah pemadaman listrik dirumah saya bisa teratasi. Untuk saat ini kondisi listrik yang ada di Ibukota Kecamatan Rawas Ilir mulai jarang padam. Kalaupun padam hanya beberapa saat,” akunya.
Selain itu Metar berharap ke depan masalah listrik di Kecamatan Rawas Ilir tidak lagi mengalami kemacetan.(K-1)